2. Tak Menyangka

6.4K 147 18
                                    

"Capek ya?"

Ada rasa tak enak ketika melihat Mira kelelahan menemani Syafina yang antusias ingin melihat semua koleksi fauna yang ada pada kebun binatang ini. Keringatnya mengalir deras dari dahi hingga ke leher, namun itu semua tak mengurangi sedikitpun keindahan senyum diwajahnya.

"Engak kok, seneng malah."

Syafina masih bersemangat melihat-lihat berbagai jenis burung yang ditempatkan dalam satu penangkaran berukuran besar, warna dari bulu burung yang begitu indah serta nyanyian dari beberapa burung yang merdu ditelinga membuatnya terkagum-kagum dengan fauna tersebut. Aku dan Mira hanya mengawasinya dari jauh. Kulihat sekilas Mira sedang memainkan ponselnya, mungkin untuk sekadar mengecek media sosialnya sebagai teman pelepas lelah, dia tersenyum dengan tatapan fokus memandang layar ponsel yang di pegangnya.

Klik, notif pada ponsel membuyarkan konsentrasiku yang sedang fokus mengawasi Syafina dan sedikit memperhatika Mira. Kulihat sekilas pada notifikasi bagian paling atas ponsel yang bertuliskan "Almiera_Shofia_Prameswary" Menandai anda pada postingannya. Aku tersenyum namun tak segera membuka akun media sosialku, untuk saat ini aku lebih fokus dan berkonsentrasi untuk menjaga Syafina. Beberapa kali Syafina menoleh ke arah aku dan Mira yang sedang duduk beristirahat sambil tetap mengawasinya, aku membalas senyum bahagianya dengan senyum yang sama.

Dirasa sudah cukup memuaskan hasrat rasa ingin tahunya yang tinggi, Syafina berjalan riang kearah kami berdua.

"Udah? Cape gak?"

Aku menggendong Syafina lalu kududukkan dipangkuan untuk memberinya minum dan menyuapinya makanan ringan.

"Enggak, Yah, Syafina seneng lihat burung itu."

Syafina menunjuk burung dengan warna-warna indah yang tadi membuatnya terkagum-kagum.

"Suka gak sama burung itu?"

Syafina mengangguk dengan mulut yang kini penuh dengan kentang goreng yang sudah kami pesan sebelumnya.

"Habis ini Syafina pengin lihat apa lagi sayang?"

Mira sepertinya masih ingin mengajak Syafina berkeliling lagi, mereka belum melihat semua hewan yang ada pada kebun binatang ini, tapi aku tak mengizinkannya, kulihat kasihan Mira harus kelelahan menjaga dan mengikuti keinginan Syafina untuk berkeliling melihat semua hewan yang menurutnya lucu.

"Jangan ah, nanti kamu capek, besok juga kan kamu harus masuk kerja, jangan sampai kecapekan."

"Iya kan sayang? Kamu gak mau bikin tante Mira cape, kan?"

Syafina mengangguk mengiyakan ucapanku, aku selalu mengajarinya untuk tak merepotkan orang lain, beruntungnya, Syafina memahami apa yang ku ajarkan sehingga dia jarang sekali meminta sesuatu padaku, apalagi harus meminta pada orang lain.

"Ayah, pulang yuk?"

Sepertinya rasa lelah sudah mulai dirasakan Syafina sehingga membuatnya mulai tak betah berada ditempat ini.

"Loh, emang udah gak pengen keliling lagi? Kalau masih pengen, Ayah temenin."

Syafina menggeleng, sepertinya sudah benar-benar kehilangan mood menikmati liburannya.

"Ya udah, kita pulang, yuk? Tapi sebelum itu nyari tempat makan dulu, Syafina mau makan dulu gak?"

Syafina mengangguk setuju dengan usul Mira. Tak menunggu waktu lagi, kami pun bergegas keluar dari tempat wisata itu lalu mencari tempat makan yang tak jauh dari sana. Hanya butuh waktu sekitar sepuluh menit untuk sampai ditempat makan. Aku menyuruh Syafina dan Mira untuk mencari tempat duduk lebih dulu dan memesan makanan, sedangkan aku pergi menuju ke kamar mandi untuk menuntaskan hajat yang tiba-tiba saja terasa ketika perjalanan menuju kemari. Sambil menikmati mengeluarkan semua isi perut yang hanya tinggal ampasnya saja, aku membuka ponsel untuk sekadar mengecek beberapa akun media sosial. Ada beberapa notifikasi dan komentar yang masuk pada status yang menandaiku.

DUDA? Hot Daddy (Eps.1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang