15 (END)

2.6K 172 34
                                    

#abaikantypo

((๑✧ꈊ✧๑))

Lisa sudah dipindahkan keruang ICU, keadaan gadis itu semakin memburuk dengan cepat, tak sesuai dengan prediksi dokter, ntah apa penyebabnya, ntah itu karna stress, atau karna faktor lain, yang jelas sekarang bahkan lisa sudah kesulitan bernafas setelah kesulitan menelan makanan kemarin, sehingga dia harus menginap diruang yang memiliki fasilitas lebih lengkap. Keadaannya sangat menyedihkan untuk dilihat, dengan berbagai benda dan selang yang ntah apa itu melekat di sekujur tubuhnya.

Jennie sedang berdiri di depan kaca yang membatasi dirinya dengan lisa, menempelkan telapak tangannya di kaca transparan itu, seolah-olah bisa menyentuh gadis yang sedang terbaring lemah di dalam sana. Kesedihan mendalam terpancar dari wajahnya, air mata tak henti-henti mengalir di pipi mulus itu. Rasanya menyakitkan sekali melihat gadis yang disayangi nya menderita seperti itu. Dia sadar keadaan lisa saat ini menandakan bahwa gadis itu hanya tinggal menunggu sisa waktu nya habis.

“jen”

Seulgi memeluk tubuh mungil sahabatnya itu dari belakang, ikut bergetar merasakan kepedihan yang sedang di derita sahabatnya. Dia sangat tau di antara mereka jennie lah yang paling bersedih saat hal buruk terjadi pada lisa, ntah bagaimana kelak jika gadis jangkung itu tak berada lagi di sisi mereka. Bahkan dia tak sanggup memikirkan hal buruk itu.

“jen, kita harus bersiap” ujarnya sendu

“untuk apa?”

“untuk kemungkinan terburuk”

“bullshit! Tak akan ada hal buruk yang terjadi!” ucap gadis kim emosi

Seulgi mencoba tenang, membalikkan tubuh mungil itu menghadapnya. “jen, semua sudah ditakdirkan”

Raut wajah nya tajam, menatap tak percaya dengan ucapan pesimis sahabatnya. “shut up seul! Tak akan terjadi apa-apa, lisa akan baik-baik saja, setelah ini dia akan keluar dari tempat terkutuk itu dengan cengiran lebarnya!” ujarnya menggebu-gebu, dadanya naik turun menahan emosi untuk menampar gadis didepannya.

“jen!”

“besok lisa akan operasi.”

Suara berat itu menginterupsi mereka, membuat jennie dan seulgi mengalihkan atensinya pada dua pria tua yang sangat mereka kenal.

“apa maksud paman?” tanya mereka serentak

Pria berjas putih itu hanya menghela nafas pelan, menatap kedua gadis yang sedang menuntut jawaban dari nya. “lisa akan operasi” lanjutnya.

“apa penyakit lisa bisa disembuhkan?” tanya jennie penasaran

“lisa akan sembuh kan paman?” lanjutnya

Pria itu hanya menggeleng menjawab pertanyaan gadis itu, membuat mereka mengerutkan dahi bingung akan jawaban sang dokter. Jennie mengalihkan atensinya pada seorang pria lagi, menggenggam erat lengan baju sang pria thailand.

“apa maksud nya dad? Bukankah daddy berjanji akan menggunakan segala macam cara untuk menyembuhkan lisa? Lalu apa sekarang? Apa maksud perkataan paman itu dad?” tuntutnya

Lelaki tua itu hanya menutup matanya dengan tangan kanan, air mata telah menyusup keluar melalui sela-sela tangannya, tak sanggup untuk mengucapkan sepatah kata pun untuk menjawab pertanyaan gadis itu. Seakan mengerti, jennie melepaskan genggaman tangannya, menggeleng tak percaya dengan reaksi ayah sahabatnya itu. Pikirannya berkecamuk dengan berbagai pertanyaan yang menghantuinya, apakah hanya sebatas ini perjuangan pria itu? Apakah sahabatnya itu harus mengalah dengan takdir sekarang? Apakah dia harus merelakan sang sahabat untuk selamanya?

precious time 《chaelisa》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang