part 13

21 16 10
                                    

"Ra..rara!" El berteriak diluar tenda. Setelah tadi sampai dipuncak el langsung membangun 2 tenda sekaligus-- untuknya dan untuk rara.

Setelah semua beres, rara yang terlihat lesu, langsung masuk kedalam tenda. Tanpa makan dan minum. Itu membuat el khawatir setelah menempuh perjalanan yang jauh mana mungkin bisa menahan rasa lapar.

Akhirnya, el memutuskan memanggil rara karna hari juga sudah semakin sore. Belum lihat rara apa yang ada didepannya.

Rara mengeluarkan kepalanya dari tenda, matanya terlihat merah.

"Pasti masih syok" el berguman sangat pelan bahkan sangat pelan, karna memang drama yang tadi dipos 7 pasti membuatnya syok dan ini adalah pendakian pertama nya.

"Kenapa?"
"Lo belum makan"
"Gak napsu!"
"Lo harus!"
"Engga!"

El menghela nafas kasar lalu ditariknya kepala rara yang tadi muncul dari tenda hingga sang empu tersungkur kedepan

"el!!tai!! Sakit!" Sungut rara
"Keluar, juga lo!" El menatap rara yang tlah keluar dari tandanya
"Anj--" el membekap mulut rara dengan tangnya "Jangan ngomong kasar, disini! Tatak rara!"

"Tata--" Rara berhenti melanjutkan ucapannya. Kini ia sedang terpaku menatap pemandangan yang berada didepannya

 Kini ia sedang terpaku menatap pemandangan yang berada didepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

El tersenyum menatap rara yang hampir menangis menatap ciptaan Tuhan yang satu ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

El tersenyum menatap rara yang hampir menangis menatap ciptaan Tuhan yang satu ini.

El memajukan tubuhnya di samping rara

"Disini kita memang tak dapat senikmat dikota. makan tinggal ambil, tidur dengan guling kesayangan, dan mandi bisa setiap saat. Tapi dikota tidak seperti disini.
Dikota kita menutup mata dan telinga, seakan Kita mendifinisikan
'kita berbeda' rasa naif tlah menjadi pedoman. Disini kita sama.
Uang,  sudah tak ada gunanya" el berkata dengan tenang pikirannya berasa tlah terangkat dengan sunteknya kota

"Lo, bener el. Gue juga hari ini banyak belajar"
El mengangkat satu alisnya "apa?"
"Yaaa...... kalau mendapatkan sesuatu yang indah itu tak mudah, harus Rela jatuh berkali-kali"

Senja Yang Membawamu Pergi  ( Slow Updet)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang