Livia tak menginginkan Kennard--bad boy paling ia hindari--menjadi saudara tirinya. Namun suatu malam, Livia mengalami peristiwa tak terlupakan bersama Kennard hingga mengubah perasaan keduanya.
***
Meski tak memiliki seorang ibu, Livia Rinshi tetap...
Vote dan Komentar yang banyak, ya. Biar aku semangat.
Happy reading 🌷
*****
Hari-hariku terasa semakin menyenangkan setelah tahu akan punya adik bayi. UAS dengan mudah aku lewati dan liburan selama satu minggu di Hong Kong Disneyland itu asik! Padahal sebelumnya, liburan hampir gagal total karena Kennard menolak ikut dan bikin marah Bunda. Hasil akhir diputuskan, aku ikut Bunda dan Papa ke Hong Kong, sedangkan Kennard di rumah kakek-neneknya di Padang.
Jika aku ingat-ingat, kami nggak pernah pergi berempat. Aku pernah pergi dengan Papa dan Kennard. Terkadang dengan Bunda juga Kennard. Tapi, untuk benar-benar berkumpul, nggak pernah. Enggak apa-apa, deh. Nanti juga ada adik bayi dan bisa pergi berempat.
Aku menoleh ke arah pintu kaca yang menghubungkan rumah dan teras belakang yang menghadap kolam renang. Dari tempat aku berdiri, aku bisa melihat Kennard berenang sendirian. Liburan tinggal empat hari lagi dan sejak pulang dari Hongkong, Kennard sering menghindar. Kennard juga marah jika aku menyinggung soal kehamilan Bunda.
Ponselku berbunyi dan aku mendapat pesan dari Miranda. Gawat! Miranda nggak bisa nemenin aku ke final Battle Street Dance nanti karena akan berada di rumah saudaranya. Gimana, nih? Padahal aku udah seneng masuk final. Masa aku nggak datang? Aku bingung mau minta antar siapa. Nggak mungkin minta antar Papa, 'kan?
Aku berjalan ke dapur dan mengambil mangkuk yang berisi potongan buah melon untukku. Senyumku tersungging. Ini saatnya aku memanfaatkan SDM yang ada. Segera aku membuat jus strawberry spesial.
Selesai membuat jus, aku minta tolong Mbak Nunung untuk membersihkan dapur sebelum Bunda ngomel. Aku berjalan melewati pintu kaca ke arah kolam renang.
"Kennard ... Kennard!" panggilku.
Aku memberikan senyuman lebar saat Kennard menoleh. Cowok itu kembali berenang ke sana kemari nggak peduli sama aku. Aku duduk di tepi kolam dengan kaki masuk ke dalam air. Gelas yang berisi jus diletakkan di sisiku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kennard ... Kennard!" panggilku lagi.
"Apaan, sih? Berisik banget!" balasnya sewot.
Aku tersentak saat cowok itu memercikkan air ke arahku. Aku melindungi mangkok di tangan kiriku. "Jangan cipratin air, dong. Nanti masuk ke mangkok!"
"Biar lo makan ada kuahnya," tutur Kennard asal.
Aku menatap sebal padanya. "Ken, aku bikinin jus ini buat kamu," tunjukku dengan tangan kanan.
Kennard melirik sebentar lalu kembali bergerak di dalam air. Aku menaikkan bahu lalu menikmati potongan buah melon dalam mangkok yang kupegang. Beberapa potong melon masuk ke perutku dan mataku masih menonton Kennard berenang.
