Hati-hati netes...... 🙊🙈
Makin kesini bakal nguras emosi, jadi selaku penulis aku bakal siapin kekkai u/ ngehalau para assassin 🙈🙈🙈
oke, cawwww
#ngaciirrrr ε=ε=ヘ( ´Д')ノ#abaikantypo
((๑✧ꈊ✧๑))
Jennie memasuki sebuah kamar yang bertuliskan LiLi, berjalan pelan menuju tempat tidur dimana pemilik kamar itu sedang berbaring. Menduduki perut rata gadis yang sedang tertidur nyenyak itu, membuat si empunya tubuh terjaga. Menatap dalam mata gadis yang sedang tersenyum dibawahnya.
“ada apa jen?” tanya gadis itu
Jennie tak menjawab, melainkan mulai membuka satu persatu kancing piyama gadis itu.
“tak sabaran hmm?” lanjutnya
“diamlah lisa” ujar jennie mengunci bibir seksi itu dengan bibirnya.
Lisa hanya terkekeh geli akan perbuatan tiba-tiba gadis kim itu, menerima setiap sentuhan-sentuhan yang dilakukannya, membiarkan jennie berbuat sesuka hatinya pada tubuhnya yang hampir terekspos itu. Lisa tak melawan ataupun membalas apa yang dilakukan jennie padanya, mereka sudah terbiasa melakukan hubungan terlarang itu dengan jennie yang selalu berperan sebagai pemainnya, namun begitu status mereka tak lebih dari sahabat.
“hiks hiks”
Lisa tertegun saat mendengar isak tangis gadis yang tiba-tiba berhenti menjilati abs nya, tersentak saat air mata jennie jatuh membasahi perutnya yang terbuka.
“jennie? Kamu kenapa?” ujarnya mengusap lembut air mata gadis yang masih bertengger di kakinya.
“apa yang kamu sembunyikan lisa?” tanyanya sesegukan
“apa maksud mu?”
“kenapa kau menyembunyikan hal ini lisa?”
“menyembunyikan apa jen? Aku tak mengerti”
“ALS!”
Lisa membelalakkan matanya, menelan saliva nya kasar saat penyakit yang selama ini disembunyikannya diketahui oleh jennie.
“da dari mana kamu tau?” tanyanya gugup
“aku melihat mu dirumah sakit tadi, dan mendengar pembicaraan mu dengan dokter itu! Katakan lisa jika apa yang ku dengar itu salah! Katakan! Katakan jika itu bohong! Ku mohon katakan lisa....” ujarnya pilu penuh emosi membuat lisa menundukkan kepalanya dalam diam.
Jennie menghela nafas kasar saat lisa hanya memberinya jawaban diam. Menarik kasar tubuh jangkung itu hingga terduduk tepat didepannya, menggenggam kedua lengan kurus itu erat menyalurkan betapa emosinya dia saat ini.
“kenapa diam?”
..............
“jawab aku lisa!”
.............
“katakan yang sebenarnya!”
............
“kenapa kamu menyembunyikan hal ini?!”
.............
Jennie mengusap kasar rambutnya kebelakang, frustasi dengan jawaban diam gadis yang sedang menunduk di depannya itu.
“jadi selama ini kamu menganggap ku apa lisa? Sahabat? Teman? Kenalan? Orang asing? Katakan lisa, kau anggap aku ini apa?! Jawab aku lisa!” teriaknya frustasi
KAMU SEDANG MEMBACA
precious time 《chaelisa》
RomanceApa yang akan kamu lakukan jika mengetahui umur mu tak akan lama lagi? Bersedih? Menangis? Marah? Berdiam diri? Jika itu aku, maka aku akan menghabiskan waktu ku dengan hal-hal yang tak pernah ku lakukan, agar aku tak menyesal nanti nya di saat tak...