9. past

27 6 0
                                    

Ica pov's

"Balllll tungguuuuuuu" teriak gue yang sudah tertinggal jauh darinya.

"Ish punya pacar, gandeng kek, peluk kek. Gaada romantis romantis nya banget sih!" Grutu gue sambil nyusul dia yang sudah berada didalem lift.

"Huh huh huh, ca-pe taa-u ngejar kam-u" ucap gue lagi sambil mengatur nafas.

"Siapa suruh ngejar gue" ucap dia dingin.

"Tanyain kek, 'ca kamu cape sayang? Mau minum? Maafin aku ya sayang' ini boro boro" grutu gue terus dengan nada rendah.

Azona sebenarnya mendengar ucapan kekasih alaynya itu, dia hanya mengulum senyum untuk menahan tawanya.

Ting!

Lift terbuka, kami berjalan menuju basement tempat Azona memarkirkan motornya.

"Nih" ucapnya seraya memberikan helm

"Pakein kek" ucap gue membatin

"Jangan manja, pake sendiri" ucap dia seperti bisa mendengar ucapan gue tadi.

"Iya iyaa"

Setelahnya gue pun naik ke motornya dengan sedikit kesusahan karna motornya lumayan tinggi.

"Peluk jangan ya" ucap gue lagi lagi membatin.

"Peluk aja" ucapnya dingin

"Ini orang paranormal apa begimana sih?" Batin gue terus bersorak

"Gak gue bukan paranormal" lagi lagi jawabannya membuat gue sedikit syok.

"Eh? Mm-mm udah yu jalan" ucap gue yang skakmat.

Lalu Azona melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Tak ada obrolan apapun selama diperjalanan.

"Loh zona, kok ke arah kampus sih?" Ucap gue heran melihat Azona membelokan motornya ke area kampus.

"Gua ada urusan bentar" ucapnya

Gue hanya ber-oh ria. Dia memarkirkan motornya di halaman kampus. Gue turun terlebih dahulu dari motornya, lalu disusul oleh Azona.

"Tunggu disini gue gk lama" ucapnya lalu berjalan terburu2 ke arah dalam kampus.

Gue menunggu cukup lama dihalaman sekolah, tidak ada hal special yang gue lakukan selain buka IG, youtube, line dll. Tentu gue nyolong wifi kampus buat buka sosmed.

Sekaya apapun lo, kalo ada WiFi gratis pasti lo pake juga.Gausah muna.

Terlihat Azona berjalan sambil tertawa dengan teman perempuannya. Terlihat mereka berbincang banyak.

'setiap sama gue, boro boro ketawa senyum aja jarang, boro boro senyum ngomong aja irit' batin gue menggrutu kesal.

"Hai ka icaaa" teriak perempuan tersebut yang bahkan gue gak tau namanya siapa.

"Haiiii" ucap gue menyapa balik

Azona berjalan menghampiri gue lagi- lagi dengan muka datarnya.

Dia langsung memasang helm nya dan naik keatas motor tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Mau naek apa mau gue tinggal disini?"

Gue pun naik dengan kesal.

Badmood!

Setelah nya keadaan diatas motor kembali dingin ditengah tengah panasnya Kota Jakarta.

Sepanjang jalan gue hanya menggrutu kesal akan sikapnya itu. Mau marah tapi sayang, mau cuek gak bisa, mau protes hmmmm boro boro protes, liat muka datarnya aja nyali gue udah kikuk. Ah frustasi.

FOREST UNIVERSITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang