Happy reading😊
Aurora a.k.a Rora kini sedang duduk didalam mobil dengan raut wajah yang cemas, pasalnya ia sudah terlambat untuk pergi ke sekolah, apalagi sekarang hari senin.
“Pak, bisa cepetan ga?” Tanya Rora pada Pak Jono -supir pribadi-.
“Aduh neng jalanan macet neng.” jawab pak jono.
“Yaudah Pak, Rora turun disini aja. Rora mau lari aja ke sekolah.”
“Yang bener neng?”
“Iya atuh Pak. Rora udah telat.” kata Rora sambil memakai tasnya lalu keluar mobil.
***
Kini Rora sudah berada digerbang SMA Pelita dengan pakaian yang acak acakan serta keringat bercucuran didahinya.
“Yo Rora semangat! Bentar lagi nyampe lapang!” kata Rora menyemangati dirinya sendiri.
Rora terus berlari menuju lapangan hingga tak sadar bahwa tali sepatunya terlepas.
Bruk
Badan bodygoals Rora tersungkur ketanah karena ada seseorang yang menginjak tali sepatunya.
“Awss, bego tolol siapa sih yang nginjek tali sepatu gue!” kesal Rora yang masih duduk dalam keadaan yang sangat tidak enak untuk dilihat.
“Saya.” kata cowok tersebut.
Rora berdiri dan langsung membalikan badannya untuk melihat siapa yang menginjak tali sepatunya.
“Eh bapak hehe.” Rora tersenyum kikuk.
“Kenapa? Mau marah?” tanyanya dingin.
“Tadinya sih mau marah, ehh ternyata yang nginjek bapak, saya jadi takut buat marah sama bapak hehe.” kata Rora jujur.
“Mulut anda seperti tidak disekolahkan.”
“Abisnya Rora kaget Pak. Harusnya bapak tuh nolongin saya ehh bapaknya malah ngatain kalo mulut saya kayak yang gak disekolahin.”
“Anda berani dengan saya?”
“Tadinya sih nggak berani Pak. Tapi kita sama sama makan nasi jadi apa yang perlu ditakutin,”
“Nama anda siapa?”
“Aurora Mahardika, kelas 12 IPA2, anak bontot dikeluarga, hobi bikin emak marah, status jom—”
“Saya hanya menanyakan nama anda saja.” potong Athalla. Ya bapak bapak tadi adalah Athalla Radit Alfariz si pemilik SMA Pelita.
“Pak kenalannya nanti saja ya. Saya sudah terlambat, bila bapak jatuh cinta pada saya datangi saja kelas saya. Kelas 12 IPA2 pak.” kata Rora lalu menyalimi sang pemilik sekolah.
Lalu ia berlari tanpa menalikan tali sepatunya.
Bruk
Rora terjatuh lagi, ia menoleh kebelakang. Ia melihat Athalla sedang menahan untuk tidak tertawa, sedangkan Rora kesal sendiri.
Ia bangkit lalu menalikan tali sepatunya.
“Bapak jangan ngetawain orang yang jatoh. Hukumnya haram pak!” teriak Rora dari kejauhan.
Lalu Rora jalan menuju lapangan untuk mengikuti upacara bendera.
***
Kini Athalla sedang duduk dicafe bersama sahabat sahabatnya yaitu: Bambang, Aditya, dan Friza.
“Gue kangen Athaya sumpah.” kata Friza sambil memandang kopinya yang belum diminum.
“Iya bep Aku juga sama, kalo gak ada Athaya kek ada yang kurang.” kata Bambang.
“Ya iyalah pinter! Kurang. Orang Athayanya udah gak ada.” kata Aditya sambil menyeruput kopinya.
“Ehh iya ya.” kata Bambang sambil tersenyum kikuk.
“Dari pada ngomongin yang gak bakal balik lagi, mending kita ziarah aja.” kata Friza.
“Nah betul ayang bep!” kata Bambang antusias.
“Gue setuju.” timpal Aditya.
“Thal lo ikut?” lanjut Aditya.
“Hm.” jawab Athalla.
"Ya allah ko Thalla jadi titisan sabyan," ucap Bambang dramatis.
“Semoga dia dihangatkan ya allah.” Bambang bersikap seolah dia berdoa.
“Aamiin.” kata Friza dan Aditya
“Semoga Athalla cepet punya pacar ya allah.”
“Aamiin,” Athalla ikut meng- aamiinkan.
“Aamiin.”
“Semoga Athalla sa—”
“Aamiin,”
“Semoga Athalla sakit perut ya allah.”
“Aam—goblok.” kata Athalla.
“Makanya dengerin dulu doanya jangan main aamiin-nin.” kata Bambang sambil cengengesan.
“Jadi kaga nih?” tanya Friza pada mereka bertiga.
“Jadilah.”
"Yaudah gausah banyak bacot." kataa Friza yang sudah mulai kesal.
***
Jam pelajaran telah usai. Bel berbunyi sejak 15 yang lalu. Sekarang Rora sedang berjalan menuju gerbang.
"Rora!" panggil Samudra -Sahabat Rora-.
Aurora menoleh ke sumber suara.
"Eh Sam. Ada apa?" kata Rora menghampiri Sam.
"Mau ikut nebeng kaga?"
"Ngga ah. Gue mau jalan dulu."
"Jalan bareng cowok ya?"
"Enak aja! Gue gak mau deket sama cowok. Apalagi kalo pacaran."
"Iya-iya padahal gue canda lho."
"Iya Sam."
"Btw mau jalan kemana?"
"Tempat favorit gue lah."
"Kuburan?"
"Ya iyaa kemana lagi."
"Kenapa kuburan sih?"
"Yaa disana gue bisa ketemu abang gue, gue kangen." abangnya Rora meninggal sejak 2 tahun yang lalu. Abangnya Rora meninggal karena kecelakaan mobil saat hendak menjemput Rora sekolah.
"Gitu yaa."
"Iya Sam."
"Gue ikut boleh?"
"Boleh."
***
A. N:
Moga suka sama awal mereka bertemu ya wkwkwk❤
Terima kasih
Telah membaca❤Jangan lupa vote&comment
See you next chapter!
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband!
Novela JuvenilAurora Putri Mahardika, seorang remaja putri yang dijodohkan dengan seorang pria tampan dan kaya, yaitu Athalla Radit Alfariz. Aurora mencoba untuk mendapatkan cinta dari suaminya, tetapi. suaminya sangat cuek. Athalla Radit Alfariz, cowok gagah na...