Holaa!☃️
Klik ⭐ dulu jangan lupa ya.
Maafkan typo(s) bertebaran.- Karena kamu sangat mencitaiku dan aku sangat mencintaimu. -
👑
[ Kia PoV ]
Perlahan mataku mengerjap. Aku bingung seperti orang yang tidak tahu apapun. Dimana aku? Semua anggota tubuhku kaku mati rasa, seperti baru tersadar dari tidur panjang.
Kulihat tangan kanan yang tertahan oleh sesuatu. Ada seorang lelaki tertidur di sisiku, menggenggam tanganku erat seakan tak mau dilepas. Dia menggeliat karna gerakan tanganku.
"Kia kamu sudah sadar?" Ucapnya setelah dia bangun dari tidurnya. Terpancar kebahagian dan keterkejutan di wajahnya. Segera dia berdiri untuk menekan salah satu tombol di atas ranjang yang aku tempati.
Aku hanya diam membisu tak menjawab pertanyaannya. Bukan tak mengerti dari pertanyaannya, tapi aku benar-benar bingung disini. Bingung atas seusuatu yang ia tanyakan.
Siapa aku? Siapa dia? Dan siapa Kia?
Tidak berselang lama seorang berjas putih memasuki ruangan. Dia sepertinya akan memeriksaku.
"Dok dari tadi istri saya diam saja, tidak bersuara. Apa dia baik-baik saja?" Tanya lelaki tadi cemas. Apa katanya 'istri?', siapa yang dia maksud?
"Tenang dulu, biar saya periksa." Kata sang dokter.
"Apa Ibu mendengar saya?" Tanya sang dokter.
"Iya," jawabku singkat.
"Siapa nama Ibu?" Sambungnya lagi.
"Nama?", Aku berfikir keras. Benar siapa namaku? Siapa aku?. Sekarang aku semakin bingung dengan pertanyaan itu.
"Tidak apa jika Ibu tidak dapat menjawab, saya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Bapak boleh ikut saya sebentar." Kata sang dokter. Setelah itu aku di sini sendirian memikirkan banyak hal. Terutama pertanyaan 'siapa aku?'
👑
Saat aku membuka mata kembali setelah tertidur sebentar, aku melihat banyak orang di ruanganku.
"Kia udah bangun sayang? Kia inget bunda kan?" Ucap seorang wanita yang mengaku sebagai ibuku. Dia memelukku erat sangat erat. Matanya mengeluarkan cauran bening.
"Siapa kalian?," Akhirnya setelah lidah ini tertahan dari tadi pertanyaan itu keluar dari mulutku. Sebagian mereka ada yang menangis mendengar pertanyaanku. Wanita yang tadi memelukku kini berbalik untuk menghapus air matanya.
"Sayang dengerin ayah ya," kata lelaki yang kini menggenggam tanganku. Aku hanya mengangguk dan melihat matanya untuk mencari kebenaran disana.
"Aku ini ayahmu dan dia bundamu. Kamu putriku Kiana, putri satu-satunya kami. Setidaknya kamu harus percaya itu, kamu mengerti?"
Jelas beliau pelan, hingga aku sedikit mempercayai perkataannya. Bukan.. bukan aku percaya, tapi aku terpaksa harus percaya. Aku harus menerima dan belajar bahwa namaku Kiana.
"Aku mengerti," jawabku singkat.
"Bagus putri ayah memang pintar," katanya sambil tersenyum bahagia.
"Lalu siapa mereka?", Mataku tertuju pada tiga orang yang belum diperkenalkan ayahku 'katanya'.
"Ini saudara kembar kamu, namanya Kai," jelanya sembari menunjuk seorang lelaki yang sedari tadi diam menatapku iba.
"Ini mama nya Renal," lanjutnya menunjuk seorang wanita yang hampir seumuran dengan wanita yang mengaku sebagai ibu ku.
"Dan yang terakhir adalah Renal, suamimu."
Penjelasan terakhir yang membuatku membeku, apa katanya? Suami?
"Berapa umurku?", Entah kenapa aku menanyakan pertanyaan tersebut.
"20 tahun sayang," jawab wanita yang mengaku sebagai ibuku.
"Umurku masih sangat muda, lalu kenapa aku sudah menikah?" batinku terus bertanya-tanya.
👑
Kini diruangan perawatan hanya ada aku dan lelaki yang menjadi suamiku sekarang, walaupun aku sama sekali tidak mau percaya.
"Aku tahu apa yang sedang kamu pikirkan?" Ucapnya memecah keheningan di ruangan yang beraroma obat-obatan ini.
"Kapan kita menikah?" Tanyaku tanpa menatap matanya. Sebisa mungkin aku tidak menatapnya. Rasanya seperti sangat canggung. Bagaimana tidak? Saat terbangun dari tidur panjang, aku sudah memiliki seorang suami.
"Seminggu yang lalu, saat pesta pernikahan kamu mengalami kecekalaan." Jelasnya singkat.
"Kecelakaan? Kenapa aku bisa kecelakaan?" tanyaku datar.
"Aku tidak tahu bagaimana bisa kamu keluar pada saat pesta berlangsung, saat itu aku sedang tidak bersamamu." Jawabnya.
"Lalu kenapa aku menikah denganmu? Aah apa karna perjodohan?" Ucapku asal tebak. Kulihat ekspresi wajahnya sekilas, dia nampak kecewa dengan pertanyannku.
"Bukan, tapi karena kamu sangat mencintaiku dan aku sangat mencintaimu." Katanya sambil tersenyum.
"Maafkan aku Kia karena aku gagal menjagamu. Maaf.. maaf." Lirihnya pelan. Dari suaranya dapat diketahui bahwa dia amat sangat menyesal.
Dia mengenggam tanganku dan mencium sesekali. Aku ingin mencegahnya tapi aku terlalu sibuk dengan pikiranku.
"Aku sangat mencintainya?"
Benarkah seperti itu?
07 Maret 2019,
To be continued.👑
Part yang ini diambil dari KIANA versi awal (sudah dihapus), tapi ada sedikit revisi jadi baca ulang ya.
🌟
Hope you like it?!
MOHON VOTE KOMENSalam sayang,
T a n ☃️Untuk info go follow instagram:
intansriya
__________K I A N A , remember me!
copyright © 2019
___________
💙

KAMU SEDANG MEMBACA
Fate Of Marriage
Teen FictionTAKDIR#2 ONGOING! | #8 Unggulan 29/03/19 Kiana harus menerima kenyataan, bahwa dirinya telah menikah dengan lelaki yang bahkan tidak dia ingat. Mencoba menerima Renal dan mencintai nya perlahan. Tapi saat cinta itu telah tumbuh mekar, Renal justru m...