Feel - 3

35 3 0
                                    

"Yeay!"


Begitulah kira-kira seruan gembira dari Inara dan Indi saat tahu mereka berada di kelas yang sama.

"Nanti kita sebangku lagi, oke?"

"Santai," sahut Inara sambil menyampirkan tas dipundaknya untuk bersiap pergi ke kelas barunya bersama Indi dan beberapa teman ruangan lainnya yang juga akan sekelas dengan mereka.

Sampai di kelasnya, Inara dan Indi duduk di barisan paling kanan kursi ke-4. "Kelasnya.. gelap," ujar Indi merasa risih karena matanya minus dan harus diberi ruangan gelap akan membuat penglihatannya semakin buruk.

"Temaram," ralat Inara.

"Ya itu intinya."

Mata Inara berkelana melihat wajah-wajah yang akan menjadi temannya untuk 3 tahun ke depan. Tatapannya jatuh pada orang di depannya.

Alisnya kanannya terangkat. "Oh, Fey sama Putri disini juga ya?"

Orang yang Ia sebut Fey dan Putri itu menoleh ke belakang, "Eh Inara, wah kita sekelas, yah berat deh sainganku."

Inara tersenyum heran menanggapi ekspresi Fey yang Ia kenal sangat pintar di SMP nya dulu.

"Nama kamu Fey? Aku Indi," sapa Indi penuh semangat. Tentu saja, Ia seolah ingin mengenal semua nama orang.

Inara hanya diam dan tidak banyak bicara, membiarkan Indi dan Fey berkenalan sampai puas. Karena kalau Inara tidak salah dengar mereka memiliki kesukaan dan hobi sama, yaitu menonton anime dan menggambar. Tentu hal itu asing bagi Inara, jadi Ia memilih diam.

"Iya nanti aku bawa deh sketch book aku. Tapi kamu juga bawa ya punya kamu."

Kira-kira begitu yang Inara dengar, bahkan Ia saja tidak tau sketch book itu apa.

Tak lama, Indi dan Fey selesai bicara. "Ra, itu namanya siapa?" tanya Indi menunjuk cewek yang duduk di samping Fey.

"Putri."

Indi mengangguk, lalu memajukan badannya ke arah serong kanan. "Kamu kamu," katanya menyolek lengan Putri.

Mata Inara melotot. Ini orang bener- bener ya!

"Nama aku Indi, nama kamu?"

Putri terlihat risih dengan sifat Indi yang sok akrab, walau akhirnya tetap dijawab. "Putri.

"Salam kenal ya," Inara mengakui sifat Indi yang ramah seringkali menyenangkan, namun untuk yang tadi Inara ragu. Itu terlalu berani.

Putri hanya mengangguk dan tersenyum, tidak lama diwarnai dengan berita yang Fey dengar

"Katanya ada 4 anak bakal pindah kesini lho."

Putri ikut bergabung dan duduk menghadap Inara. "Siapa?" Tentu Indi yang bertanya.

"Kurang tau aku," kata Fey.

Mereka mengangguk, walau Putri dan Indi memilih terus bertanya kenapa mereka bisa pindah kelas.

Inara memilih diam dan menyaksikan dengan seksama obrolan mereka. Dalam sekejap dia menyadari, masa SMA nya 3 tahun ke depan pasti akan ramai ditemani oleh mereka. Ia yakin, mereka akan jadi teman dekat untuk waktu yang lama.

-

"Tuh tuh mereka datang," seru Indi heboh.

Mata Inara mengikuti arah suara Indi. Ada 4 laki-laki di depan sana. Alis kanannya terangkat, cowok semua?

Two Feelings Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang