"Emangnya gak ada senter ya?" Tanya Mark ke gue.
"Ada, cuman senternya itu baterainya habis. Hp gue sekarang udah lowbet. Powerbank gue rusak. Bagus kan!" Ujar gue melihat mereka berempat.
Mereka berempat yang mendengar itu pun hanya melongo.
"Truss, kita mau pakai apa???" Jaemin berbalik nanya.
"Pakai lilin aja yah, gak ada yang lain juga," ucap gue sambil menyalakan 4 lilin.
Semuanya duduk melingkar di ruang keluarga. Jaemin sempat celingukan sana-sini mengamati apa yang ada.
"Kalau misalkan, orangtua lo pergi dari rumah dan lo sendirian pas mati lampu, gimana???" Tanya Jaemin disela-sela ketakutannya.
"Yaelah, orangtua gue gak bakalan ninggalin gue sendiri dirumah kali, pasti mereka nyuruh Kakak buat jagain gue," ujar gue santai.
"Kakak lo itu Cha Eun Woo kan?" Mark angkat bicara.
"Iya, emang kenapa???" Gue berbalik nanya.
"Gak papa sih," balasnya singkat.
"Pas awal gue tau, gue emang sempet kaget sih. Tapi menurut gue, gak heran juga sih kalau lo itu adiknya Kak Eun Woo mantan Ketua Osis. Secara kan, dia itu ganteng dan lo itu cantik" ujar Jaemin menatap gue dengan seksama.
"Alus banget sih, kayak kulit Kadal." Cibir gue ke arah Jaemin.
"Beneran!!! Kali ini gue serius, bukan ngalus," ucap Jaemin membela diri.
"Udah sih ahhh, lo kan demen banget yang namanya ngalus,"
Kata Lucas membela gue."Betul tuh," balas Jin Ah.
"Apaan sih lo Jin, dasar Jin Tomang," ejek Jaemin pada Jin Ah.
Jin Ah yang mendengar itu pun hanya menatap kesal ke arah Jaemin, dan kemudian memanggil-manggil nama, "Annn...Annnnaaa....sini deh!!! Temen gue ada yang mau ketemu ama lo nih,"
"Anna??? Anna siapa???" Jaemin mendadak panik dan terus bergeser ke arah gue.
"Annabelle!!!!" Sentak Jin Ah menakuti Jaemin.
Kriettt...
Krietttt...,
"Aaaaaaaaaa Mommy..... Nana mau ikut, Nana mau Mommyy." rengek Jaemin meluk gue.
"Hahahahahaha..... dasar penakut!!!!" Balas Jin Ah atas ejekan Jaemin tadi.
"Udah sih, Jin. Nih gue yang nista banget tau gak," balas gue yang melihat Jaemin terus memeluk gue erat.
"Woiiiii lepasin woiiiii, enak banget lo meluk-meluk Ketua Cans," protes Lucas dan memisahkan gue dari Jaemin.
Jaemin sekarang udah lepas dari gue. Gue tiduran di sofa, sumpah gue sekarang ngantuk banget. Dan gue rasa, Jin Ah juga udah tidur di sofa seberang gue.
"Akhirnya, nyala juga lampunya," ucap Jaemin senang.
"Tunggu-tunggu, mereka berdua udah tidur?" Ujar Jaemin memandang gue dan Jin Ah
"Gak mungkin kita biarin mereka berdua tidur disini kan?" Mark berbalik menatap Lucas.
"Gue cuma takut satu hal," Lucas berkata kemudian menggigit bibirnya.
"Takut apa???" Tanya Mark dan Jaemin kompak.
"Takut khilap gue," jawab Lucas.
"Ya Tuhan, kuatkan hati ini," Mark mengadahkan tangannya memohon kekuatan.
"Inget aja loh ya, kalau mereka sampai kenapa-napa, gue gak ikut-ikutan" jawab Jaemin mengingatkan.
Lucas nampak menimbang-nimbang keputusannya untuk membawa gue. Dia takut imannya tidak kuat.
"Sumpah, ekspresi tenangnya bikin gue gak kuat," ujar Lucas memandang ke arah Mark dan Jaemin.
"Gue yang pindahin, apa lo yang akan pindahin???" Jaemin membuat keputusan.
"Oke. Gue yang akan pindahin dia ke kamar. Mark, lo pindahin Jin Ah," ucap Lucas penuh keyakinan.
Mark dan Lucas mengangguk bersamaan. Mereka berdua kemudian mindahin gue dan Jin Ah kekamar dan menyelimuti kami berdua. Setelah itu, mereka berlari dan menutup pintu.
"Gimana? Gak lo apa-apain kan mereka berdua," tanya Jaemin didepan kamar.
"Kamvret, lo pikir gue berani ngelakuin apa? Bisa-bisa gue mati dibunuh keluarga Cha!" Ujar Lucas.
"Tau tuh Jaemin," ucap Mark menyahuti.
Vote and Coment Guysss....
Jangan lupa yah, author tunggu vote and comentnya...
Minta Oneshoot silahkan Komen!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
Neo Culture Kelas Bobrok
FanfictionDimana gue jadi Ketua dari kelas paling bobrok se bobrok para membernya. Kepo langsung baca!!! JANGAN HANYA DIBACA, VOTE DAN KOMEN JUGA YA!!! Karya 2 Author: @Rika_jayanti17 @Real_SJ25 #Dont Plagiat This Story!!!!