✨[12] Petaka Makrab!

1.3K 220 1
                                        

Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba. Setelah berpanas-panasan dan berkesal ria selama ospek, sekarang akhirnya tiba di puncak agenda,

Makrab.

Walaupun tetep aja panas-panasan dan diteriakin para panitia dari tadi, setidaknya mereka semangat karena ospek akan segera berakhir.

"Untuk putri nya, tenda kalian ada di sebelah utara. Silahkan ikuti kak Yena nanti." teriak Eunbi dari depan barisan para mahasiswi.

"Untuk yang bawa alat make up, langsung di tarik keluar aja kak." sambung Eunbi yang di acungi jempol Yena.

Para mahasiswi kemudian mengikuti Yena sampai di tenda.

"Di bagi dua kelompok ya, kelompok 1 pake tenda sebelah kanan. Trus kelompok 2 sebelah kiri. AYO AYO CEPAT"

Mendengar aba-aba dari Yena para maba langsung memisahkan diri menjadi dua kelompok.

Di tenda 1 ada Yujin, Caca, Misella dan Abel

Sedangkan di tenda 2 ada Delvina, Hiichan, Yuri, dan Namel.

Yujin dan Misella yang baru sadar kalau satu tenda langsung liat-liatan.

Misella jadi canggung ketemu Yujin setelah ketemu Adhan kemarin.

Dia sama sekali ga pernah mikir kalau orang yang di suka Adhan itu dia.

Bahkan Misella nge gantung jawaban buat Adhan.

Alasannya "Ntar aja aku jawab pas Makrab" gitu kata Misella.

Yujin yang ga tau apa-apa tetep bersikap biasa ke Misella.

Walaupun tetep uring-uringan.

Balik lagi keempat cewe yang ada di tenda 1.

Caca lagi bongkar tas nya buat cari benda yang sudah ia sembunyikan sejak di rumah.

Apa lagi kalau bukan satu set alat make up.

Caca ngeluarin tas itu dengan raut wajah khawatirnya.

"Gimana ni gua bawa ini?" kata Caca bisik-bisik sambil nunjukkin tasnya.

Yujin sama Misella kaget.

Tapi Abel b aja karena ternyata dia juga bawa.

"Kita umpetin aja lah. Kubur di tanah" kata Abel memberikan ide.

"Hah ? Gila lo pada?" Yujin yang ga pernah pake yang begituan jadi paling ribut + panik sekarang.

"Kalau ketahuan gimana ?" tanya Caca.

"Ini kan ada jeda 1 jam buat masuk agenda. Gimana kalau kita ke atas bukit sana buat kubur ini sebelum ketahuan"

Abel menunjuk arah bukit yang berada di belakang tenda mereka.

Lokasi Makrab tahun ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya.

Yang biasanya selalu diadakan di kampus, sekarang di lakukan di hutan observasi.

Kata Dio "Biar lebih menantang"

Misella garuk tengkuk panik. Dia sekarang ga tau harus apa.

Pengen nolak ajakan Abel tapi takut di bilang ga setia kawan,

Akhirnya Misella ikut juga.

Pelan-pelan ke empat cewe itu menyelinap keluar tenda tanpa terlihat siapapun kemudian segera berlari menuju bukit.

Ini masih jam 4 sore. Jadi masih terang dan mereka ga takut buat pergi lebih jauh.

"Lo udah nandain jalan kita masuk kan jin ?" tanya Caca pada Yujin yang bertugas memberi tanda.

MAKRABTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang