12

1.5K 134 11
                                    

#abaikantypo

((๑✧ꈊ✧๑))

BRAAKKK

Seulgi menendang keras kursi rumah sakit itu sampai terpental. Emosinya naik ke ubun-ubun mendengar penyakit laknat yang sedang menggerogoti tubuh lisa keluar dari bibir mungil jennie.

“brengsek! Kenapa kau baru memberitahu ku sekarang!” teriaknya mencengkram erat kerah kemeja lisa yang sedang digunakan jennie, mata nya sudah berkaca-kaca menahan kepedihan karna sama sekali tak sadar dengan perubahan tubuh lisa.

Jennie hanya terdiam, menatap seulgi dengan air mata yang tak hentinya mengalir dari tadi.

“shit jen! Jawab aku sialan!” umpatnya, tak mempedulikan tatapan aneh dari orang-orang yang berada dirumah sakit itu. Persetan dengan larangan berisik, dia hanya ingin mengetahui kebenaran tentang keadaan sahabatnya yang sedang terbaring lemah itu.

Seulgi menghempaskan genggamannya saat masih tak dapat jawaban apa-apa dari jennie, berlari kencang keluar dari rumah sakit itu, tak mempedulikan jutaan air menghantam tubuhnya, yang ada di otakknya saat ini hanyalah berlari menuju suatu tempat yang selalu bisa membuatnya tenang.

.

Tok tok tok

Sebuah suara terdengar samar dari balik pintu rumah yang sedang didatanginya. Menampakkan seorang gadis cantik saat pintu itu sudah terbuka lebar.

“bear?” ujar orang itu

Seulgi berhamburan kedalam pelukan gadis yang sangat di cintai nya, membuat tubuh mereka terjatuh saat gadis itu tak siap menangkap tubuhnya.

“kamu kenapa sayang?”

“irene” ucapnya terisak, membuat irene terpaku, pasalnya kekasih tersayangnya itu sangat jarang menangis, apalagi sampai terisak seperti ini.

“mandilah dulu sayang, hangatkan tubuh mu, aku akan menyiapkan baju ganti, setelah itu berbicaralah, aku akan mendengarkan mu, oke?” ucapnya lembut

Seulgi mengangguk, menjauhkan dirinya dari kekasihnya itu, dan berjalan gontai menuju kamar mandi yang berada dalam kamar gadisnya.

30 menit sudah dia berdiam diri di kamar mandi, keluar dengan baju yang telah disiapkan oleh kekasih nya tadi, berjalan pelan menuju ranjang dimana irene sedang duduk menunggunya dengan segelas susu panas.

“minum ini.” Ujar irene menyodorkan sebuah mug bergambar beruang.

Seulgi mengambil minuman itu dan mendudukkan diri tepat dibawah kaki gadis yang duduk diranjang itu, memposisikan dirinya di antara kedua kaki yang berbalut celana panjang piyama, sehingga gadisnya itu bisa mengeringkan rambut basahnya.

Keheningan terjadi di antara mereka, irene hanya memperhatikan kekasihnya itu dalam diam, tak berniat menanyakan apa yang tak di ketahuinya, takut jika membuat gadisnya itu hancur, sedangkan seulgi sudah menjelajah jauh dalam pikirannya.

“lisa” bisiknya tiba-tiba, membuat irene menaikkan sebelah alisnya bingung

“ada apa dengan lisa?” tanya irene hati-hati

“ALS”

“huh?”

“lisa menderita penyakit sialan itu.” Geramnya, air mata sudah kembali jatuh membasahi pipinya, membuat irene terkegun.

“dan sialnya aku tak mengetahuinya sama sekali! Brengsek! Aku bahkan tak menyadari perubahan tubuh nya, bagaimana mungkin aku bisa disebut sahabat!” celotehnya terisak pilu

precious time 《chaelisa》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang