Ini baru hari kedua masuk sekolah, pelajaran masih belum teratur seperti biasanya. Masih banyak jam kosong.
"WOI WOI KATANYA KITA PULANG CEPET!!" teriak Beomgyu dari luar.
"Okeh sip" ucap Hani seneng.
"Dih muka lu kayak habis dapet arisan njir" ucap Somi setelah melihat raut wajah Hani.
Pas banget bel pulang, tiba-tiba Yeonjun sama Soobin udah ada di depan kelas MIPA 1.
"Hai, Hani" sapa Soobin malu-malu kambing. Heleh biasanya malu-maluin.
"Yuk jun jadi ga?" Hani mengabaikan Soobin yang badannya sebesar tong itu.
Soobin menatap Hani dan Yeonjun bergantian, "Lah pada mau kemana?" tanya Soobin.
"Mau ke apart gue" jawab Yeonjun
"Dih mau lu apain pacar gua?" tanya Soobin lagi.
"Lo ikut juga goblok" Yeonjun kesel banget sama Soobin. Padahal mereka tinggal satu rumah.
"Lah Somi gak diajak?" tanya Somi dengan mata bulatnya itu. Bibirnya terlihat maju karena dia ngambek.
"Ga!" jawab Hani, Yeonjun, dan Soobin bersamaan.
Somi langsung ciut.
"Yaudah, lain kali Somi diajak ya" ucap Somi pelan dan mau gak mau harus pergi dari sana.
Hani udah ngakak aja melihat tingkah sahabatnya itu.
"Ayo Han" ajak Yeonjun.
Hani gak tau aja kalo Yeonjun tuh bawa mobil, karena takut Soobin kepanasan.
Hani cuma diem aja. Dia kan cuma mau ngobrol sama Yeonjun, ini kenapa si bongsor ikut juga.
Setelah sampai di apartemennya Yeonjun. Hani langsung duduk aja, tanpa disuruh.
"Jun, kita ngobrol gini.. Gak papa ada soobinnya?" tanya Hani sambil menoleh ke arah Soobin yang menuju kamarnya.
"Dia jam segini tidur sih biasanya" jawab Yeonjun dengan suara pelan.
"Uwh masa sih?" tanya Hani terus melongok ke kamar Soobin sekilas.
Soobin kaya ga terlalu peduli, dia langsung tidur aja gitu tanpa ganti seragamnya.
"Huft... Semalam gua gak sengaja liat kalian di depan kedai es krim. Gua rasa Soobin punya sindrom itu jun" jelas Hani yang terlihat sangat penasaran dengan jawaban Yeonjun.
"Little space. Iya, dia punya sindrom itu pas dia SMP" jawab Yeonjun.
"Lu tetep mau jadi temennya kan?" tanya Yeonjun setelah beberapa saat Hani hanya diam.
"Haha gila lo. Ya kali gua tiba-tiba gamau temenan sama Soobin. Gua kan pacarnya dia" jawab Hani sambil terkekeh. Yeonjun juga ngakak mendengar ucapan Hani.
"Little space tuh apa?" tanya Hani lagi karena ingin tahu lebih rinci tentang sindrom itu.
"little space itu sebuah sindrom dimana penderitanya bertingkah layaknya anak-anak atau bayi" jelas Yeonjun yang mukanya 'kayaknya' serius. Tapi ternyata datar banget mukanya.
/bagi kalian yang masih bingung, cari sendiri ya di google. Biar lebih rinci/
"Terus, orang tua Soobin kemana?" tanya Hani lagi.
"Hmm ada kok! Soobin balik ke rumah palingan sabtu atau minggu. Kalo hari-hari sekolah, dia disini sama gue" jelas Yeonjun lagi.
Hani cuma mengangguk cantik.
"Gue ke Soobin dulu ya" ucap Hani kemudian bangkit dan beranjak menuju kamar Soobin.
"Silahkan"
Hani menghampiri Soobin yang sedang tertidur pulas di kasur nya. Damai sekali.
Hani hanya melepas ikat pinggang Soobin doang. Ya kali bajunya ikut dilepas.
Pengen deh Hani benerin posisinya Soobin. Tapi apa daya badan Soobin yang lebih besar dari Hani.
"Nghhh"
Lah malah mendesah?
"Hueee... Ka njuuun!!!!" Soobin bangun-bangun, nangis dan berteriak.
Hani terkejut karena Soobin terlalu tiba-tiba, dia gak tau harus apa.
Yeonjun yang namanya dipanggil Little Soobin langsung masuk ke kamar.
"Ka njun.. Binie gatau kakak ini siapa" ucap little soobin sambil menunjuk Hani.
Hani bingung, kok soobin ga kenal sama dia?
"Ini little soobin Han. yang lo kenal big soobin bukan little" jelas Yeonjun.
Hani langsung mengangguk paham.
"Hai.. Soobinie~~ aku Hani" ucap Hani memperkenalkan dirinya.
"Hai Kak Hani!" Seru little Soobin yang membuat Hani gemas banget sama dia.
'Gajadi nolak ini mah, lucu banget aaaaaa' teriak batin Hani.
'Somi ga diajak beneran ini' -somi
-brsmbng-
Singkat banget chapter ini, ya emang ini kejutan sih gaes.. Klo belum ngerti, cari di gugel ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry ─Soobin TXT✔
Fanfiction[SUDAH TERBIT] Tentang Jeon Hani, gadis biasa yang ceria dan terkadang tidak bisa berhenti bicara jika sedang dalam perasaan senang. Ia juga gadis yang murah senyum, tetapi sangat cuek dengan orang yang baru ia temui pertama kali. Ia bertemu dengan...