"Jun.."
Cowok yang tengah duduk sendirian di bangku pojok kelas itu menoleh. Mendengar suara perempuan menyapanya. Tidak menyangka pemilik suara tersebut akan duduk di hadapannya.
Juna hanya memberi jawaban berupa deheman.
"Ini materi biologi," Inara menyodorkan buku catatannya. "Guru yang masuk baru Bu Tina, dua pelajaran lain tadi ngga ada guru. Lo bisa foto ini atau catat sekarang, bukunya mau dipinjam Alland."
Mata Juna jelas mau tak mau menatap manik mata Inara yang sedari tadi menatapnya. Nama Alland sudah disebut dihadapannya oleh gadis yang Ia incar.
"Gue catat sekarang." Kalau nyatet, lo akan di sini lebih lama nunggu gue selesai.
Inara bersandar pada dinding dan memainkan ponselnya. Menunggu Juna selesai mencatat. Tidak sadar dirinya dilirik Juna terus-menerus.
"Kenapa harus lo yang tawarin gue catatan?" tanya Juna.
"Maunya siapa?" tanya balik Inara tanpa menatap Juna.
"Gue mau tau. Emang catatan yang lain kenapa?"
Inara menghela napas, menarik rambut Juna. "Anjing!"
"Jelek banget sih bahasanya! Buang aja mulutnya, dipakenya buat ngomong ngga bener doang!" Tegur Inara.
Lelaki itu berdecak, entah kenapa.
"Kata Bu Tina catatan gue paling rapi, makanya disuruh buat salin ke anak-anak yang tadi ngga ada di kelas dan yang ngga nyatet." Jawab Inara seakan tau Juna menanti jawabannya walau akhirnya Juna hanya diam, memperlambat penulisannya.
Tapi Alland datang. "Ra, catatannya mana?"
Sepertinya hanya suara Alland yang mampu menarik perhatian Inara dari ponsel, menurut Juna.
"Berdua aja sama Juna, dia juga lagi nyatet."
"Gue ngga mau berdua sama Alland. Lo foto aja catatannya!"
Alland mengerutkan keningnya. "Gue lebih dulu minta ke Inara sebelum lo balik ke kelas. Lo aja yang foto dan bukunya gue bawa."
Juna berdiri hingga berhadap-hadapan dengan Alland. "Gue selalu dapetin apa yang gue mau!"
Alland menatapnya tak kalah sengit. "Sayangnya manusia hidup bukan untuk turutin apa kemauan lo."
Jelas ego Juna tersentil. Mendengar Alland menantangnya di depan gadis pujaannya.
"Lo-"
"Eh!" Bentak Inara. Keduanya tersentak.
"Ini," Katanya mengangkat buku catatannya. "Buku gue!" Inara menunjuk dirinya.
"Punya gue!" Tekannya.
"Kalian," Tunjuk Inara pada Alland dan Juna.
"Tinggal salin aja. Duduk di dua bangku itu, catat isi bukunya! Kalau ngga mau nurut, ngga usah nyatet!"Tanpa gertakan lagi, Alland dan Juna duduk. Bersebelahan.
Tetap saja, aura pertengakaran selalu mengiringi kedua cowok itu. Tangan Alland dan tangan Juna sibuk menggeser buku Inara ke kanan dan ke kiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/174085750-288-k499760.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Feelings
Dla nastolatkówStart on [09/01/2019] Inara hanya anak SMP yang baru masuk SMA. Setahunya, masa SMA adalah masa-masa paling indah. Teman, sahabat, jalan-jalan, dan.. kekasih? Setidaknya seperti yang sering Ia dengar. Inara punya mantan bernama Steven yang sejak kel...