3) Pak Athalla?

869 39 0
                                    

Rora menduduki tempat duduknya.
Dan menyapa calon mertuanya. Rora
tak tahu bahwa calon suaminya itu Athalla, karena Rora melihat wajahnya yang terus menunduk.

"Malam om, tante." sontak Athalla melirik Rora, Athalla kaget ia tak menyangka bahwa ia bertemu lagi dengan muridnya.

"Raa, kenalin ini Athalla anaknya tante Riana sama om Andra." ucap mamanya. Lalu Rora melihat calon suaminya, Rora kaget bahwa calon suaminya adalah Athalla.

"Eh ko bapak?" gumam Rora.

"Athalla Radit Alfariz." Athalla menyalurkan tangannya.

"Aurora Mahardika." Rora membalas jabatan tangan Athalla. Lalu mereka melepaskan jabatan tangan.

"Tante bingung mau manggil kamu apa soalnya nama kamu kepanjangan sih." ucap Riana.

"Rora aja tante." ucap Rora sambil tersenyum.

"Jadi kapan kita nikahin nih?" tanya Andra.

Jelas Athalla kaget dengan kata 'pernikahan' apakah saat ini dirinya sedang dijodohkan oleh orang tuanya? Tetapi jika bisa menolak Athalla ingin menolaknya. Jadi, ya terima terima aja.
"Mama sih pengennya akhir bulan ini."

"Iya akhir bulan aja." ucap mama Rora.

"Yaudah jadi kita sepakat pernikahannya akan diadakan akhir bulan ini," ucap Gavino.

Uhukk uhuk

Suara Rora batuk karena mendengar perkataan pernikahannya akan dilaksanakan akhir bulan ini. Jelas kaget, tidak ada pengenalan terlebih dahulu. Tak tau sikap satu sama lain, tiba tiba dijodohkan dengan pemilik sekolah SMA nya?

"Aduhh nih minum dulu Ra." Kenan memberikan minum kepada Rora, Rora pun meminumnya.

"Rora mau pulang." rengek Rora.

"Yasudah Thal kamu antarkan Rora ya, tau kan rumah tante clar?" tanya Riana kepada Athalla.

"Tau ma."

Lalu mereka berdua pun meninggalkan keluarga mereka. Setelah itu mereka memasuki mobil jazz berwarna hitam itu.

Athalla membukakan pintu mobil untuk calon istrinya, dan Rora masuk kedalam mobil Athalla sambil menahan senyumnya tak percaya bahwa tunangannya adalah orang menertawakannya dua hari yang lalu pada saat ia terjatuh.

Hening.

Hening.

Hening.

Lalu Rora memutuskan untuk basa basi kepada Athalla agar tidak terlalu canggung.

"Emm pak maaf ya kemarin waktu di sekolah Rora gak sengaja bilang kasar sama bapak."

"Hmm"

"Bapak tadi ziarah ya?"

"Hm."

"Ihh bapak kenapa sih hmm hmm hmm terus? Bapak sariawan? Mau beli obat ga? Mending sekalian kita ke apotik beli obat buat bapak". Tanya Rora khawatir.

"Gue gak sariawan." ucap Athalla datar.

"Ohh terus kenapa bapak hm hm terus dari tadi? Kirain Rora bapak sariawan hehe."

"Gue males ngomong"

"itu ngo–"

"Diem atau gue turunin lo!" potong Athalla.

"Rora diem ko gak lari lari, bapak gak liat  Rora ya? Oh iya kan Bapak lagi nyet-"

Citt

Rora kaget, karena Athalla rem mendadak. Kepala Rora sempat terbentur dashboard yang ada di depannya sehingga cewek mungil itu meringis kesakitan. Athalla melihat itu hanya cuek saja.

"Turun."

"Ish bapak tega ya."

"Hm."

"turun." ucap Athalla datar.

"Rora juga mau turun, mau ngapain dimobil bapak lama lama. Diusir lagi." ucap Rora lalu membuka pintu mobil dan hendak meninggalkan Athalla.

Rora turun dari mobil. Tak lama mobil Athallapun melaju.

"Ya allah bapak tega banget sama Rora. " katanya sedih.

***

Athalla memasuki rumahnya, Athalla disambut oleh mamanya yang ada di ambang pintu utama rumahnya, Athalla menyalimi mama kesayangannya tersebut.

"Lho Thal ko udah pulang?" tanya mamanya pada Athalla.

"Iya maa."

Drtt Drtt

Ponsel Riana bunyi dan sebuah panggilan masuk dari Clara. Riana merogoh saku celananya lalu menggeser tombol telfon.

"Halo."

"..."

"Udah pulang ko."

"..."

"Ohh Roraa ada di rumah gue,"

"..."

"Iya iya."

Tut

Riana memandang anaknya yang satu ini dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Apa mungkin Athalla tak mengantarkan Rora pulang?

"Thal, dimana Rora? Kenapa dia belum pulang?" tanya Riana pada Athalla yang sedari tadi terus menerus menunduk.

"Jawab!" ucap Riana dengan nada tinggi.

"Thalla ninggalin Rora dijalan." katanya dengan ekspresi datar.

"Pikiran kamu dimana sih? Didengkul? Mata kaki? Pikirin Thal. Rora itu anak cewek."

"Ada apa sih ma?" Andra datang secara tiba tiba, karena terganggu oleh suara ribut diruang tamu.

"Athalla turunin Rora dijalan." kata Riana dengan raut wajah yang kesal.

"Astagfirullah. Athalla dia itu anak cewek. Gak habis pikir papa sama kamu Thal. Perasaan kamu dulu ga gini gini amat. Papa pengen kamu kembali menjadi Athalla yang dulu. Bukan yang sekarang." kata papanya panjang lebar.

"Susul Rora. Mama ga mau tau." kata Riana.

"Iya ma." jawab Athalla.

***

Rora celingak celinguk dijalanan, ia tak tahu kawasan ini. Untungnya, Rora melihat motor Sam. Ia menghampiri motor Sam lalu menelfon Sam agar cepat ke motornya. Tak lama, Sam pun datang.

"Sam." ucap Rora.

"Iya Ra?" tanya Sam menatap Rora.

"Rora ga bawa duit hehe jadi Rora nebeng Sam ya?" katanya sambil menggaruk tekuknya yang tak gatal.

"Terus kenapa bisa sampe kesini?" tanya Sam.

"Ituu tadii emm itu tuh."

"Yaudah lupain."

Samudra menaiki motornya lalu menyalakan mesinnya.

"Naik Ra." titah Sam.

Rora pun naik ke motor Sam.

***

Moga suka yaa❤

Tunggu lanjutannya:)

Husband!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang