Happy reading...
Tin, tin suara kelekson mobil rafhael yang bising didepan gerbang rumahnya, tadi pagi rafhael memang tidak membawa motornya karena dia harus membawa perlengkapan lomba mereka, seperti air mineral, dan juga pakaian sehingga ia harus membawa mobilnya. Mendengar kelekson mobil rafhael, satpam langsung membuka kan gerbang. mendengar suara mobil, reyvan langsung berdiri didepan rumah untuk menyambut kedatangan kakaknya. Saat selly melihat reyvan yang berdiri didepan rumah, ia langsung merasa senang, sedih, dan juga ingin memeluk reyvan, tetapi berbeda dengan rafhael yang merasa benci melihat sosok reyvan didepan mata nya. "udah gk usah sok ramah, minggir lo" ucap rafhael yang mendorong reyvan dari depannya dan langsung masuk ke dalam rumah, melihat apa yang dilakukan rafhael, selly langsung memeluk reyvan sambil berteriak "apa²an sih elo, dia kan berniat baik, kenapa lo jahat banget sih". "elo gak usah sok baik deh, oh iya elo juga gk usah sok akrab sama dia, karena elo bukan siapa siapa, jadi gak usah ikut campur"ucap rafhael dengan marah. "kenapa sih elo jahat banget sama dia, padahal dia kan.." belum sempat selly melanjutkan bicaranya, rafhael langsung memotong nya"dia bukan adik gue, dia itu anak pungut"ucap rafhael yang pergi meninggalkan mereka. Reyvan menangis mendengar perkataan rafhael, tapi selly terus memeluk reyvan dan terus menghibur nya, ya walaupun selly juga ingin menangis karena dia juga terpukul mendengar perkataan rafhael, tapi dia harus terlihat kuat karena selly takut reyvan akan sedih jika melihat nya menangis, oleh karena itu ia harus kuat. Saat masuk kedalam rumah rafhael, selly merasa seperti mimpi, karena rumah rafhael begitu besar sehingga selly seperti merasa diistana. "bibik tolong urus dia ya, aku mau ganti baju dulu" ucap rafhael yang pergi menaiki tangga rumah nya, dan menuju ke kamar nya, "ayok masuk non, anggap rumah sendiri, jangan takut yaa, rafhael memang kasar begitu tapi dia juga mempunyai sisi baik kok, silakan duduk di sofa non" ucap bik siti yg merupakan pembantu dirumah rafhael. "oh iya, rey udah makan?" ucap bik siti. Reyvan menggelengkan kepala nya dengan kaku. "oh, kalo gitu tunggu sebentar ya, biar bibik masakan". Reyvan menganggukkan kepalanya dan pergi keatas, "rey, mau kemana?" ucap selly yang melihat reyvan pergi meninggalkan nya begitu saja. "oh, paling² reyvan mau kekamarnya fael, dia selalu pergi ke kamar fael setiap fael baru pulang sekolah" ucap bik siti. "oo, kalau gitu aku boleh bantu bibik masak?". "eh gak usah, bibik bisa sendiri kok, kamu gk perlu repot²". "gpp kok bik, lagi pula aku gak ada kerjaan, kyaknya fael gak mungkin turun, karena kejadian barusan" ucap selly yg merasa bersalah. "yaudah deh, ayo ke dapur non". "gak usah panggil non bik, panggil selly aja". "oh yaudah non, eh maksudnya selly" ucap bik siti dengan gagap karena belum pernah dia melihat anak gadis yang cantik dan baik hati seperti selly, karena yg pernah ia lihat adalah vania yang sombong dan malah ingin di panggil non oleh bik siti, padahal wahyu ayahnya rafhael saja yang punya rumah tidak pernah mau dipanggil tuan.
Sory kalau ada typo, jangan lupa komentar yang banyak, dan jangan lupa juga kasih suara nya yaa:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Harus Dia
Humor"Aku benci melihat mu, walaupun kau adalah adik kandung ku, aku malu memiliki adik cacat" kata rafhael dengan marah. Tapi apa daya adiknya tidak bisa bicara, andai ia bisa bicara, ia ingin mengatakan "aku juga membenci hidup ku kak, aku tidak ingin...