15) LO PRIORITAS GUE

490 21 0
                                    

Athalla membereskan semua berkas lalu menyimpannya ke dalam filling cabinet. Kemudian dia duduk kembali ke kursinya. Menandatangani surat yang permintaan pemesanan barang setelah itu beralih ke ponsel yang tak jauh darinya.

Dia mengotak atik ponselnya. Mencari kontak istri kesayangannya. Lalu menekan tombol telepon. Dia berdeham agar jika Rora mengangkat telepon suaranya terdengar seksi.

"Halo ada apa?"

Athalla tak menjawab.

"Thal?"

Dia tak menjawab lagi.

"Thal ada masalah apa?"

Dia tak menjawab lagi.

"Halo Thal? Jangan bikin gue panik."

"..."

"Thal? Lo gak papa kan?"

"..."

"Thal? Jangan bercanda gue serius."

"..."

"Thal?"

"I love you." jawab Athalla.

Terdengar dengusan dari sebrang sana. Athalla tau jika istri satunya ini pasti kesal sekaligus senyum senyum sendiri. Jika Athalla berada di sisi Rora mungkin dapat melihat ekspresi gemas istrinya.

"Kenapa nelfon?" tanyanya jutek.

"Kenapa ya?" tanya Athalla.

"Kalo gak perlu. Gue tutup nih, ada Bu Ghini. Lo tau kan galaknya kayak apaan,"

"Gue pengen ngomong serius,"

"Apaan?"

"Gue rindu."

Tut tut tut

Athalla mendengus. Isrtinya benar benar menyebalkan. Padahalkan dirinya ingin terus bertelepon karena kerinduannya. Tapi, Rora malah memutuskan panggilan sepihak.

***

Didalam ruang keluarga, Rora menunggu kedatangan Athalla seraya menonton film horor. Dia mematikan seluruh lampu yang ada di rumahnya agar kesan horrornya menjadi jadi.

Ketakutannya semakin menjadi ketika film tersebut membunyikan suara yang sangat menyeramkan. Apalagi suasana sedang tegang tegangnya.

Rora menutupi tubuh serta wajahnya menggunakan selimut.

Ckelek

Pintu rumah terbuka lebar. Dia mendapati bayangan hitam. Rora tak berani melihat ke arah pintu. Dia menyembunyikan tubuhnya di dalam selimut. Tiba-tiba lampu dirumahnya menyala, dari situ juga teriakan serta isak tangis Rora terdengar.

"AAAAAAA" teriak Rora dibalik selimut.

Rora merasa pundaknya ada yang memegang. Dia tak mau melihat dan merasakan hal itu, dia menangis semakin kencang.

"Loh, Ra? Lo kenapa?"

Rora membuka balutan selimutnya, dia langsung menyambar Athalla, dia memeluk Athalla secara erat.

"Hey, lo kenapa?" tanya Athalla lembut seraya mengelus puncak kepala gadisnya.

"Lo jahat hiks hiks."

"Kok gue?"

"Lo nakutin gue."

Athalla menggeleng gelengkan kepalanya. "Kalo misalkan lo penakut, jangan nonton film beginian. Apalagi lo pake acara matiin lampu segala," katanya seraya mendorong pelan tubuh Aurora agar sedikit menjauh.

"Ya kann mau aja nonton. Gue bosen dirumah, mau ngemil cemilannya gak ada. Mau masak kulkas kosong, mau nyuci cuciannya gak ada. Mau gosok bajunya udah digosok kemaren. Terus kalo belajar? Gue bukan anak rajin kayak orang yang tiap malemnya belajar."

"Bar bar amat istri gue." gumam Athalla.

"Lo belajar biar anak kita pinter, emang gak kepengen punya anak pinter?"

"Pengen sih, tapi gue terlalu males belajar. Apalagi natap tulisan tulisan yang bikin pusing."

Astagfirullah batin Athalla.

Athalla baru tau istrinya ini benar benar tak tahu aturan. Pantas saja waktu pertama kali dirinya bertemu dengan Aurora ada rasa jengkel, karena Aurora menggodanya.

Athalla menuju ke samping Rora. Dia mendudukan bokongnya. Lalu menonton film horor bersama istrinya.

Athalla sama sekali tak menutup kedua matanya ketika melihat hantu di televisi. Berbeda dengan Rora yang dari tadi menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.

"Lo gak takut hantu?" tanya Rora.

"Hantu boongan gue gak takut. Kalo hantu beneran baru takut," kata Athalla.

"Kalo misalnya gue ada di hutan, ceritanya hutannya angker. Sedangkan gue disana sendirian, dan gue minta tolong ke elo. Apa lo bakal kesana buat nolongin gue?"

Athalla menoleh ke samping. Dia memegang kedua bahu Rora, meyakinkan. "Lo prioritas gue. Segimana takutnya gue sama setan, tapi gue usahain nolongin lo. Ralat bukan usahain tapi harus," kata Athalla dengan serius.

Aurora menggulum senyumnya. "Beneran?" tanyanya.

Athalla menggeleng. "Nggak."

Aurora memutar bola matanya jengkel. "Ishh," kesalnya.

Athalla menarik kepala Rora ke dekapannya, dia langsung mencium kening Rora. "Gue serius."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Husband!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang