24 : Epilog

4.3K 394 40
                                    

6 Years Later ...

Houston, Texas

"Aku tidak percaya, kalau undangan sebagus―seindah ini ditujukan kepadaku," ucap Tammy sambil memandangi ukiran cantik berwarna gold di sekeliling kertas.

"Aku lebih tidak percaya kalau atasan kita akan menikah," tambah Dave. "Maksudku, selama kita bekerja, dia tidak pernah sedikitpun menyenggol tentang masalah asmara, apakah dia benar-benar memiliki kekasih?"

Allison memutar matanya. "Hei, dengar. Wanita seperti dia memiliki standar tinggi, dan mampu membedakan waktu untuk bekerja dan bercerita," tambahnya. Allison memutar kursinya dan tanpa sengaja menatap wajah murung salah satu rekannya. "Oh, Will, jangan bersedih,"

Will hanya terdiam memandangi undangan itu. "Padahal aku menyukainya sejak yang satu tahun yang lalu di pesta reuni lulusan Cambridge," ujarnya.

Rosie menghela nafas. Wanita itu berusaha berbicara setenang mungkin. "Baiklah, Will, asal kau tahu, Ms. Granger sudah berpacaran lebih dari lima tahun dengan kekasihnya,"

Tammy melebarkan matanya. "Darimana kau tahu hal itu?" tanyanya.

"Ayolah, aku sekretaris Ms. Granger, tentu saja aku tahu banyak kisah tentangnya," Rosie tersenyum. "Mereka kenal semenjak usia sebelas tahun, tetapi baru berpacaran di usia sembilan belas tahun,"

"Kau tahu siapa pacarnya?" tanya Dave.

"Tentu saja," ucap Rosie. "Pacarnya sangat tampan, memiliki rambut pirang platina. Kalau tidak salah, dia memiliki saham di Amazon dan Walmart,"

Seluruh anggota tim terkejut. Termasuk Will yang matanya sudah melotot lebar. Hal itu membuat kedua bola matanya tampak seperti akan lepas dan menggelinding ke lantai. Tammy sampai menjatuhkan sandwich-nya ke lantai.

"T―tunggu―"

"Bukankah dia orang inggris?" Allison memotong Dave. "Bagaimana mereka bisa terus bertemu?"

"Ya, pacarnya memang orang Inggris. Tapi, ia tinggal di Los Angeles. Sementara Ms. Granger di Houston," jawab Rosie. "Kalau tidak salah, mereka sempat berpacaran jarak jauh. Karena Ms. Granger berkuliah di Cambridge, dan pacarnya kuliah di Boston,"

Tammy terdiam. Kemudian, ia mengacungkan tangan. "Jika mereka tinggal di kota yang berbeda, bagaimana mereka akan bertemu? Jika bertemu pun, frekuensinya tidak akan terlalu sering,"

"Ayolah, mereka pacaran," ucap Dave. "Bagaimana mungkin tidak tinggal bersama?"

Rosie tersenyum simpul. "Pacarnya sering tinggal di apartemen Ms. Granger, asal kau tahu, ia pulang ke LA seminggu sekali,"

Tiba-tiba saja Will berdiri. Pemuda itu menunjuk Rosie dengan ujung bolpoinnya. "Apa pacar Ms. Granger pria yang kita temui saat itu?" tanyanya sambil menatap Allison.

"Ayolah, pria yang mana?" Allison balas bertanya.

"Ketika kita mengantarkan berkas Ms. Granger, dan muncul pria berambut pirang platina yang kau bilang mirip seperti karakter Jack Frost!" ucap Will.

Dave melongo. "Kalian pernah ke apartemen Ms. Granger?"

Rosie memutar matanya. Melihat tingkah rekan-rekannya, gadis itu merasa paling normal disini.

Miss You Where stories live. Discover now