18 : Menyembunyikannya

3K 344 175
                                    

a/n

mo ngasih tau aja chapter ini 17+
jadi, tolong yang belum cukup umur skip aja chapter ini dan tunggu update selanjutnya.

ATO ENGGA TUNGGU SAMPE UMUR TUJUH BELAS TAHUN AJA LAH.

.

.

.

.

.

Hermione terbangun ketika sinar matahari menembus tirai jendela di kamar Draco. Ia menyadari sesuatu ada di dekatnya dan memeluknya dari belakang dengan erat, seolah-olah dirinya akan terbang jika terkena angin.

Kemudian, Hermione berbalik dan menyadari bahwa yang memeluknya adalah Draco. Pemuda itu masih tertidur lelap. Wajahnya tampak damai dan menggemaskan. Selain itu, beberapa helai rambut platina jatuh ke keningnya.

Pipi Hermione memerah. Ia tidak pernah tidur dipeluk oleh laki-laki selain ayahnya. Dan kini, Hermione berada di atas kasur, tidur berpelukan, dengan keadaan tanpa busana sedikitpun. Rasanya Hermione ingin meledak saja.

"Kau tahu bukan kalau kau membuat gerakan yang berlebihan," suara berat Draco terdengar di telinga Hermione. Membuat gadis itu sedikit terkejut. "Kau membuatku terbangun,"

Hermione tidak ingin berbalik ke belakang karena malu. Apalagi setelah tadi malam. Bagaimana ia terus meminta pemuda itu lebih cepat, lebih keras. Apalagi ketika ia meneriakkan nama pemuda itu di pelepasannya.

"Selamat pagi," sapa Hermione pelan, tanpa berbalik.

"Pagi," balas Draco singkat. Tangannya bergerak untuk memeluk pinggang Hermione lebih erat. "Apa kau terlalu malu untuk berbalik ke belakang, Granger?"

Hermione menggeleng. "Tidak," jawabnya ragu. Kemudian, Hermione bisa merasakan nafas Draco di lehernya. "Oke―ya,"

Draco menyeringai. Kemudian, tangannya bergerak menyentuh  pinggang Hermione dengan lembut dan turun ke pinggulnya. Membuat gadis itu merasa gugup.

"Ini masih pagi," Hermione menjauhkan tangan Draco dari pinggangnya.

"Ya," Draco mendekatkan diri pada Hermione. "Dan belum ada orang yang siap untuk datang kesini,"

Kemudian, tanpa aba-aba―Draco membalikkan tubuh Hermione sehingga gadis itu ada di bawahnya. Draco bisa melihat mata cokelat madu itu, pipi yang memerah, serta bibir lembut yang tadi malam meneriakkan namanya berkali-kali.

"Draco..," panggil Hermione pelan, namun penuh arti. Gadis itu ingin bangkit dan mencium bibir Draco, namun pemuda itu membantingnya ke kasur.

"Panggil namaku, Hermione," ucapnya dengan suara serak dan berat.

Hermione menelan ludah. "Draco Lucius Malfoy," tanyanya bingung.

"Panggil aku seperti tadi malam," ujar Draco.

"Aku tidak mau,"

"Hermione..,"

"Tidak,"

"Kau mau dihukum?"

Miss You Where stories live. Discover now