Seokmin membenarkan hoodie hitamnya serta masker hitam dan berjalan melewati tiang listrik disebelahnya. Tiang itu tertempelkan sebuat lembaran putih dengan huruf besar DICARI atau tidak WASPADA dengan gambar wajah dirinya.
Seharusnya ia menjalani harinya dengan normal. Pergi kuliah, karaoke, minum soju bersama teman-temannya. Seharusnya seperti itu. Tapi kenapa seseorang bernama Dokyeom itu harus mirip sekali dengannya?!
Lee Dokyeom, seorang buronan psikopat yang sekarang ini tengah dicari oleh polisi dan menjadi terkenal akan kegilaannya di masyarakat. Orang itu 99% sangat amat mirip wajahnya dengan dirinya. 1% adalah style mereka yang sangat Amat berbeda. Dari yang ia lihat-lihat di poster, Dokyeom sering menggunakan pakaian dengan warna kuning sebagai aksen. Dan dengan senyum lebar yang seolah-olah dapat menghipnotis orang-orang yang melihatnya sampai mereka tidak menyadari bahwa orang itu adalah psikopat gila.
Sedangkan dirinya, si dingin yang hanya akan tersenyum dan tertawa kepada orang yang benar-benar dekat dengannya. Lalu style pakaiannya juga lebih mendominasi ke hitam. Ya, karena ia menyukai warna hitam.
"Sial, dia beraksi lagi." guman Seokmin ketika menatap sebuah berita di TV yang di pajang ditoko. Dokyeom dilaporkan telah membunuh dan memutilasi seorang gadis. Gadis itu adalah seorang penggemar yang beberapa kali sempat mengikuti Dokyeom.
Seokmin tersentak dengan foto gadis yang ditampilkan. Gadis itu... Ia mengenalnya. Gadis itu menguntit dirinya dan tak henti-hentinya menyatakan cinta padahal sudah ia tolak berulang kali. Kenapa gadis ini bisa mengenal Dokyeom? Ah! Atau jangan-jangan ia salah mengira bahwa Dokyeom itu adalah dirinya? Yaampun kasihan sekali.
Seokmin merasakan tatapan orang-orang yang mulai mengintimidasinya. Iya, karena rupa mereka sangat mirip, bahkan Unviersitas mendrop out dirinya serta dirinya sekarang harus tidur di bawah jembatan karena tempat tinggal yang ia sewa pun ia diusir. Tidak hanya itu, sekarang ia harus menggunakan masker sepanjang hari seperti pencuri karena kalau ketahuan, bisa-bisa ia dibawa ke polisi. Semua hidupnya hancur karena orang yang bernama Dokyeom itu.
Seokmin segera pergi dari sana dan mampir ke minimarket. Ia bahkan harus mengubah suaranya agar tidak terdengar mirip dengan buronan itu. Setelah itu ia kembali ke bawah jembatan untuk makan. Dimana lagi selain tempat itu yang membiarkan dia membuka maskernya?
Ia mengeluarkan ponselnya dan mengecek kembali history call. Hal ini sudah menjadi kebiasaannya setiap hari karena ia heran dengan nomor-nomor asing yang berada diponselnya ini. Tapi lebih anehnya lagi, dirinyalah yang menelepon nomor-nomor tersebut. Bagaimana bisa? Bahkan dirinya saja tidak mengenal nomor tersebut.
Ada satu nomor yang sering kali ia lihat menjadi panggilan terakhir, yaitu yang berada di paling atas. ada banyak pikiran yang membuat dirinya ingin menelepon nomor tersebut. Pertama, ia ingin meminta maaf kepada orang tersebut karena sering ia telepon meskipun ia bahkan tidak ingat pernah menelepon nomor tersebut. Kedua, ia ingin meminta bantuan kepada orang ini untuk menjadi pengingat jika ia pernah melupakan sesuatu.
Dengan ragu ia menekan nomor tersebut, ia tidak ingin menjadi yang pertamaa untuk menyapa, karena ia takut kalau yang ia telepon adalah pihak kepolisian.
Nada sambung akhirnya digantikan dengan suara teriakan dari kejauhan yang membuat Seokmin tersentak dan menutup mulutnya.
"Ada apa Dokyeom?" tanya suara berat yang sekarang tengah berbicara itu. Seokmin tidak tahu harus menjawab apa. Haruskan ia mengganti suara? Atau haruskan ia berpura-pura menjadi Dokyeom?
"Cepatlah, aku sedang membantu Jeonghan hyung memotong." Ucap orang itu yang kemudian diiringi suara teriakan perempuan yang sangat keras.
"Aish berisik sekali gadis itu, Hyung, robek tenggorokannya!" teriak pria di seberang sana yang semakin membuat Seokmin shock. Sekarang ia tengah mendengar proses pembunuhan seseorang. Apa yang harus ia lakukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Our story (Seventeen psychopath series)(completed)
Mystery / Thrillersebuah cerita dimana mereka menemukan sebuah rumah yang bernama Seventeen Rank #419 on mystery category Rank #20 on psycopath category