11 || Cemburu

12 4 0
                                    

Holaa!☃️ Double up!!
Klik ⭐ yuk supaya semangat update
Maafkan typo(s) bertebaran
Selamat membaca.

--- Menurutku rasa cemburu adalah perasaan yang tak perlu ada ---


Rintikan hujan masih terdengar di luar sana. Waktu yang telah menunjukan pukul sepuluh malam belum juga membuat mata wanita itu tertutup. Kia gelisah, dirinya terus saja bergerak diatas ranjang.

Dilihatnya Renal sudah memejamkan mata. Wajahnya menampilkan ketenangan. Dia sangat tampan. Seperti biasa Renal tidur dikursi santai yang ada didalam kamar. Posisi tidur yang Kia yakini sangatlah tidak nyaman.

"Apa dia tidak sakit punggung?" Ucapnya pelan saat mata Kia fokus melihat suaminya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa dia tidak sakit punggung?" Ucapnya pelan saat mata Kia fokus melihat suaminya. Hati Kia terenyuh tatkala mengingat Renal yang selalu mengalah.

Dia beranjak dari posisi tidur dan perlahan mendekati Renal. Ditepuk pelan bahu lelaki yang sedang tertidur lelap dihadapannya.

"Renal bangun, Renal.." pintanya tanpa menghentikan tepukan dibahu Renal.

Yang  sedang tertidur pun kini membuka mata perlahan. Dia mengerjap untuk sekedar memulihkan kesadarannya.

Betapa terkejutnya Renal melihat pemandangan dihadapannya. Wajah Kia sangat dekat dengan wajahnya. Seketika desiran rasa ini muncul kembali, jantungnya berdegup cepat.

Dia menatap intens wanita di hadapannya. Ingin rasanya Renal mengecup bibir yang dulu menjadi candu. Dia rindu Kiana yang dulu. Sangat rin..du!

Apa aku sedang bermimpi, sehingga Kia sedekat ini?

"Renal kamu mendengarku?" Tanya Kia yang melihat Renal merasa kebingungan. Mungkin dirinya masih belum sadar dari tidur nyenyak.

Pertanyaan Kia membuatnya sadar. Tapi Renal hanya menjawab dengan anggukan.

"Pindahlah ke kasur, biar aku yang tidur disini," suruh Kia sembari tersenyum tipis. Renal yang melihat dia tersenyum hanya bisa menggerleyit kan kening.

"Aku tidak akan membiarkan mu tidur disini, ini sangat tidak nyaman." Ucap Renal dengan nada sedatar mungkin. Ayolah dia sedang kesal pada Kia! Jangan sampai pertahanan nya runtuh seketika.

Jika Renal sudah berkata seperti itu, Kia yakin dia tidak mungkin memenangkan argumen ini. Kiana menghela nafas panjang.

"Baiklah kita berdua tidur diranjang, tidak ada yang akan tidur dikursi lagi." Heoll! Kia tak percaya akan mengatakan usul tersebut. Apa dia sudah gila?!

Dan pada akhirnya kini mereka sudah terbaring ditempat tidur. Tapi tentunya dengan beberapa bantal sebagai pembatas.

Tak ada satupun dari mereka yang menutup mata. Pikirannya sibuk masing-masing, entah memikirkan soal apa. Mungkin keduanya canggung. Renal dan Kiana memang sepasang suami isteri, tapi bahkan setelah Kia hilang ingatan Renal hanyalah orang asing. Terlebih ini untuk pertama kalinya mereka tidur seranjang.

"Apa benar kamu cemburu? Saat makan malam beberapa hari yang lalu, apa kamu cemburu?" Tanya Kia memecahkan keheningan malam. Lidahnya sangat kaku untuk melontarkan pertanyaan tersebut. Hatinya sedikit ragu, sampai dia berfikir seribu kali sebelum berucap.

"Kamu baru menyadarinya?" Tanya Renal balik tanpa mengalihkan pandangannya dari atap kamar.

"Aku tahu kamu marah. Tapi aku tidak tahu kamu marah karena cemburu." Jelas Kia yang masih berbaring memunggungi Renal. Bibir bawahnya dia gigit pelan, jujur Kia takut saat membahas hal ini. Takut Renal bertambah marah.

"Benar. Aku cemburu saat itu," akui Renal tanpa ragu sedikitpun. "Tapi bukan hanya saat itu, dua hari yang lalu aku melihatmu dikafe denganya-Azkal- ." Lanjutnya.

Bayangan Renal kembali mengingat kejadian dua hari lalu. Saat itu dia tak sengaja melihat merek sedang makan berdua. Tawa Kiana, senyum Kiana saat bersama lelaki itu amat membuat Renal marah. Renal hampir saja keluar dari mobil untuk menegur mereka berdua. Tapi jam makan siang yang telah habis membuatnya terpaksa kembali ke kantor. Karena dia harus mengadakan rapat penting yang tidak bisa ditinggalkan.

Aah, Kia ingat! Saat itu dia meminta Azkal untuk menemaninya membeli buku dan setelah itu mereka makan siang bersama. Mungkin Renal tidak sengaja melihatnya.

"Aku dan Al hanya teman. Jadi mengertilah, tidak usah khawatir." Ucap Kia mencoba membuat Renal mengerti. C'mon... Kia, apa ada seorang suami yang akan mengerti hal itu? Bahkan seorang pacar pun tak akan mau mengerti.

"Apa ada suami yang memahami hal itu?" Tanya Renal yang kini menatap Kia. Tapi sayang Kiana membelakanginya, sehingga dia hanya bisa menatap punggung sang istri.

"Ayolah jangan kekanakan," jawab Kia sedikit kesal. Bagaimana tidak kesal? Itu hanya hal sepela tapi Renal harus bereaksi seperti sangat marah.

"Apa kamu tahu aku sangat mencintaimu?" Pertanyaan Renal sedikit membuat Kiana terkejut. Mengapa Renal menanyakan hal konyol saat mereka sedang berdebat.

"Aku tahu. Tapi, menurutku rasa cemburu adalah perasaan yang tak perlu ada," jelasnya setenang mungkin. Semenjak Renal mengacuhkannya, Kia mulai menerima Renal. Perlahan, mungkin dirinya akan terbiasa. Pikirnya.

"Tidurlah, aku lelah." ucap Renal sebelum iris cokelatnya tertutup rapat oleh sang kelopak. Sunyi, kini mereka berdua berusaha tertidur tanpa memikirkan permasalahan yang ada.

17 Maret 2019,
To be continued.

👑
Terimakasih sudah mampir.
700 kata, sedikit ya? Maklum ngetik dihp wkwk

#kiana #renal #joy #redvelvet #chaeunwoo #astro #sehun #exo #jisoo #blackpink #leehyunwoo #puresmile #kimsohyun #happyending#kiana #renal #joy #redvelvet #chaeunwoo #astro #sehun #exo #jisoo #blackpink #leehyunwoo #puresmile #kimsohyun #happyending

Hope you like it!
JANGAN LUPA VOTE KOMEN.

21 Maret 2019
Salam sayang,
T a n ☃️

Untuk info go follow instagram:

intansriya

__________

K I A N A , remember me!
copyright © 2019
___________
💙

Fate Of MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang