6) Cengeng

967 42 6
                                    

Happy reading😊

Aurora menunggu kedatangan Athalla dihalte sekolah. Aurora telah menanyakan keberadaan Athalla pada satpam sekolah, katanya Athalla sedang keluar ada urusan sebentar. Jadi Aurora menunggu Athalla saja, ia tak mau menelfon Athalla ataupun SMS Athalla karena nyali Aurora menciut ketika ia dekat dekat dengan Athalla atau apapun yang berhubungan dengan suaminya itu.

Kini cuaca sedang tidak bersahabat, rintikan hujan kini membasahi kaki Aurora. Semakin lama hujan semakin deras, dan itu membuat Aurora kedinginan.

"Bulukan gue nunggu kak Athalla." gumamnya sambil menggosok gosok kedua tangannya agar tidak terlalu dingin.

Tiba tiba Sam berlari ke arahnya, Aurora sempat keheranan, untuk apa Sam menghampiri dirinya? Padahal yang Aurora tau Sam sudah pulang sejak 10 menit yang lalu.

Sam duduk disebelah Aurora.

"Bukannya lo udah pulang ya?" tanya Rora pada Sam yang tiba tiba duduk disampingnya.

"..."

Sam menoleh ke arah Aurora. Lalu ia melepas jaketnya, menutupi tubuh mungil Aurora oleh jaket yang tadi dipakainya.

"Loh ko? Lo ga dingin apa? Gue ga butuh jaketnya Sam." kata Aurora menolaknya. Ia memang kedinginan tetapi, ia tak mau Sam sakit gara gara meminjamkan jaketnya.

"Lo lebih butuh Ra." kata Sam.

"Tapi–"

"Stt, gue tau lo kedinginan." Sam menempelkan jarinya pada bibir Aurora. Tandanya ia tak mau menerima alasan apapun.

Sekarang Aurora tak bisa apa apa, mau tak mau ia harus menerima apa yang diperintahkan oleh Sam.

"Kenapa lo belum pulang?" tanya Sam.

"Lagi nunggu." kata Rora sambil mengayunkan kaki mungilnya agar mengurangi rasa bosan.

"Nunggu?" tanya Sam keheranan, yang Sam tau Aurora sangat benci untuk menunggu sesuatu.

"Iya nunggu." jawab Rora.

"Nunggu orang spesial?"

"I-iya." jawab Rora.

Entah kenapa Sam membenci kata kata itu. Apakah benar kini Aurora sedang dekat dengan laki laki? Oke Sam cemburu.

"Emangnya kenapa ya Sam?" tanya Rora.

"Gue cemburu." kata Sam terlampau cepat sampai sampai Rora tak dapat mendengarnya.

"Lo kenapa? Kalau ngomong itu jangan kecepetan Sam."

Tinn

Suara klakson mobil dari hadapan Aurora dan Sam. Aurora dan Sam menoleh ke arah mobil tersebut. Aurora menghela nafasnya, ia berdiri lalu membuka jaket yang diberi Sam padanya. Lalu memberikannya kembali pada pemilik jaket yang sebenarnya.

"Makasih Sam. Gue duluan," kata Rora lalu meninggalkan Sam.

Aurora memasuki mobilnya.

***

Athalla tersenyum smirk ketika Aurora bersikap seolah olah ia tak mempunyai rasa malu padanya.

"Lo watados banget ya." kata Athalla santai.

Aurora tak mengerti apa yang sebenarnya Athalla katakan. Watados apa? Padahal dirinya tak melakukan kesalahan apapun.

"Lho watados gimana ka?" tanya Aurora.

"Lo berduaan sama laki laki lain padahal lo udah punya suami. Istri macam apa lo?!" bentaknya pada Aurora.

Aurora sempat kaget ketika Athalla membentaknya, ia juga bingung mengapa Athalla bisa semarah ini. Padahal yang Aurora tau, Athalla sangat cuek padanya.

"Maksud kakak yang tadi? Sam? Dia hanya sahabat aku kak. Emangnya salah ya kalo aku dekat dengan Sam cuma sebatas sahabat doang? Kakak cemburu?"

"Saya cuma tidak mau orang lain lihat. Kamu itu istri saya. Bagaimana jika guru guru tau kalau kamu cewek gatel? Saya yang malu karena saya tidak bisa mendidik istri saya. BUKAN KARNA SAYA CEMBURU. UNTUK APA SAYA CEMBURU TOH SAYA GA SUKA SAMA KAMU."

Tes

Satu tetes air mata Aurora berhasil lolos. Entah mengapa Aurora sangat sakit hati oleh ucapan yang Athalla ucapkan tadi, apalagi dengan ucapan 'cewek gatel' itu berhasil membuat hati Aurora sakit.

Ingin sekali Rora pulang pada orang tuanya. Rora lemah akan bentakan, ia tak mau dibentak, itu membuat hatinya sakit. Apalagi ia dibentak oleh susminya sendiri.

Athalla melihat Aurora menangis, ia hanya tersenyum kecut.

"Cengeng!"

Aurora ingin melawan tetapi, ia sadar jika dirinya melawan pada suami. Ia akan mendapatkan dosa.

"Hapus air mata lo. Bentar lagi sampe. Gue ga mau kalo lo keliatan nangis didepan sahabat gue."

"Iya ka."

"Panggil gue nama aja. Geli gue dipanggil kak sama lo." kata Athalla.

***

A.N :

Terima kasih
Telah membaca

Jangan lupa vote&comment

See you next chapter!

Husband!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang