9) Tega

912 36 8
                                    

Happy reading😊

Ting

Satu notifikasi masuk ke ponsel milik Aurora, Aurora cepat cepat merogoh ponsel dari sakunya.

Lalu ia membuka ponselnya. Ia mendapatkan pesan dari Athalla.

Athalla

Plg skl sy jmpt.

Ngetik apaan kak?

Pulang sekolah saya jemput.

Tapi kak, Aurora ada kerja kelompok

Dmn?

Rumahnya Kanin

Ntar share lokasi.

Iya kak

Jgn pnggl sya kk

Iya Thal

Aurora memasukan kembali ponselnya pada saku roknya. Menghela napasnya lalu kembali mengobrol bersama kedua temannya itu.

"Jadi gimana?" tanya Kinan masih tak percaya.

"Gimana apanya?"

"Lo kamu beneran nikah sama pak Athalla?" tanya kinan.

"Elo elo kamu kamu. Pemborosan kata itu namanya." protes Aurora.

"Iya sayang. Mau liat fotonya?" lanjut Aurora.

"Mana."

Aurora merogoh sakunya untuk mengambil ponsel. Ia membuka aplikasi galeri lalu memperlihatkan foto Athalla dan dirinya pada saat acara pernikahan.

"Nih."

"Eh buset." kaget Kanin dan Kinan.

"Lah busat buset."

"Lo udah kena coblos?" tanya Kanin mendekatkan wajahnya pada wajah Aurora.

"Coblos?" Aurora keheranan. Pemilihan presiden aja udah kelewat masa ia mau nyoblos lagi?

"Itu ya ampun, main kuda kudaan dikasur."

"Ngapain main kuda kudaan coba dikasur, ga ada kerjaan banget."

"Astagfirullah."

"Tumben lo nyebut."

"Lo udah wik wik ah ah?"

"Astagfirullah. Belum lah."

Kinan hanya menyimak saja sambil memakan kripik kesukaannya. Kinan agak tidak mengerti apa yang sedang saudara kandung dan sahabatnya obrolkan.

"Kirain udah."

"Kalo udah. Gue pengen nanya kalo itu tuh sakit apa nikmat."

"Search mbah google."

"Di google sih katane nikmat."

"Yaudah berarti nikmat,"

"Tapi masa iya nikmat ko berdarah."

"Tau ah gue masih polos ya, jangan bahas begituan disekolah."

"Kalo dirumah boleh dong?"

"Gak tau!"

"Wik wik ah? Sakit dong." pikir Kinan dengan wajah polosnya.

***

Bel pulang sudah berbunyi sejak 13 menit yang lalu. Sesuai dengan perjanjiannya, kini Aurora, Kanin dan teman sekelompoknya pun sudah berada diangkot.

"Kiri depan." kata Aurora untuk menghentikan angkot yang ditumpanginya agar berhenti.

Aurora pun turun dari angkot. Waktu ia turun dari angkot, tiba tiba jok yang ada didepan pintu terbawa olehnya. Entah bagaimana jok itu bisa ikut turun. Alhasil teman teman serta penumpang angkot yang berada didalam ikut tertawa karena kecerobohan Aurora.

Bruk Bruk

"Eh eh." Joknya pun hampir jatuh, untungnya salah satu penumpang menahan jok tersebut hingga tak jadi jatuh.

"Mau dibawa kemana itu jok?" ejek salah satu teman Aurora.

"Ahahaha"

"Ehh gakan dibawa kemana mana."

"Nengnya terlalu semangat." Kata ibu ibu, salah satu penumpang angkot.

Muka Aurora sekarang merah padam karena menahan malu, untung saja dirinya tidak kenal dengan penumpang yang lain.

"Kinan mana? Kinan duluan yang jalan bego." tanya David si cowok yang katanya most wanted boy disekolahnya itu.

"Eh iya iya, ngegas lo." kata Aurora kesal.

"Gue dibelakang lo dari tadi." sahut Kanin.

"Ko gue ga liat ya?"

"Mata lo bintitan kali."

"Dih mata gue ga bintitan."

"Gak bintitan ya? Yaudah katarak aja."

"Goblok."

"Eh kenapa cowok teh kasar."

"Yaya."

"Yaya? Itu nama tukang seblak didepan SMA Pelita."

"Ko gue baru tau ya?"

"Elonya kudet."

"Mbak Yayanya kali yang kurang famous."

"Gimana lo aja dah."

***

Jam dinding kini sudah menunjukan pukul 7 malam diluar sedang hujan deras, Athalla tidak khawatir sama sekali dengan Aurora. Dirinya kini sedang tertawa bersama sahabat sahabat SMAnya dulu.

"Eh kalian inget gak waktu si Bambang tembak Friza?" tanya Aditya.

"Ingetlah."

"Anjir ngakak. Masa iya dia nembak si Friza dikasih kaos kaki. Iya sih kaos kaki baru tapi ya seengganya bunga kek apa kek."

"Yeee kan kemaren kemaren gue pernah liat Friza pake kaos kaki yang belel alias melorot."

"Ihh Bambang liat?!"

"Makanya gue beliin dia kaos kaki biar manfaat. Dari pada bunga ngga manfaat sama sekali."

"Tapii ya jangan kaos kaki kaos kaki amat."

"Bodo amat."

"Oh iya. Ekhemmm. Gue mau nikahin Friza bentar lagi."

"Anjir."

"Kenapa?"

"Aing masih jomblo,"

"Hakan tah jomblo ku sia,"

"Ihh Bambang jangan kasar nanti ga jadi lho nikahnya."

"Maaf,"

Athalla disini tertawa dengan teman temannya. Sedangkan Aurora kini sedang berjalan diatas trotoar dengan keadaan yang basah kuyup.

"Ya allah si Athalla tega banget ya. Katanya ntar dijemput. Mana duit abis lagi, telfon Athalla kaga diangkat, ya udah nasib gue kali ujan ujanan disini. Tai emang."

Aurora pun berjalan kaki dari rumah Kinan sampai rumahnya. Tak lama, Rora telah sampai dipekarangan rumahnya. Saat ia hendak membuka pintu rumahnya tiba tiba saja kepalanya terasa berat, akan tetapi untung saja dirinya masih kuat untuk berjalan.

Aurora membuka pintu rumahnya. Ia tak bisa melihat wajah wajah orang yang sedang tertawa disana, semuanya blur.

"Aurora!" panggil Friza.

Aurora mendengarnya. Ia tahu yang memanggil namanya adalah Friza. Lama kelamaan pandangannya kabur dan gelap.

****

See you next chapter!

Husband!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang