3. Om atau Oppa?

2.7K 234 4
                                    

Acara pernikahan Hani Dengan Seungcheol berjalan dengan lancar.

Hani dan seungcheol yang sedari tadi duduk berdua berdampingan hanya bisa terdiam. Baik seungcheol maupun hani tidak ada yang berani membuka mulutnya.

Sampai akhirnya, semua tamu telah pulang. Kini waktunya Untuk keluarga Seungcheol dan Hani berfoto bersama.

"Hana-ya, mendekatlah kearah seungcheol. Gandeng tangannya. Tak usah malu, kalian sudah sah untuk melakukan hal tersebut. Kamipun memakluminya" ucap seorang wanita paruh baya dengan baju tradisional khas korea selatan.

Hani tersenyum dan mengangguk pelan. Dia tidak mengenal perempuan tersebut, tapi dia yakin bahwa perempuan itu adalah Ibu mertuanya.

Seungcheol memandang Hani dan menggenggam tangan hani

Hani terkejut dengan aksi tiba-tiba seungcheol,

"Kenapa terkejut seperti itu hm? Melamun ya?" Tanya Seungcheol

Hani menggeleng pelan "tidak hanya saja aku sedang memikirkan sesuatu"

Seungcheol mengangkat salah satu alisnya dan bertanya "Memikirkan apa?"

"Aku memikirkan bagaimana hidupku kedepannya nanti? Apa... Aku akan baik-baik saja?" Ucap hani didalam batinnya.

Cup

Seungcheol mencium kening hani singkat,

"Jangan melamun huh. Aku tidak ingin kau kemasukan sebelum malam pertama" Ucap seungcheol yang membuat pikirannya melayang entah kemana.

Malam pertama?

Dengan Seungcheol??

"Kau memikirkan apa lagiiii hmm?" Tanya Seungcheol lagi

"Aku hanya sedang memikirkan panggilan apa yang cocok untukmu." Bohong Hani pada Seungcheol

Seungcheol tersenyum,

"Bukankah kau senang dengan panggilan yang kemarin-kemarin. Pakailah itu selagi kita belum memiliki anak, tapi jika sudah maka kau harus menggantinya" ucap Seungcheol

"Kemarin? Bahkan berbicara denganmu saja baru kaliini, bagaimana dengan panggilannya. Aish bagaimana iniiii" -Batin Hani

Cup

Lagi-lagi, Seungcheol mencium kening hani.

"Melamun lagi huh?" Ucap seungcheol

Hani memandangi wajah mulus milik seungcheol, lalu tersenyum seraya menggelengkan kepalanya.

Ibu mertua Hani (Choi Sunna) tersenyum melihat interaksi Hani dengan Seungcheol.

"Hana-ya! Berhentilah melamun jika kau tidak ingin dirayu oleh seungcheol. Kau tahu sendiri seungcheol adalah seorang ahli dalam urusan rayu-merayu." Ucap Ibu mertua Hani

Dan Hani langsung menuruti kata Ibu mertuanya.

Sesi foto keluargapun dimulai, setelah semua selesai, hani di persilahkan untuk pergi keruang ganti untuk mengganti gaun pengantin nya itu dengan baju yang dibawakan oleh seungcheol.

"Aku akan menunggumu disini, jika perlu sesuatu panggil saja aku." Ucap seungcheol

Hani tersenyum dan mengangguk lalu pergi meninggalkan seungcheol yang masih berada di aula pernikahan

Hani tersenyum dan mengangguk lalu pergi meninggalkan seungcheol yang masih berada di aula pernikahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hani mengganti Gaun pengantinnya dengan baju biasa yang sedikit membuat nya, Risih.

"Ini terlihat cocok denganku, tapi roknya sangat pendek. Aku merasa tidak nyaman menggunakan ini" Gumam Hani sendirian.

Setelah selesai mengganti bajunya, Hani berjalan keluar ruangan dan menemui seungcheol yang sedang duduk di depan ruang ganti

"Sejak kapan kau ada disini?" Tanya hani, Hani cukup terkejut dan juga takut.

"Sejak..... Tadi?" Ucap seungcheol

Seungcheol menggenggam tangan hani dan berjalan meninggalkan tempat ini

"Kita mau kemana?" Tanya hani

"Kehotel" Ucap seungcheol

Hani ditarik seungcheol kedepan pintu mobil.

Seungcheol menekan tombol pada kunci mobilnya dan membukakan pintu untuk hani

"Masuklah, apa kau tidak lelah berdiri terus seperti itu?" Ucap seungcheol

Hani memandangi wajah seungcheol dan menelan ludahnya.

"Kau taukan apa yang harus dilakukan Sepasang Suami istri pada Malam pertama mereka?" Ucap seungcheol

Wajah hani memerah, dan langsung masuk kedalam mobil seungcheol

Seungcheol tersenyum tak lama kemudian ia mulai berpikir

Mengapa Hana-nya berubah? Biasanya jika di jahili seperti ini maka hana akan memukul lengannya.

Ada apa dengan Hana? Begitu pikiran seungcheol.

Tapi, pikiran itu terhempas saat melihat wajah milik Hani.

"Benar, itu wajah milik Hana." batin Seungcheol

Seungcheol memasuki mobilnya

"Hana-ya?" Ucap seungcheol

Hani menatap wajah seungcheol

"Ada apa?" Tanya hani

"Kau banyak berubah hari ini, ceritalah pada om jika ada yang membebanimu" ucap Seungcheol

Hani menaikan salah satu alisnya

"Om?"

Seungcheol mengangguk "itukan panggilan kesukaanmu"

Hani berpikir sejenak. Om? Mengapa Hana memanggil seungcheol dengan sebutan seperti itu? Padahal jarak umur mereka hanya berbeda 5 tahun.

"Benarkah?" Gumam Hani yang masih bisa terdengar oleh seungcheol

Seungcheol terkejut dengan balasan hani,

"Apa kau ---- mengalami amnesia?" Tanya seungcheol untuk memastikan

"Amnesia? Tentu saja tidak. Apakah aku terlihat seperti orang yang amnesia?" Tanya Hani

Seungcheol mengangguk pelan, "sedari tadi sikapmu cukup aneh. Aku mengira kau sakit. Tapi, benarkah kau baik-baik saja?"

Hani tersenyum "Aku baik-baik saja, Oppa"

Deg!

Untuk pertama kalinya, Seungcheol merasakan sensasi berbeda dari Hana.

Panggilan Oppa itu adalah panggilan yang seungcheol idam-idamkan dari dulu. Tapi, hana tidak ingin memanggilnya seperti itu karna hana lebih menyukai panggilan Om.

"Benarkah? Kalau begitu ayo pergi. Kamar Hotel telah menunggu kita hehe" ucap seungcheol

Ia memakai sabuk pengamannya, lalu menjalankan mobilnya.

Tbc

Marriage Not Dating | S.CoupsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang