Part 5

12.9K 815 18
                                    

Izu mendengar suara beberapa orang dari dalam kamar saat memasukkan pakaian untuk nenek Sumire ke dalam tas.

Dengan segera Izu berhenti memasukkan baju dan keluar dari dalam kamar. Di ruang tamu Masao sedang berbicara dengan dua orang laki-laki.

"Sekarang kalian keluarkan semua barang yang ada di rumah ini!" perintah Masao pada empat laki-laki yang Izu tidak kenal sama sekali.

"Masao-san." dengan penasaran Izu mendekati Masao.

"Kenapa Masao-san menyuruh mereka mengeluarkan barang-barang di rumah ini? Apa maksudnya?" tanya Izu tidak mengerti.

Masao tersenyum sinis.
"Aku sudah menjual rumah ini."

"A...apa?? Menjual rumah ini??" Izu tampak sangat terkejut.

"Tapi Masao-san, kau tidak bisa melakukannya. Ini rumah nenek. Masao-san tidak berhak menjual rumah ini." kata Izu dengan memelas.

"Kenapa aku tidak berhak? Aku ini anaknya! Dan apa urusanmu?! Kau tidak berhak ikut campur!!" ujar Masao sengit.

"Tapi Masao-san, sekarang nenek sedang sakit. Tunggulah sampai nenek sembuh dan kau bisa membicarakannya dengan nenek." ujar Izu dengan nada memohon.

"Aku tidak punya waktu selama itu. Aku harus membayar semua hutangku. Semua ini salah wanita tua itu. Dia tidak mau memberikan aku uang." ujar Masao dengan wajah marah.

"Tapi Masao-san, nenek memang tidak punya uang." kata Izu memelas.

"Ah!! Sudahlah! Aku tidak mau mendengar ocehanmu lagi! Kau dan wanita tua itu harus keluar dari rumah ini!" ujar Masao bernada tinggi.

"Masao-san, jangan lakukan ini. Kumohon. Kenapa kau tega Masao-san. Dimana kami akan tinggal nanti??" ujar Izu dengan suara bergetar.

"Bukan urusanku!" Masao menarik leher kaos Izu hingga wajahnya dan wajah Izu hanya berjarak beberapa senti.

"Jika aku masih melihatmu di sini, aku akan melemparkanmu keluar!!" Masao melemparkan tubuh Izu hingga menghantam lemari. Lalu Masao berjalan kasar keluar dari rumah.

Sambil berdiri dengan memegang sebelah bahunya Izu meringis merasakan sakit. Airmata menetes di pipinya.

Izu tidak menyangka Masao akan melakukan hal setega ini tanpa memikirkan keadaan ibunya yang tengah sakit.

Izu mengusap airmatanya dan berjalan menuju kamar untuk melanjutkan kembali menyusun pakaian nenek Sumire.

Izu harus segera kerumah sakit namun sebelum itu dia akan menghubungi kedua temannya.

****
****

Izu sudah sampai di rumah sakit. Sebelum menemui nenek Sumire, ia membasuh sebentar wajahnya agar nenek Sumire tidak curiga karena dia baru menangis.

Akhirnya nenek Sumire tersadar dari koma setelah selesai melalui beberapa jam operasi jantung.

Izu sedang membelai kepala nenek Sumire ketika dokter datang bersama dua perawat untuk memeriksa keadaan nenek Sumire.

"Bagaimana keadaan nenek saya dokter?" tanya Izu ketika dokter telah selesai memeriksa nenek Sumire.

"Saat ini nenek anda dalam keadaan stabil. Semoga tidak terjadi gangguan di jantungnya pasca operasi. Untuk sementara ini nenek anda akan di rawat dulu di sini. Jika dalam beberapa hari ke depan keadaannya semakin membaik, maka nenek anda di perbolehkan pulang."

"Baiklah dokter."

"Saya permisi dulu." dokter membungkuk sedikit.

"Terima kasih dokter." Izu balas membungkuk.

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang