TAKDIR#2 ONGOING! | #8 Unggulan 29/03/19
Kiana harus menerima kenyataan, bahwa dirinya telah menikah dengan lelaki yang bahkan tidak dia ingat. Mencoba menerima Renal dan mencintai nya perlahan. Tapi saat cinta itu telah tumbuh mekar, Renal justru m...
"Kamu sedang tidak berfikir akan tidur seranjang denganku kan?" Tanya Kia sedikit takut melihat Renal yang terus menatapnya lekat.
"Kenapa tidak? Aku suamimu, apa aku tidak boleh tidur di sebelah istri ku?" Jawab Renal sembari tersenyum. Argh menggoda Kia memang hal paling menyenangkan untuk Renal.
"Kalau aku berkata tidak, apa kamu akan marah?" Tanya Kia ragu. Tempat tidur ini milik Kia, dia yang tidur duluan di sini.
Renal menjawabnya dengan senyuman. Perlahan dia mendekati Kia yang sudah terlebih dahulu bersandar di tempat tidur.
"Tidak, aku tidak akan marah. Sekarang kamu tidur," Jawab Renal lembut dengan mengelus pelan rambut Kia. "Aku akan tidur disana." Lanjutnya diiringi dengan menunjuk kursi santai yang ada di kamar tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di rumah ini harusnya ada dua kamar, tapi Renal sengaja mengubah menjadi satu kamar saja. Tidak tanpa alasan, dia melakukan itu supaya Kia terbiasa dengannya.
Dan hasilnya ini hanya ada satu kamar yang mereka tempati. Kamar yang didominasi furniture kayu. Dan dihiasi sebuah lukisan bunga mawar, yang dilukis khusus Kiana. Semua desain kamar ini dilakukan oleh Kia. Tidak mewah tapi nyaman untuk ditempati.
👑
Mobil sport berwarna merah berhenti di depan gerbang Universitas Royal Garden. Seorang wanita yang mendapat gelar Princess Royal Garden keluar dari mobil tersebut. Disusul seorang lelaki tampan yang menghampirinya.
"Apa kamu benar-benar akan memakai pakaian itu? Ayolah Kia itu terlalu pendek, kita pulang ya ganti pakaianmu." Itu pernyataan bukan pertanyaan dari Renal. Pakaian berbahan jeans itu terlalu minim, dia tidak mau istrinya menjadi bahan tontonan lelaki lain.
Dia terus menahan emosi dari rumah. Berharap Kia mau menuruti usulan Renal. Dia terus membujuk Kia sepanjang jalan. Tapi nihil, Kia tak bergeming sedikitpun.
"Hmm," jawab Kia singkat. Tanpa menunggu suaminya mengomel lebih lanjut, buru-buru dia berjalan melewatinya. Sebenarnya apa yang salah dengan pakaian yang ia pakai? Itu terlihat cantik ditubuhnya, Kia menyukainya. Tapi entah mengapa, Kia tidak bisa marah pada Renal. Dia tidak bisa berteriak kepada Renal.
"Ok, Oke.. aku menyerah," ucap Renal pasrah dan menahan tangan Kia yang akan pergi melewati nya.
"Setidaknya pakai ini." Lanjutnya. Renal langsung melepaskan jaket yang ia pakai dan mengikatkan jaket tersebut dipinggang Kia. Setidaknya jaket tersebut dapat menutupi sedikit kaki Kia yang terekspos. Kia hanya diam tak bereaksi apa-apa.
"Aku akan langsung berangkat kerja. Nanti akan ada rapat penting, jadi mungkin aku akan pulang terlambat." Jelas Renal.
"Hmm." Gumam Kia mengiyakan.
"Kalau ada apa-apa segera telepon aku, mengerti?" Tanya Renal. Dia tersenyum melihat istrinya cemberut. Sepertinya Kia kesal dengan perlakuan Renal.
"Hmm," gumamnya lagi mengiyakan.
"Yasudah, aku pergi." Langsung saja Renal memasuki mobil sport nya setelah dia mengacak gemas rambut Kia.
"Naya bilang Renal itu orang yang dingin? Tapi kenapa dia bisa cerewet sekali?" Kata Kia setelah ia melihat mobil Renal melaju meninggalkannya.