twenty seven

169 7 0
                                    

"kalo benci ataupun gasuka ngomong! Jangan dipendam. Kaya lagi jatuh cinta aja"
-some people.

------

Benar saja ketika aku pulang kerumah ia selalu merasa ada yang mengikutiku. Aku hanya memikirkan yang dikatakan lunneta saat dimobil tadi.

Flashback on

"eh, lo kan kadang sering gak masuk sekolah. Terus, gimana caranya lo ga ketinggalan pelajaran disekolah coba?" aku membelokkan setirnya kearah kiri.

"ya kan ada manager gue. Tinggal nyatet aja punya dia." lunneta masih sibuk dengan handphonenya.

"manager? Manager lo satu sekolah sama kita? Wah, siapa tuh? Gila aja si dia bisa sekolah sambil jadi manager gitu" aku masih fokus menyetir.

"iya, ya ampun bahkan dia satu kelas sama kita mill" aku mengerutkan kening bingung dengan ucapannya 'satu kelas? Wah siapa?'

"siapa si?" ucapku masih terheran namun masih fokus menyetir.

"kinan" entah kenapa aku sontak menginjak rem mobilku secara tiba tiba. Dan untungnya sudah masuk jalan sepi jadi tidak ada mobil ataupun motor yang lewat.

"sans ih, kinan itu manager gue. Selama ini lo sahabatan sama dia gatau kalo dia manager gue?" aku menggeleng.

"tapi yang selalu nemenin gue pergi itu asistennya kinan. Kinan masih disibukin sama sekolah tapi kalo udah pulang biasanya dia ikut acara acara gue" lanjut lunneta. Aku hanya mengangguk anggukan kepala dan masih tak sadar akan dunia.

"yaudah gue turun. Inget, hati hati. Kalo ada apa apa kasih tau gue! Bay!"
L

unneta turun dari mobilku.

Flashback off

Tiba tiba ada yang mengetuk pintu kaca mobilku. Orang itu tidak memiliki rambut alias botak. Memiliki badan yang besar. Dan memakai baju dan kacamata berwarna yang sama, hitam.

Aku tau mereka siapa. pasti salah satu dari musuh musuh yang tadi dibicarakan lunneta.

aku membuka kaca mobilku. orang itu langsung bertanya tanpa basa basi. dan yang paling penting tanpa tata krama. "anda siapanya lunetta?"

aku tersenyum miris "i'm a alien. i'm from mars. haha" sunggguh ini adalah lelucon yang garing dan aneh.

"alien? apa alien benar benar ada dibumi? namun mengapa wujud anda seperti manusia?" tanya orang itu seperti sedang bingung, dan serius. jika aku tidak sedang akting aku ingin tertawa sekeras mungkin.

"buktinya saya. jika anda tidak pergi maka akan saya panggilkan raja alien agar anda lenyap dari muka bumi ini" orang botak itu langsung pergi tanpa pamit. setelahnya, aku menutup kaca mobilku dan tertawa lepas didalamnya sembari menjalankan kembali mobilku.

-----

aku sudah sampai dirumah. Aku menyalami mama dan kak ulfa beserta suaminya. Kemudian, aku pergi berpamitan untuk menuju kamarku.

Aku merebahkan tubuhku diatas ranjang berlapis sprei biru langit milikku setelah menaruh tasku disofa kamarku.

Tiba-tiba ponselku berdering menandakan pesan yang masuk. Ketika aku membuka layar tertera tulisan

Behind The Smile [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang