Tidak sulit menggambarkan bagaimana sosok Im Hyunsik.
Pria yang banyak menyuarakan isi pikiran melalui lagu-lagu. Memiliki mata kecil menyerupai bulan sabit ketika ia tersenyum, dan tidak pernah tahu Hyunsik sebenarnya tidur atau sedang membaca saking kecil mata miliknya.
Lalu hari ini, Im Hyunsik tidak lagi sama. Cukup berbeda dari yang sering Eunkwang bersama Changsub lihat.
Pasang kelopak matanya dibesarkan—meski tidak bisa lebih besar lagi. Eunkwang sampai meringis melihatnya. Hyunsik amat berusaha guna matanya terlihat melebihi kapasitas 'besar'.
"Sungjae sakit,"
Eunkwang dan Changsub saling lempar pandang sebentar, sebelum kembali melihat Hyunsik. Tentu, mereka berdua tahu mengenai Sungjae yang sakit. Itu sebabnya Changsub berada di sini, menjadi wakil Sungjae untuk menyanyikan lirik bagian si maknae.
"Aku yang paling muda di antara kalian sekarang."
Tidak menampik kalimat Hyunsik, Changsub maupun Eunkwang mengangguk. Mereka paham. Tidak perlu dikatakan secara gamblang sebetulnya, kalau Hyunsik yang paling muda di sini karena Sungjae tidak ada.
"Hyunsik, bisakah kau pindah? Duduk di sini saja,"
Eunkwang menggeser sedikit posisi duduknya, bermaksud memberi ruang untuk Hyunsik.
Jika ingin tahu, posisi Hyunsik sekarang tidak lebih parah dari seorang anak kecil yang marah akibat permintaannya ditolak oleh sang ibu; berjongkok, tangan kanan mencengkam lutut Eunkwang, dan kiri pada lutut Changsub. Walau tidak keras, Eunkwang risih. Changsub juga, jika boleh berpendapat. Belum lagi kepala Hyunsik yang mendongak, menampilkan netra penuh... bagaimana menjelaskannnya? Berbinar, namun juga nanar?
"Harus mengakui dulu, aku paling muda."
Karena ingin Hyunsik cepat beranjak bangun, Changsub bersama Eunkwang kompak melontarkan kata 'iya', tanpa aba-aba seperti paduan suara.
"Berarti aku jadi maknae kalian hari ini!"
Dan Eunkwang pikir, perkataan Hyunsik tidak pernah memengaruhi apa-apa. Namun kenyataan yang didapat, setelah pertunjukan berakhir, sikap Hyunsik benar 78% berubah. Ia merengek meminta—yang menurut Eunkwang bisa Hyunsik lakukan sendiri. Seperti mengambil minum, mengambil box makan dirinya.
Mengingat Hyunsik paling mandiri, entah hantu apa yang sedang merasuki Hyunsik sekarang ini. Usai keluar dari gedung dimana mereka melakukan performance—sudah dalam perjalanan pulang, Hyunsik tiba-tiba memaksa untuk mobil berhenti.
Hyunsik bilang, ingin membeli manisan di supermarket. Eunkwang menahan napas, mencoba tidak emosi. Bukan karena permintaan Hyunsik, lebih pada menyebalkannya Changsub yang melontarkan jenaka garing tidak penting. Eunkwang tidak terhibur sama sekali masalahnya.
"Kenapa harus repot turun dan membeli manisan? Cukup lihat aku saja, aku lebih manis dari manisan buah."
"Tapi tidak semanis gulali. Eunkwang Hyung, ayo antar aku ke dalaaaam...."
Eunkwang melihat arah supermarket yang ramai. "Minta tolong Manager—"
Suara dengkuran membuat Eunkwang sadar, bahwa sang manager tengah terlelap. Baik. Eunkwang mengerti.
"Pak supir saja kal—"
"Aku maunya ditemani Eunkwang Hyung!"
Kalau iya Eunkwang memiliki riwayat sakit jantung, mungkin kini Eunkwang sudah tidak sadarkan diri akibat suara Hyunsik.
"Waktu itu saja Sungjae diantar Eunkwang Hyung. Sampai ke kamar mandi pun, Eunkwang Hyung mau mengantar Sungjae."
Gelak tawa dari Changsub terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
By Your Side BTOB [√]
FanfictionApa ini? Kumpulan one shoot Born to Beat. Mengapa diberi judul By Your Side BTOB? Karena si pengarang akan tetap bersama BTOB. Percayalah, Melody akan selalu bersama Born to Beat. Sama seperti Born to Beat yang akan selalu ada untuk Melody. Work in...