"Aku menyukaimu. Jadilah pacarku." Ucap Seungcheol sambil membenarkan kacamata tebalnya dan kemudian dengan tangan bergetar menyodorkan sebuket bunga mawar asli ke hadapan seorang gadis. Gadis itu tak lain adalah si bunga mawar sekolah, Han Yuri.
Yuri mengambil bunga mawar itu dan menghirupnya, kemudian dengan segera pula watak aslinya langsung muncul. Ia melemparkan sebuket bunga mawar itu di muka Seungcheol. Ia kemudian mendecak dan menertawakan ucapan Seungcheol tadi. Apa tadi katanya? Menjadi pacarnya? Dengan si maniak games ini? Yang benar saja!
"Kau sudah tahukan jawabanku? Apa perlu aku menghinamu lagi? " Ucap Yuri yang berjalan mendekati Seungcheol. Seungcheol sendiripun hanya berdiam saja disana sambil menatap kelopak-kelopak bunga mawar yang sudah berserakan ditanah.
"Kau ini tidak pantas untukku, Choi Seungcheol. Kau ini jelek, maniak games, dan paling bodoh di kelas. Mukaku akan ditaruh dimana jika aku berpacaran denganmu bodoh!" Yuri menempeleng kepala Seungcheol. Namun Seungcheol masih terdiam ditempat.
Yuri hendak beranjak dari sana sebelum tangan Seungcheol menahannya pergi.
"Lepaskan aku, bodoh. Kau menjijikan." Ucap Yuri sambil menepis tangan Seungcheol.
"Baiklah aku akan berhenti hanya jika kau memenuhi permintaan terakhirku." Ucap Seungcheol pada akhirnya.
"Datanglah ke tebing didalam hutan itu besok sore. Dan aku akan berhenti dan menjauh darimu selamanya." Ucap Seungcheol sambil menunjuk sebuah hutan yang berada di belakang Yuri saat ini.
Yuri menoleh sekilas sebelum kemudian mendecak. Baiklah ini untuk menjaga reputasinya. Ia harus segera menyingkir dari orang ini.
"Baiklah, cih mengganggu saja." Yuri pun akhirnya membalikan badan dan pergi begitu saja.
.
.
.
Yuri sudah berada di tempat itu. Jurang Tebing yang curam yang bahkan kita tidak bisa melihat bagian dasarnya. Untuk apa sih,si bodoh itu mau bertemu ditempat seperti ini?."Kau datang juga akhirnya..." Ucap suara dari belakang.
"Cepat katakan apa maumu, dengan begitu aku bisa cepat pulang. " Yuri memutarkan bola matanya karena lagi-lagi ia melihat sebuket bunga mawar merah di tangan Seungcheol.
"Aku menyukaimu, mau kah kau menjadi pacarku?" Tanya Seungcheol lagi. Ia menyodorkan sebuket bunga itu tapi tidak ditanggapi oleh Yuri.
"Kau mau kita bertemu disini hanya ingin mengatakan hal menjijikan itu lagi?" Ucap Yuri yang ingin meninggalkan tempat itu.
Tepat setelah Seungcheol melemparkan sebuket bunga itu, sebuah shuriken menancap di tenggorokan Yuri. Darah langsung muncrat keluar dari luka tersebut dan membuat Yuri kehilangan keseimbangannya dan berjalan mundur. Ia tidak menyadari bahwa ia sudah tidak menapaki sebuah tanah lagi dan akhirnya terjatuh kedalam jurang tersebut.
Namun tangan Seungcheol menahan sebelah tangan Yuri. Ia hanya menatap wajah tersiksa Yuri dengan datar.
Seungcheol kemudian menghela napas dan membuka kacamatanya dan menarik poni rambutnya kemudian tangannya memangku dagunya . Ia masih menatap Yuri yang memegang lehernya menggunakan sebelah tangannya. Masih dengan tatapan datar.
Yuri menatap wajah Seungcheol yang baru pertama kali ia lihat. Seungcheol diatasnya sekarang ini sangat amatlah tampan dari pada yang menyatakan cintanya tadi. Jika Seungcheol mengeluarkan wajah aslinya ini beberapa menit yang lalu, ia akan langsung menerimanya tanpa babibu lagi.
Darah di kerongkongan Yuri sudah membasahi seluruh baju putihnya. Warna merah darah adalah warna favorit Seungcheol.
"Yuri-ya,benar kau cantik, rupamu tidak ada yang bisa menandinginya. Dan dengan warna merah yang tersebar diseluruh tubuhmu saat ini semakin membuatmu cantik." Ucap Seungcheol yang masih menatap Yuri dengan datar.
"Sebenarnya aku ini di perintahkan bosku untuk menyamar dan menghilangkanmu dari dunia ini. Tapi aku jatuh cinta padamu dan kau menolak ku terus. Jadi aku tidak mempunyai alasan lain untuk membelamu di dunia ini."
"Ah, dan satu lagi. Aku ini hackers dan bukan gamers bodoh. Enak saja kau mengataiku bodoh, IQ ku 170,tahu. Aku sudah menempati janjiku untuk menjauhimu selamanya, selamat tinggal." Setelah mengucapkan itu, Seungcheol pun melepaskan pegangan tangannya oada Yuri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our story (Seventeen psychopath series)(completed)
Gizem / Gerilimsebuah cerita dimana mereka menemukan sebuah rumah yang bernama Seventeen Rank #419 on mystery category Rank #20 on psycopath category