part 16

17 1 0
                                    

"Assalamualaikum, Kaka pulang" Lifi memasuki rumah dengan sumringah, entah mengapa kejadian tadi membuat moodnya bagus seperti ini. Bahkan senyumnya tak pernah luntur sedari tadi.

"Walaikumsalam, kaka kok baru pulang?" Bisulis menatap jam dinding yang menunjukan angka 15.44 lalu matanya menatap lifi yang tengah berbaring diatas sofa dengan senyum mengembangnya, dengan alis yang mengkerut bisulis duduk dipinggir lifi dan memperhatikan lekat-lekat wajah lifi.

Lifi yang ditatap seperti itu membalikan wajahnya
"eh, iya bi kaka baru pulang. Hehehe"
"Bentar..bentar.. Kaka kok senyumnya sesumbringah ini? Emm pasti ada sesuatu nihh! Jarang-jarang kaka sesumbringah ini"
"Eh-- apaan si bi. Engga kok gak ada apa-apa.. eh iyah, mamah gimana? Udah makan?"
"Udah, kok. Sekarang lagi tidur dikamar"
"Mmm, ya udah.Kaka ke kamar dulu ya bi"

Dengan girang lifi meloncati meja ditambah senyumnya yang tak pernah luntur ia pun berlari menuju lantai dua tempat dimana kamarnya berada

Bisulis menatap majikan nya yang sudah dianggap anaknya ini keheranan, apa iya lifi senyum sesumbringah ini?

Sudah lama lifi tak tampak senyum sesumbringah ini, biasanya jika sudah pulang rumah lifi memasuki dengan wajah masam dan datarnya berbeda sekali dengan sekarang. Pikiran bisulis mendadak melayang pada pujaan hati lifi fara, mungkin ini pikirnya.
Tanpa pikir panjang bisulis pun kembali kedapur melanjutkan pekerjaannya yang tlah tertunda.

Lifi menjatuhkan tubuhnya pada kasur nya, pandangannya menatap pada langit-langit kamarnya sedangkan tanganya ia luruskan pada samping badannya.

Entah kenapa, pikirannya kembali tertuju pada kejadian tadi.

3.00 WIB

Gadis yang tengah bimbang itu terus memutar otak kala harus memilih pada siapa ia akan diantar pulang. Calie menatap dua laki-laki  yang tengah menatapnya dengan tatapan penuh harap sampai hatinya tak enak  harus pada siapa ia memilih, walau sebenarnya hatinya sudah memilih pada siapa ia akan diantar pulang tapi sayang yang ia tak menawarkan diri dan lihatlah sekarang lifi terlihat risih dengan kebimbangan calie.

"So, calie?"
"Ah---mmm"

"Udahlah, tan lo pulang sama gue aja!"
"Kagak mau! Suruh siapa gak bawa motor"
"Lo kok gitu si bambang? Kan lo tau motor gue dibengkel"

Nathan mengangkat bahunya tak menggubris lagi andra yang terlihat sebal.

"Ya udah gue pulang sama brian aja"
"Eh... engga, engga.. kamu sama aku! Biar si andra sama sibrian"
"Tapi--"

Andra tersenyum kemenangan dengan cepat ia loncat menduduki motor milik nathan hingga membuat sang empu hampir kehilangan keseimbangan.

"Andra!!"
Andra tak mendengarkan murka dari nathan ia langsung memeluk pinggang nathan dengan keras, seakan ia tak mau lepas darinya.
"Sicalie udah milih, jadi lo pulang sama gue!"

Calie tersenyum melihat andra dengan senyum yang menggembang sedangkan nathan bermajah masam.

Brian yang menggunakan helm full face itu tersenyum bahagia didalamnya lalu motor ninjanya terlihat maju mendekati calie dan berhenti pas dihadapan nya.

"Naiklah" Calie menatap mata milik brian entah kenapa sorot matanya mengisyaratkan bahwa ia bahagia. 
"Ok"

Saat satu kakinya ia angkat, tangannya langsung ditarik oleh seseorang yang membuatnya hampir terjatuh.

El yang melihat dari atas motornya langsung sewot "apa-apaan si, lo!"

Sedangkan yang menarik hanya menatap lekat-lekat mata calie.
"Lo pulang sama gue"
"Eh---"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Senja Yang Membawamu Pergi  ( Slow Updet)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang