Konten dewasa ⛔21+
😘😘
~~~~~~~~~~~~~~~~Izu sudah di depan pintu kamar Hanzo lalu mengetuknya beberapa kali, kemudian terdengar suara Hanzo dari dalam kamar.
Dengan segera Izu masuk dan menutup pintu kembali. Hanzo sudah berbaring di atas tempat tidur memakai celana tidur dan bertelanjang dada.
"Naiklah." seru Hanzo menatap intens Izu yang memakai bathrobe.
Izu naik ke tempat tidur dan berbaring di sebelah Hanzo.
"Mendekatlah Izu."
Dengan sedikit ragu-ragu, Izu mendekat. Hanzo langsung memeluk pinggang Izu begitu Izu berbaring dekat dengannya.
"Tidurlah. Aku sangat lelah dan mengantuk." ujar Hanzo sambil menutup matanya.
Izu merasa heran karena dalam pikiran Izu kalau Hanzo akan mengajaknya bercinta.
Bukankah karena itu Hanzo menyuruhnya kesini?Tidak lama kemudian terdengar dengkuran halus dari mulut Hanzo. Hanzo sudah terlelap sambil memeluk Izu.
Izu mengeser tubuhnya perlahan menghadap Hanzo. Saat ini wajah Izu sangat dekat dengan wajah Hanzo.
Nafas Hanzo yang teratur dapat Izu rasakan di wajahnya. Pria arogan dan terkesan dingin tersebut sangat berbeda jika dalam keadaan terlelap begini.
Izu memperhatikan seluruh wajah Hanzo. Mulai dari alis hitamnya yang tebal sangat sesuai dengan mata hitamnya yang tajam, hidungnya yang mancung hingga bibirnya yang tipis juga rahangnya yang terpahat sempurna.
Semuanya menghiasi wajah Hanzo sehingga membuat wajah Hanzo terlihat sangat tampan. Bagi Izu, Hanzo mendekati sempurna. Mulai dari fisik hingga hidup yang dengan kekayaan berlimpah.
Dengan semua yang dimiliki Hanzo, tentu saja apa yang diinginkan Hanzo bisa didapatkannya.
₪₪₪
Izu menggerakkan tubuhnya, dirasakannya sangat hangat dan nyaman. Dibukanya mata perlahan dan mengerjapkannya beberapa kali.
Setelah sepenuhnya sadar, matanya bertubrukan dengan mata Hanzo yang sedang menatapnya serius sambil menopang kepalanya.
Jantung Izu bergetar. Apa Hanzo terus melihatku dari tadi saat aku masih tertidur? tanya Izu dalam hati.
"Kau tidur sangat nyenyak sampai aku tidak tega untuk membangunkanmu." ujar Hanzo masih dengan tatapan yang sama.
"T...tuan...Hanzo...selamat pagi..." ujar Izu mulai merasa gugup karena tatapan Hanzo.
"Kupikir saat aku bangun tadi, kau sudah melarikan diri lagi."
"Ehh?" Izu lalu ingat saat pertama kali dia menghabiskan malam bersama Hanzo. Lalu Izu tersenyum karena malu membuat pipinya bersemu.
"Jangan memasang wajah mengemaskan seperti itu." Hanzo mendekati wajah Izu.
"Aku jadi semakin menginginkanmu." Hanzo mencium bibir Izu dengan bergairah.
"Hnn...ehn...emm..." desah Izu karena menikmati ciuman.
Hanzo melepaskan bibirnya. Menatap Izu yang masih menutup mata dengan bibir merahnya yang basah.
Hanzo mengambil tangan Izu dan membawanya menyentuh di antara selangkangannya yang telah mengeras.
"Aku sudah menahan untuk tidak menyentuhmu dari tadi." bisikan Hanzo membuat Izu menjadi bergairah.
Izu membuka matanya.
"T...tuan...aahh..." Izu menggigit bibirnya. Hanzo menghisap puting Izu yang berwarna merah muda. Memainkan puting Izu dengan lidahnya lalu menggigitnya dengan lembut membuat nafas Izu memburu.
![](https://img.wattpad.com/cover/180458782-288-k229101.jpg)