Happy reading...
Hana yang melihat hal tersebut merasa terkejut,karena dia tau apa yang terjadi antara selly dan rafhael padahal mereka hanya teman biasa, selly selalu curhat dengan hana, oleh karena itu ia takut geng serigala akan membully selly seperti geng ICP tadi. Hana terus berlari menuju ke taman sekolah, azka yg melihat selly menangis menjadi ingin mengejar nya, dan akhirnya ia pun mengejar selly ke bangku taman disekolah, geng serigala terkejut melihat hal tersebut, tak lama kemudian hana lewat sambil berkata "tunggu selly", rafhael yg melihatnya pun semakin penasaran karena sosok selly yg dia kenal adalah sosok yang kuat, karena belum ada cewek yang berani menentang nya, karena para cewek ingin mendekati nya, sehingga apa yang dikatakan rafhael selalu ia dapatkan, berbeda dengan selly, saat diruang bp ia sempat beradu mulut dengan nya, sehingga ketika hana lewat rafhael langsung menarik tangan hana dan langsung bertanya
"kenapa selly menangis", hana yg mendengar perkataan itu keluar dari mulut seorang rafhael yang dia kenal adalah anak yang sering membuat masalah, ternyata bisa bertanya begitu manis
"gak usah pura pura bego deh, lo pasti tau kenapa dia nangis" ucap hana.
"maksud lo apaan sih, gw gk ngerti?" ucap fael yang tidak tau apa yang sebenarnya terjadi.
"oke, dengerin gw baik-baik, selly nangis, gara gara cewek lo yang sok cantik itu" ucap hana.
"maksud lo vania?" ucap rafhael yg semakin bingung dengan apa yg terjadi.
"ya iya lah vania, jadi mau cewek lo yang mana lagi, oh iya gue lupa cowok kayak lo pasti punya cewe dimana mana" ucap hana.
"emangnya apa yg vania lakuin sama selly?"tolong ceritain semuanya sama gue" ucap fael.
"emangnya apa peduli lo sama selly?udah deh gue mau pigi ngejar selly" ucap hana yg ingin pergi tapi tetap masig ditahan oleh serigala distu,
"tunggu dulu, lo gk bakal gue lepas sebelum lo cerita semuanya". Setelah hana menceritakan semua nya, rafhael & geng nya langsung menuju ke kelas.
"elo kenapa selly? "ucap azka dengan sedih melihat orang yang dia cintai menangis tersedu sedu.
" elo ngapain disini?elo mau menghina gue juga, yaudah silahkan gue emang pantas dihina"ucap selly yang merasa aneh ketika azka perhatian dengan nya,
"azka yg mendengar perkataan selly langsung bingung dicampur sakit hati, apa segitu kejamnya gue dimata selly, padahal gue gk pernah jahatin dia, pikir azka
" maksud lo apaan gue gk ngerti, emangnya gue sejahat itu ya dimata lo? "ucap azka dengan sedih. Seketika rasanya selly ingin mengeluarkan semua kesedihan yang dia alami
" gue mau nanya sama lo, emangnya kalok gue miskin, brarti gue boleh dihina seenaknya aja ya, emang nya gue gak punya harga diri?" ucap selly sambil menatap mata azka, meskipun air matanya terus mengalir dan tidak bisa berhenti. Mendengar perkataan selly, azka seketika merasa ingin selalu berada didekat selly, orang yang dia cintai diam diam, kini ada didepan nya dan curhat semuanya masalahnya
"semua orang punya harga diri, walaupun kamu miskin atau kaya kamu juga mempunyai harga diri dan hak yang sama" ucap azka untuk menguatkan selly
"Menangis lah, karena air mata bukan tanda kelemahan, tetapi bukti bahwa kita masih mem punyai perasaan" ucap azka yg membuat selly tenang
dengerin aku ya, ucap azka sambil memegang tangan selly
"hidup ini seperti sungai, ada aja taik yang lewat" mendengar perkataan azka, selly tersenyum sambil memeluk azka dan berkata
"mekasih yaa udah menghibur aku" seketika azka merasa jantung nya bedetak begitu cepat. Ketika hana samapai di taman sekolah, dia tidak percaya apa yang ia lihat, kemudian ia menghampiri mereka dan mengganggu suami eh, maksudnya suasana tersebut dengan batuk cool nya "ehm", "eh hana"ucap azka.
****
Jangan lupa komentar yang banyak ya, jangan lupa kasih suara juga, biar bisa membuat cerita ini semakin terfavorit
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Harus Dia
Humor"Aku benci melihat mu, walaupun kau adalah adik kandung ku, aku malu memiliki adik cacat" kata rafhael dengan marah. Tapi apa daya adiknya tidak bisa bicara, andai ia bisa bicara, ia ingin mengatakan "aku juga membenci hidup ku kak, aku tidak ingin...
