Pukul 06.45
Pagi ini mungkin gue berangkat agak terlambat, karena tadi malam gue sibuk sama tugas Bahasa Inggris yang akan dikumpulin hari ini. Tapi tiba-tiba ada suara cempreng yang hampir merusak gendang telinga.
"Hyun Miiiiiiiii," teriak sahabatku Yoo Jin Ah.
Gue menghadap kebelakang sambil mendengus kesal "Njirrr, pagi-pagi udah bikin telinga gue sakit aja"
"Hehehe..." Jin Ah hanya tertawa pelan.
Saat kami berdua berjalan beriringan, tiba-tiba ada lengan yang merangkul kami berdua.
Saat gue melirik siapa pemilik lengan yang sekarang berada di pundak gue, ternyata dia adalah Na Jaemin. Sama seperti yang gue pikirkan."Kalian berdua cantik, tapi aku belum tertarik. Gak tau nanti malam," Begitulah gombalan receh dari si Dilannya X G.
"Woiiii Dilan, gak usah ngalus mulu. Bayar kas napa, lo kismin amat sih!!!" Teriak Renjun dari depan kelas.
"Mampus lo," ucap Jin Ah.
"Dasar Rakjel!!!" Kini giliran Chenle yang menimpali.
"Mentang-mentang lo Holkay ya, bayarin napa, udah tau gue Rakjel. Tapi gak mau bayarin. Situ temen apa bukan?" Balas Jaemin.
Jaemin melepas rangkulannya dari kami berdua dan melangkah mendekati Renjun, "Aissshhh dasar Rentenir, pagi-pagi udah nagihin utang. Kesel gue!!!!" Lalu Jaemin hanya melongos memasuki kelas.
Saat gue dan Jin Ah akan masuk kekelas, terdengarlah teriakan yang tak asing lagi di telinga.
"WOYYYY.....TOLONGIN GUE.....GUE DIKEJAR DEPKOLEKTOR....."
Begitulah teriakan Mark Lee yang selalu mengawali pagi hari.Sedangkan dibelakangnya terlihat Jungwoo yang terengah-engah mengejar Mark.
"Dia....belum.....bayar.....kas.....selama....dua.....minggu......ini...."
Ucap Jungwoo terengah-engah."Santai aja lah, lo kayak mau koit gitu," Ucap gue yang dibalas cekikikan dari Jin Ah.
Tettttt....tetttttt....tettttt....
Gue, Jin Ah, dan Jungwoo yang mendengar itupun langsung.masuk ke kelas.
Tak lama kemudian, datanglah Pak Yixing selaku guru Ekonomi kami.
"Pagi anak-anak......"
"Pagi Pak....."
"Ehemmm.....Bapak minta maaf, karena tidak bisa mengajar hari ini. Karena ada Rapat Guru. Diharapkan sekretaris untuk mencatatkan tugas Ekonomi hari ini," Jelas Pak Yixing panjang x tinggi kayak rumus matematika.
"Sekretaris....." panggil Pak Yixing.
Jin Ah segera ke depan untuk melakukan tugasnya.
"Selama Bapak tidak ada disini, Bapak mohon suasananya harus kondusif, mengerti!!!!" Tegas Pak Yixing.
"Mengerti Pak," ucap semua murid.
Lalu Pak Yixing meninggalkan kelas.
"Woyyy, itu tulisannya di papan tulis kok naik-naik ke puncak gunung sih," protes Jeno yang melihat tulisan Jin Ah naik turun gak karuan.
Sringgggg....
Jin Ah melirik tajam ke arah Jeno yang memprotesnya.
"Ahhhh....lirikannya menusuk ke relung hatiku yang paling dalam," Jawab Mark sembari memegang dadanya.
"Woyyyyy Markonah, lo gak bisa diem apa?" Teriak gue jijik melihat tingkahnya.
"Hahahaha...Markonah. Lucu juga sih, tapi cocok kok," Ucap Lucas yang disusul gelak tawa yang lainnya.
"Update Status, lirikannya Mbak Sekretaris tajam. Awas hati-hati!!!" Haechan berkata pelan sambil mengetikkan jari-jarinya.
"Ehemmm," Gue berdehem agak keras, tapi Haechan tidak mendengarnya.
Brakkk ...
Saat gue menggebrak meja, semua memandang gue penuh tanya. Dan setelah itu, barulah Haechan memandang gue dan menyembunyikan Handphonenya.
"Haechan, lo gak boleh main hp di saat pelajaran," Gue emang sengaja untuk menegurnya.
"Dengerin tuh, Ibu Negara marah kan!!!!" Lucas pun menimpali.
Haechan hanya menyengir kuda dan memasukkan hp nya kembali ke tas.
Vote and Coment Guys.....
Jangan lupa yah,....author tunggu soalnya.....
See you next Chapter....
KAMU SEDANG MEMBACA
Neo Culture Kelas Bobrok
Hayran KurguDimana gue jadi Ketua dari kelas paling bobrok se bobrok para membernya. Kepo langsung baca!!! JANGAN HANYA DIBACA, VOTE DAN KOMEN JUGA YA!!! Karya 2 Author: @Rika_jayanti17 @Real_SJ25 #Dont Plagiat This Story!!!!