"Milis banget tih kamu,"
Skakmat...
Winwin berkata dengan ekspresi wajah polosnya.
"Aaaaaaaaa....Winwinnnnnn lo kiyuut banget sumpah, sini gue cipok dulu," ucap gue keceplosan dan langsung nutupin mulut gue, aishhhh ini gara-gara keimutan Winwin.
Winwin yang mendengar itu hanya menyengir lebar.
"Winwin mau, tapi Winwin gak tau caranya, nanti Winwin belajar dulu yah?" Tanya Winwin natap gue dan yang lainnya sambil menyengir kuda.
Sedangkan gue yang denger itu pun hanya mengernyitkan dahi heran," Gak usah Win, gue bercanda kok. Gak usah dibawa serius!" Ucap gue membenarkan.
Winwin mengedipkan matanya beberapa kali," Ohhh jadi itu boongan yah?"
"Bercanda doang Win," gue membenarkan ucapan gue yang tadi.
"Padahal Winwin udah seneng banget, kirain Winwin beneran. Winwin pengen soalnya," ujar Winwin polos.
"Lo sih, anak polos diajak main, ya gak bisalah, mendingan sama gue aja," Lucas mengendipkan sebelah matanya.
"Engas banget sumpah," Gue pun tak menanggapi omongan Lucas dan memilih untuk baca buku lagi.
"Emmm....Ketua Cans, Winwin boleh nanya gak?" Tanya Winwin ragu-ragu.
"Iya Win, lo mau nanya apa?" Jawab gue mengalihkan pandangan dari buku sejarah dan natap Winwin.
"Tadi kan Winwin bilang ama Jin Ah kalau jomlo itu milis banget," ucap Winwin natap gue.
"Trus....apa yang mau lo tanyain?" Gue mengernyitkan dahi.
Semua memandang ke arah Winwin dengan rasa penasaran, Renjun, Yuta dan Jungwoo yang daritadi membaca buku pun kini tengah menatap Winwin, bahkan Jeno, Haechan, Chenle, dan Jisung yang baru masuk kelas memandang Winwin dengan mengernyitkan dahinya.
"Winwin udah tau kalau jomblo itu milis, tapi kenapa Winwin masih jomblo ya?" Tanya Winwin dengan polosnya.
"Ingin ku berkata kasar," Jaemin mengumpat kesal.
"Ingin ku menghujat makhluk yang ada di depan ku ini," Yuta juga menahan kesabarannya.
"Ingin ku melempar bangku ke arah Winwin," Haechan sama kesalnya.
"Njirrrrrr kena tipu gue," ucap Lucas yang diangguki Mark dan Jin Ah.
Aaaaaaaaaa....
Kena tipu.............
Barang palsu..............
"Napa lo promo Jaem?" Tanya Chenle yang mendengar suara Jaemin.
Sebelum Jaemin menjawab pertanyaan Chenle, Winwin langsung memotongnya terlebih dahulu.
"Kan Winwin nanya sama Ketua Cans, napa kalian mulu sih yang jawab???" Winwin mengerucutkan bibirnya.
"Pertanyaan Unfaedah," Renjun membaca bukunya lagi.
Lah, terus gue harus jawab gimana nih? Pertanyaannya pusing amat, seharusnya Winwin nanya ama dirinya sendiri, ehhhh malah dia nanya ke gue.
"Ketua Cans!!!!" Ucap Winwin dengan bola mata yang berbinar-binar.
"Emmm....gimana ya Win, mendingan lo nanya ke diri lo sendiri deh. Karena pasti yang bisa jawab pertanyaan lo itu diri lo sendiri," ucap gue menjawab pertanyaan Winwin sebiaa gue.
"Ohhhhhh atau gak lo cari pacar aja, kan pasti lo gak jomblo lagi," saran gue ke Winwin.
Winwin menganggukkan kepalanya.
"Yang belum bayar kas, segera bayar!!!" Teriak Renjun di kelas.
"Oke bung, ini Rentenirnya udah nagih utang bung, gimana bayarnya bung," Jaemin berucap pelan yang diikuti tawa renyah Lucas dan Mark.
"Gue udahkan Njun?" Tanya gue sama Renjun. Siapa tau aja gue belum bayar uang kas.
"Udah lunas kok," ucap Renjun melihat buku tagihannya.
"Woyyy...Chenle....lo belum bayar kas," Renjun berkata dengan sedikit berteriak.
"Berisik banget sih, noh gue bayar bacotan lo," ucap Chenle kesal sambil melepar uangnya pada Renjun.
"Sok banget mau bayar bacotan gue, bayar kas aja gak pernah," Renjun membela diri sekaligus menyindirnya.
Jaemin yang mendengar itu pun tertawa kencang," Hahahahahahaha, udah jadi Rakjel ya lo?"
"Aaaaaaaaaa Papaaaaaa......Chenle dibulllly," Rengek Chenle memanggil Papanya.
"Gak usah gitu Jaem!" Terpaksa gue harus memarahi Jaemin, kalau tidak dia bakalan mengejek Chenle terus menerus.
Lalu Jaemin langsung kicep.
"Aaaaaaaaa....Ketua Cans baik deh......ntar Chenle bilangin ke Papa supaya nilai Geografis ketua cans di atas rata-rata," ucap Chenle dengan senyum.lebar.
Semuanya menatap Chenle, bahkan Renjun sempat mendelik ke arah Chenle tak terima. Emang sih, kalau Chenle kena semprot ataupun kena marah sama siswa yang lain, gue sering nenangin dia dan memarahi siswa yang membuat Chenle hampir menangis. Tapi itu hanyalah wujud rasa kasihan gue ke Chenle dan sebagai Ketua Kelas yang baik. Gue tuh gak pernah mencari ataupun meminta imbalan.
"Chenle....lo ganteng banget deh" ucap Mark merayu Chenle.
"Lo imut banget sih Chen," Jin Ah juga merayunya. Siapa tau nilai Geografinya dituntaskan.
Chenle hanya melipat tangannya di dada," Gak mau. Itu khusus untuk ketua cans"
Vote and coment Guys....
Bisa Request...Oke....
Vomentnya ditunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Neo Culture Kelas Bobrok
FanfictionDimana gue jadi Ketua dari kelas paling bobrok se bobrok para membernya. Kepo langsung baca!!! JANGAN HANYA DIBACA, VOTE DAN KOMEN JUGA YA!!! Karya 2 Author: @Rika_jayanti17 @Real_SJ25 #Dont Plagiat This Story!!!!