Argument - 3

952 214 18
                                    

Sehun benar-benar menepati perkataannya saat mengatakan pada Wendy jika ia akan membantu Wendy berberes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehun benar-benar menepati perkataannya saat mengatakan pada Wendy jika ia akan membantu Wendy berberes.

Wendy pikir, bolehlah jika membantu Wendy untuk membawa koper serta kerdus-kerdus Wendy ke dalam unit atau paling tidak ke depan kamar barunya. Namun tidak seperti yang ia duga, Sehun malah benar-benar membantunya.

Benar-benar membantu itu termasuk dengan menata barang-barang Wendy, bahkan pakaian Wendy ke tempat yang seharusnya. Wendy sudah berkali-kali menolak tapi Sehun tetap memaksa untuk membantu Wendy menata semua barangnya.

Untung saja pakaian terlarang Wendy ada di tempat yang aman.

"Kak Sehun beneran, saya bisa beresin ini sendiri." ucap Wendy entah untuk yang keberapa kalinya. Sedangkan Sehun? Ia mengabaikan Wendy seolah-olah Wendy invisible disana. Menyebalkan.

"Kakak bener-bener pengangguran ya?" tanya Wendy kesal karena diabaikan.

"Daripada ngomel terus, mending kamu selesaiin kerjaan kamu." jawab Sehun cuek sambil masih menyelesaikan tugasnya, menata buku dan novel Wendy.

Wendy akhirnya menyerah dan melanjutkan kegiatannya menata baju, sambil sekali melirik ke arah Sehun karena takut Sehun melihat pakaian terlarangnya.

Baru saja Wendy berpaling dari Sehun dan mengangkat pakaian terlarangnya untuk ditata di lemari, Wendy mendengar suara berat Sehun yang terdengar menyebalkan.

"Gede juga ya." kata Sehun. Wendy segera melempar branya asal ke dalam lemari dan menoleh ke arah Sehun sambil melotot, sedangkan Sehun pura-pura tidak melihat Wendy dan kembali menata buku.

"Kakak mending keluar deh, saya nggak tenang kalo ada kakak disini. Mesum banget." kata Wendy karena sudah tidak tahan dengan keberadaan Sehun. Persetan dengan kesopanan, Wendy kesal.

Yang dipelototi malah diam memandang Wendy dengan raut wajah datarnya.

"Saya mesum? Dari mananya?" tantang Sehun. Wendy menggeram kecil dan mengepalkan tangannya erat untuk menahan emosi. Akhirnya ia berdiri dan berjalan ke pintu untuk keluar.

Jika Sehun memang tidak mau keluar, biar dia saja yang keluar. Beres-beres bisa nanti saja. Tidak mungkin juga Sehun akan berada disana sampai malam.

Tetapi sebelum tangannya sampai ke handle pintu, handle itu sudah bergerak terlebih dulu dan pintu terdorong ke dalam. Menampilkan seorang perempuan cantik.

"Eh, maaf. Nggak kena pintu kan?" tanya perempuan itu pada Wendy. Wendy hanya mengangguk dan tersenyum malu.

"Gue Irene, btw. Lo?" kata perempuan bernama Irene itu sambil mengulurkan tangannya. Ternyata roommate barunya.

"Saya Wendy, kak. Salam kenal." jawab Wendy dengan senyum ramah sambil mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Irene.

Tapi sebelum tangan Wendy sampai, sebuah tangan yang besar sudah menarik uluran tangan Irene terlebih dahulu lalu memeluknya. Wendy terbelalak melihat kakak kelas yang mesum itu memeluk perempuan yang ia panggil 'kak' tadi. Apa-apaan?

The School 2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang