#abaikantypo
((๑✧ꈊ✧๑))
Rose sedang mematung di sebuah pagar besar yang menutupi mansion mewah milik keluarga manoban. Berjalan mondar mandir sambil komat kamit tak jelas, ragu untuk masuk atau tidak kedalam istana gadis thailand itu.
“mencari seseorang nona?”
Suara berat itu membuat nya tersentak kaget, didepannya sedang berdiri seorang pria berbadan tegap dengan pakaian serba hitam, yang di yakini nya adalah seorang security mansion itu.
“a aku mau bertemu lisa.” Ujarnya gugup
“ah, anda teman nona muda? Baiklah, silahkan masuk, saya akan mengantarkan anda pada nona.” Ucap orang itu ramah yang di angguki oleh rose.
Terkagum-kagum saat melihat mansion yang lebih mewah jika dilihat dari dalam. Figura besar terpajang rapi di sepanjang dinding, memperlihatkan foto perkembangan lisa dari bayi sampai sekarang, foto keluarga yang kebanyakan bersama ayahnya, dan foto-foto para penghuni mansion itu, tentu saja yang dimaksud adalah para maid, butler, tukang kebun, sampai security mansion itu. Seolah-olah mereka adalah bagian dari keluarga manoban asli.
“silakan nona, ini kamar nona lisa, masuk saja.”
Rose tersenyum dengan keramahan penghuni mansion itu, menghirup nafas dalam-dalam untuk mengurangi kegugupannya. Menunggu si empunya kamar membukakan pintu setelah diketuknya beberapa kali. Rose membuka pintu kamar itu gemas saat si pemilik tak kunjung memunculkan diri nya dari balik pintu.
“aish” desisnya saat melihat lisa sedang tertidur dengan posisi tak nyaman.
Didekati nya kasur king size itu, membenarkan posisi tidur sang putri yang sedang tertidur pulas di atasnya. Tersenyum saat lisa tak merasa terganggu dengan aksinya.
“dasar bocah.” Ledeknya mengusap pelan dahi gadis jangkung itu.
Rose mengedarkan pandangannya sekeliling kamar lisa, meski luas, tapi kamar itu tak memiliki banyak barang di dalamnya, matanya terkunci pada sebuah foto yang terletak manis di atas meja sebelah kanan kasur lisa. Disana terdapat foto lisa bersama kedua orang tuanya saat masih kecil, mungkin sekitar umur 6 tahun, wajahnya tak berubah, cengirannya masih sama, hanya mungkin raut bahagianya yang berbeda.
“nggg”
Erangan itu membuat rose tersentak, melirik lisa yang terlihat sangat tak nyaman.
“mommy” igaunya
Rose dapat melihat air mata mengalir dari sudut kelopak yang tertutup itu, lisa menggelengkan kepala nya gelisah memanggil-manggil ibu nya.
“lisa? Hei lisa, bangun.” Ujar rose menggoyangkan pelan tubuh ringkih itu
Lisa membuka kelopak matanya pelan, tersenyum saat mendapati rose sedang menatapnya.
“chaeyoung.” Ucapnya serak
“ya lisa, ini aku, apa kamu haus?” tanyanya
Lisa hanya mengangguk dengan mata sayu nya.
“mau makan?” tanya nya lagi saat teringat kata-kata seulgi yang mengatakan jika lisa selalu lapar saat bangun.
Lagi-lagi lisa hanya mengangguk manja, membuat rose gemas dengan tingkah bocah itu. Mengambil bubur yang terletak di atas meja, dan menyodorkannya pada lisa. Dahinya mengkerut saat lisa hanya menatapnya dan makanan itu bergantian tanpa mau mengambil mangkok itu.
“ada apa?”
“suapin”
“hah?”
“aku lemah chaeeeeng.” Rengek bayi besar itu
KAMU SEDANG MEMBACA
precious time 《chaelisa》
RomanceApa yang akan kamu lakukan jika mengetahui umur mu tak akan lama lagi? Bersedih? Menangis? Marah? Berdiam diri? Jika itu aku, maka aku akan menghabiskan waktu ku dengan hal-hal yang tak pernah ku lakukan, agar aku tak menyesal nanti nya di saat tak...