Holaa! ☃️
Note: Kiana ganti judul menjadi Fate Of Marriage.--- Ceritalah jangan ditutupi, kita sahabat bukan? ---
👑
Gadis itu berjalan melangkah gontai dari dalam kampus untuk menuju ke luar. Dengan pakaian pendek bercorak kotak-kotak dan berwarna abu-abu, disertai tas berbentuk bulat menambahkan kesan simple. Rambut cokelat yang diterangi silau mentari nampak indah. Tetapi tetap saja tidak menyembunyikan wajah lelahnya. Mata pelajaran hari ini memang melelahkan!
Kiana memang mengambil bidang seni dan kebudayaan, tapi Universitas Royal Garden mengharuskan mahasiswa dan mahasiswi nya untuk mempelajari bidang lain.
Hari sudah hampir siang. Kini Kiana, Naya dan Illy telah berada di kantin untuk makan siang. Mereka bertiga terlihat seperti princess bak cerita dongeng. Ketiganya begitu cantik!
"Kenapa memotong rambut?" Tanya Naya. Lidahnya ini dari tadi gatal ingin menanyakan.
"Karena ingatan yang aku ingat," jawab Kiana sembari tersenyum. "Dulu rambutku pendek, aku mengingatnya." Sambung Kia.
"Ingatan mu sudah kembali?" Kini giliran Illy yang bertanya. Dia penasaran menunggu jawaban. Mata nya mentap Kia lekat. Tentu mendengar ingatan Kia telah kembali, ada sedikit keterkejutan disana.
"Sedikit. Ingatan yang aku ingat hanya saat aku sekolah akhir dulu, itupun tidak semua" jawab Kiana santai.
Lega rasanya mendengar jawaban Kiana. Jujur saja Villy sedikit khawatir jika ingatan Kia telah kembali. Dia takut!
"Tapi syukurlah ingatanmu perlahan mulai kembali." Ucap Naya yang kini menggenggam punggung tangan Kia. Dia mencoba menguatkan sahabatnya. Kiana hanya tersenyum untuk sekedar menanggapi.
"Oh iya, bukankah majalah pemotretanmu kemarin rilis? Aku membelinya saat kencan dengan Renal, tapi ada di rumah." Kata Kia yang kini tersenyum menatap Illy. Seorang model cantik, sekaligus seorang teman. Ah tidak, lebih tepatnya sahabat. Ya! Kiana menganggap dua wanita yang kini didekatnya sebagai sahabat.
Mereka pergi kencan? Ah, wajar mereka suami istri. Tapi kenapa hatiku sakit? Lirih batin Villy.
"Iya, kalian ingin melihat? Aku membawanya." Kata Illy dengan senyuman terpaksa. Dia pun membuka tas dan mengeluarkan sebuah majalah.
Dengan perlahan mereka bertiga melihat hasil pemotretan Villy. Mengomentari busana yang Illy pakai, sampai mengomentari background nya. Tertawa dan tersenyum bersama, sebuah persahabatan yang sempurna.
"Kalian paling suka foto yang mana?" Tanya Naya pada dua wanita tersebut. "Aku suka yang ini." Lanjutnya sembari menunjuk salah satu gambar.
"Illy terlihat lucu disini," kata Naya menambahkan pendapat. Terlihat seorang Illy memakai baju berwarna pink, dengan bandana berbentuk telinga kelinci. Betapa lucu dan cantiknya Villy di foto itu.
"Aku suka balon, jadi aku lebih suka yang ini." ucap Kia sembari tersenyum. Kini foto yang dimaksud, menampilkan seorang Illy berpakaian putih sedang memeluk sekumpulan balon.
"Kalau kamu suka yang mana?" Tanya Naya tiba-tiba. Hal tersebut membuat Illy tersentak. Dia sedang melamun sedari tadi. Kiana juga mengetahui itu.
"Kamu sedang ada masalah?" Kini pertanyaan Kia membuat Illy terpaksa untuk senyum senatural mungkin.
"Tidak ada," jawabnya singkat.
"Kita bertiga adalah sahabat. Jadi cerita lah, jangan ditutupi. Kita sahabat bukan?" Lanjut Kia yang kini menatap Illy lekat. Illy yang mendengar hal ini hanya dapat tersenyum kecut.
