"Udah nih.."
Fey menunjukkan tugas kelompok mereka yang baru saja selesai.
"Baguuuss!!" Seru Putri senang.
"Yuk pulang!" Seru Inara tak kalah senang.
Inara menatap teman-temannya. "Apa? Gue salah ngomong? 'Kan udah selesai.."
"Main dulu sebentar, no life banget dah."
Inara melempar bantal sofa yang tengah dipeluknya tepat ke wajah Juna. "Sembarangan lo ngomong!"
Inara mengambil lagi bantal di sofa. Melihat teman-temannya bertukar cerita, entah apa. Momen tenangnya terganggu saat sebuah pesan masuk ke ponselnya.
Alland : Sini gabung.. Tiduran mulu di sofa. Kaya ini rumah lo aja, hahaha.
Inara : Gue mager cerita. Nanti kalau gue ke situ, gue disuruh cerita.
"Guys, kita main truth or dare yuk!" Ajak Alland.
Ajakan itu disambut senang oleh Fey dan Indi. Putri langsung mendekat, disusul Juna sehingga mereka membentuk lingkaran. "Sini Ra ikutan!" Ajak Putri.
Inara bangun dari sofa dan bergabung.
"Ini! Pakai pulpen gue aja.." Indi memberi pulpennya sebagai pengganti botol.
"Setiap orang punya nyawa 5 truth dan 5 dare. Setiap pemain, punya hak memberi 1 truth atau 1 dare ke pemain yang ditunjuk oleh pulpen ini."
Setelah Alland selesai menjelaskan, Ia memutar pulpen itu dan berhenti, menunjuk Putri.
"Gue pilih truth."
"Gantengan gue atau Alland?" Serang Juna langsung.
Lo. "Ya Alland lah!"
Juna mengusap dagunya, menatap Alland dalam-dalam. Seolah tak percaya wajah manis Alland mengalahkan wajah tampan miliknya. "Oke, ngga apa-apa."
"Udah ngga ada yang nanya lagi?"
Semuanya menggeleng. Alland kembali memutar pulpennya. Kali ini giliran Juna.
"Gue pilih dare!"
"Gendong Alland!" Teriak Indi semangat.
"Heh! Gak mau!" Tolak Juna mentah-mentah. Jati dirinya yang sangat cool itu bisa luntur dan hilang hanya karena dare sialan itu. Ya.. Mungkin Juna harusnya pilih truth saja.
Inara mendecih, menatap Juna sinis. "Pengecut!"
Juna tersulut. "Lo bilang gue pengecut?!"
Inara terkekeh, menyeringai dengan wajah menyebalkan. "Lo yang minta dare. Giliran dikasih dare, nolak." Inara menggeleng tak maklum. "Cupu!"
Juna melotot. Tidak bisa dibiarkan. Dihina, direndahkan gadis cantik idamannya. Memalukan! "Oke, gue terima dare-nya!"
"Sebelum itu, selain dari Indi.. Ada lagi yang mau kasih gue dare?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Two Feelings
Teen FictionStart on [09/01/2019] Inara hanya anak SMP yang baru masuk SMA. Setahunya, masa SMA adalah masa-masa paling indah. Teman, sahabat, jalan-jalan, dan.. kekasih? Setidaknya seperti yang sering Ia dengar. Inara punya mantan bernama Steven yang sejak kel...