Sekadar mengingatkan untuk pre order novel "Kennard" dimulai 1 - 14 April 2024. Jadi, kalian bisa persiapkan dari sekarang.
Selamat membaca!
❤❤❤
Seperti para pahlawan yang rela membela bangsa Indonesia, aku juga akan melawan Kennard demi cinta. Hari ini, aku membuat sandwich lagi untuk Kaylo. Yakin, deh, kali ini pasti berhasil.
Aku berjalan melewati kelas Kennard, mengintip sebentar, dan setelah memastikan dia tidak ada, aku segera berlari ke arah kantin. Setelah melewati ruang guru, aku yang berjalan menunduk, menabrak dada seseorang. Mulutku menganga.
"Apaan, tuh? Sini buat gue!" Kennard merebut paksa kotak makananku.
"Ken, jangan. Kennard!" tegurku, tetapi dia santai mengambil sandwich yang dibalut kertas roti.
"Ken, balikin. Itu punya aku," mohonku, agar Kennard kasihan.
Akan tetapi, seperti kemarin, teman-temannya mentertawakanku dan setelah mengembalikan kotak makanan, Kennard pergi dari hadapanku.
Sambil memberengut sebal, aku mengikuti Kennard dan teman-temannya ke arah kantin. Saat cowok-cowok itu duduk di sebuah meja, aku duduk tak jauh dari mereka. Tak lama, pundakku ditepuk pelan.
"Sori, Liv. Aku tadi disuruh ngumpulin tugas anak-anak ke ruangan Pak Harun," terang Kaylo. "Kamu udah beli makanan?"
Aku menggeleng. "Aku, kan, bikin sandwich buat kamu."
Tepat setelah aku mengatakannya, Joshua—teman sekelasku datang. "Liv, nih, kotak makan lo."
"Makasih, Jo," ucapku pada Joshua yang segera ngacir ke arah kantin.
Aku membuka kotak itu, memberikan isinya pada Kaylo, lalu melirik sombong pada Kennard. Aku tersenyum lebar saat Kennard menatap kaget padaku. Dia nggak bakal menyangka bahwa aku bikin dua sandwich dan salah satunya aku titipkan ke Joshua. Ah ... bahagia melihat wajah Kennard yang seperti akan membalikkan meja itu.
"Kebanyakan, Liv. Ini ... bagi dua," ucap Kaylo lalu membagi sandwich untukku.
Aku tersenyum dan hampir terkekeh pelan. Kaylo baik banget, deh. Dia bukan cowok egois dan mau membagi makanannya buat aku. Nggak seperti Kennard. Makanan atau minumanku selalu dihabiskan. Cowok rakus!
Sambil menggigit ujung sandwich, aku melirik ke arah Kennard. Dia terlihat kesal dan menggigit sandwich-nya dengan gigitan besar. Dia melotot dan memuntahkan makanan dalam mulutnya. Kennard batuk-batuk sampai mukanya memerah dan segera mengambil minuman milik temannya.
Aku nggak tahan untuk diam. Tawa kerasku pecah hingga membuat siswa-siswi lain melihatku dan Kennard bergantian. Tawaku memelan saat Kaylo menegurku.
"Jangan sambil ketawa makannya. Nanti tersedak."
Aku menunjuk ke arah Kennard dan terpingkal-pingkal.
"Kenapa dia?" tanya Kaylo.
"Sandwich-nya aku kasih cuka sama cabe bubuk. Biar Kennard merasakan asam pedasnya kehidupan," jawabku lalu terkekeh lagi.
"Ih, kamu jail, sih. Jangan gitu lagi," tegur Kaylo lalu tertawa bareng aku.
"Awas lo, Liv!" teriak Kennard.
Mungkin karena kata-kata Kennard, Kaylo mengajakku pergi dari sana. "Eh, makasih sandwich-nya. Enak, asli. Yuk, aku traktir beli minum."
Aku mengangguk lalu beranjak dari kursi. "Yuk, Kay. Kita cari yang adem."
KAMU SEDANG MEMBACA
KENNARD - Living with the Bad Boy
Fiksi RemajaLivia tak menginginkan Kennard--bad boy paling ia hindari--menjadi saudara tirinya. Namun suatu malam, Livia mengalami peristiwa tak terlupakan bersama Kennard hingga mengubah perasaan keduanya. *** Meski tak memiliki seorang ibu, Livia Rinshi tetap...