Aku menyukai suamimu, tapi kamu menganggapku sahabat? Lirih batin Illy.
"Hmm, iya kita sahabat. Tapi aku baik-baik saja," jawab Illy dengan senyum menyakinkan. Tapi tidak bisa dipungkiri hatinya terenyuh, mendengar perkataan Kiana yang menganggapnya sahabat.
"Aku suka yang ini." Lanjutnya sembari menunjuk salah satu foto. Lebih baik mengalihkan pembicaraan, atau tidak hati Illy semakin sakit membahas semua ini.
Foto yang memperlihatkan Illy mengenakan pakaian berwarna hitam, dipadupadankan dengan sepatu sneaker. Tetapi bukan itu yang membuatnya menarik. Ekspresi yang ditampilkan di foto tersebut lebih menarik. Ekspresi yang seharusnya kini ada diwajah Illy. Ekspresi yang menggambarkan keadaan hati Illy.
"Aku menyukai ekspresi di dalam foto ini. Tanpa ekspresi." ucap Illy menyampaikan pendapat. Naya dan Kiana pun mengikuti arah telunjuk Illy, melihat ekspresi yang tergambar di sana.
"Kita mengerti. Jika kamu tidak bisa cerita tak apa." ucap Kiana sembari tersenyum dengan penuh pengertian, Sama halnya dengan Naya. Illy yang melihat sikap dua wanita di depannya hanya dapat tersenyum.
"Hmm.. hari ini malam minggu, jadi apa kita akan kencan?" Tanya Naya mengalihkan pembicaraan.
"Kencan?" ucap Illy spontan dengan kening yang menggerleyit.
"Iya, ayo kita kencan bertiga. Shopping, makan-makan, main game, setuju?" kata Kia antusias. Dia menunggu kedua sahabatnya bersuara, tapi tetap saja jawabannya harus setuju!
"Setuju." Jawab Naya cepat dengan senyuman sumringah nya.
"Aku setuju, tapi apa bukankah kalian akan pergi dengan pasangan masing-masing?" tanya Illy heran.
Ah, benar juga ini pertama kalinya Kia dan Naya mengajak Illy jalan-jalan di malam minggu -kencan-. Tentu saja Illy akan heran, biasanya mereka jalan-jalan di hari biasa.
"Tidak, kebetulan Renal akan lembur." Jawab Kia.
"Hmm.. Kai tidak akan masalah jika aku kencan dengan kalian hari ini." Kini giliran Naya yang menjawab. Kai tidak akan berani marah pada Naya, secara Naya akan lebih marah. Haha!
"Baiklah, aku setuju." ucap Illy dengan senyuman manis. Setidaknya malam ini dia tidak sendiri. Sementara malam ini tidak akan ada Renal dipikirannya.
Perlahan tapi pasti Illy mulai nyaman di dekat mereka. Dan perasaan Illy mulai goyah pada Kia, dia tidak akan tega melihat Kia sakit hati karenanya.
Tapi.. tapi, perasaannya terhadap Renal tidak bisa dia kontrol. Perasaan ini juga tumbuh sebelum Kiana mengenal Renal. Sebelum Illy mengenal Kiana. Perasaan Illy terhadap Renal tumbuh lebih dulu, sebelum perasaan Kia terhadap Renal tumbuh. Jadi, tidak salah bukan jika Illy pikir dia lebih berhak atas Renal?!
30 Maret 2019,
To be continued.👑
•
Hope you like it!
DITUNGGU VOTE KOMEN.02 April 2019
Salam hangat,
T a n ☃️Untuk info go follow instagram:
intansriya
__________
K I A N A , remember me!
copyright © 2019
___________
💙

KAMU SEDANG MEMBACA
Fate Of Marriage
Teen FictionTAKDIR#2 ONGOING! | #8 Unggulan 29/03/19 Kiana harus menerima kenyataan, bahwa dirinya telah menikah dengan lelaki yang bahkan tidak dia ingat. Mencoba menerima Renal dan mencintai nya perlahan. Tapi saat cinta itu telah tumbuh mekar, Renal justru m...