Izu berjalan kaki menuju apartemennya saat pulang kerja ketika sore hari.
Di depan apartemen tampak sebuah mobil sedan terparkir.
Itu adalah mobil sedan yang sering kakek Rihito gunakan.Pintu gerbang terbuka dan keluarlah dua orang pengawal lalu di lanjutkan dengan kakek Rihito yang keluar.
Izu langsung membungkuk begitu kakek Rihito melihat kearahnya lalu tersenyum.
"Izu, kau baru pulang kerja?" kakek bertanya dengan ramah.
"Iya kakek..." Izu menyahut dengan tersenyum.
"Apa kau baik-baik saja Izu...kau terlihat lebih kurus..." kakek Rihito memperhatikan Izu dengan seksama.
"Aku akhir-akhir ini tidak begitu banyak makan." jawab Izu dengan sedikit salah tingkah.
"Perhatikan kesehatanmu ya..."
"Baiklah kek..." Izu menunduk sedikit.
Sedetik kemudian Hanzo keluar dari pintu gerbang. Jantung Izu berdegub halus saat matanya dan mata Hanzo bertemu. Namun Hanzo hanya menatap dingin Izu sekilas.
"Oya...kau harus datang kepernikahan Hanzo dan Nara. Aku dan Hanzo kemari untuk mengundang Sumire dan kau. Minggu depan adalah hari pernikahannya." ujar kakek Rihito dengan senang.
"B...baiklah kek..." Izu tersenyum meski hatinya sangat sedih mendengar yang di sampaikan kakek Rihito.
"Kalau begitu kami permisi dulu." kakek pergi dari hadapan Izu dan di ikuti oleh Hanzo.
Izu berharap Hanzo menatapnya sekali lagi namun Hanzo tidak melakukannya dan hanya berlalu tanpa mengatakan apapun padanya.
Dari sikapnya, tuan Hanzo sepertinya tidak ingin aku datang kepernikahannya batin Izu.
Ketika masuk ke dalam apartemen, nenek Sumire sedang memasak untuk makan malam.
"Izu...kau sudah pulang."
"Iya nek..." Izu melepas sepatunya dan menggantinya dengan sendal.
"Tadi Rihito dan Hanzo datang kemari menghantar undangan." kata nenek dari dapur.
Izu melihat undangan yang terletak di atas meja di ruang tamu.
"Akhirnya anak itu menikah juga. Hanzo tadi menunjukkan foto Nara pada nenek. Mereka berdua sangat cocok sekali."
Izu hanya diam saja tidak menanggapi perkataan nenek Sumire. Ia melihat foto Hanzo dan Nara yang tercetak di undangan.
Kembali lagi perasaan sedih di rasakan Izu.
"Memang mereka berdua sangat cocok sekali." Izu berujar pelan."Izu...Izu..." panggil nenek Sumire yang telah berada di samping Izu.
"Ya nek..."
"Kenapa kau melamun...? Apa kau sedang ada masalah...? Wajahmu terlihat sedih."
"Eh...? Tidak nek..." Izu menggeleng.
Nenek menyentuh punggung tangan Izu.
"Jika kau ada masalah, bicarakan pada nenek. Jangan menyimpannya untukmu sendiri.""Iya nek..." ujar Izu.
Namun untuk masalah yang dihadapi Izu sekarang, lebih baik jika Izu tidak membicarakan pada nenek Sumire."Sekarang bersihkan dirimu. Setelah itu kita makan malam berdua."
"Baiklah nek."
¤¤¤¤
¤¤¤¤Hari ini adalah hari pernikahan Hanzo dan Nara. Izu mengatakan pada nenek Sumire dia tidak bisa datang karena ia harus bekerja dan menggantikan temannya yang sedang sakit.
Izu mengatakan pada nenek agar menyampaikan ucapan selamat pada Hanzo dan menyampaikan maafnya pada kakek Rihito karena tidak dapat datang.
Izu pulang ke apartemen sudah menjelang malam. Nenek Sumire bilang pada Izu jika nenek Sumire akan pulang agak malam jadi tidak usah menunggunya karena nenek Sumire membawa kunci cadangan.
Izu berjalan pelan melewati pintu gerbang. Karena kehamilannya, Izu merasa sangat lelah.
Izu menaiki tangga untuk menuju apartemannya. Tiba-tiba, kaki Izu menginjak anak tangga yang licin membuat Izu terpeleset dan berguling kebawah beberapa kali hingga tubuhnya terhempas ke dasar lantai.
Tubuh Izu tidak bergerak. Lalu beberapa detik kemudian, tubuh Izu mulai bergerak pelan.
"Argghh..." Izu merasakan kesakitan di seluruh tubuhnya.
"T...tolong..." seru Izu pelan. Sesak memenuhi dada Izu. Darah mengalir dari keningnya.
"Tolong..." seru Izu lebih kuat namun tidak ada yang mendengarnya.
"Arghh...!!" teriak Izu, tiba-tiba Izu merasakan sakit yang luar biasa dari dalam perutnya.
Tubuh Izu bergetar menahan rasa sakit yang luas biasa.
"To...tolong aku...hiks.." Izu menangis sambil memegangi perutnya yang terasa sangat sakit.
"Tuhan...tolong...hiks.." Izu menangis terisak memohon agar tidak terjadi hal buruk pada bayinya.
Beberapa saat kemudian, Izu mendengar ada yang membuka pintu gerbang.
"Tolong..." seru Izu sekuat yang dia bisa agar orang yang baru masuk mendengar suaranya.
"Izu!!!" teriak Kenzo setelah mendapati Izu terbaring di lantai sambil memegangi perutnya.
"Kenzo...tolong..." airmata Izu menetes deras.
"Perutku...sangat sakit..." isak Izu.
Kenzo langsung mengangkat Izu dari lantai.
"Shino!! Shino!!" teriak Kenzo memanggil dari lantai bawah.Shino langsung keluar dan melihat ke lantai bawah.
"Kenzo..ada apa kau memanggilku? Ada apa dengan Izu?!" tanya Shino tampak terkejut melihat Izu yang sudah di dalam gendongan Kenzo.
"Sepertinya Izu terjatuh dari tangga." jelas Kenzo.
"Astaga!!" seru Shino sangat terkejut.
"Ayo, sekarang kita bawa Izu ke rumah sakit!"
"Iya...ayo!" Shino bergegas turun setelah mengunci pintu apartemennya.
****
****Nenek Sumire masuk ke kamar tempat Izu di rawat dengan tergesa dan wajahnya terlihat sangat cemas.
"Izu...!" nenek Sumire melihat Izu berbaring dan sedang menangis. Keningnya sudah di balut perban. Sedangkan Shino dan Kenzo berdiri di samping tempat tidur.
"Nenek...!!" tangis Izu pecah dan langsung memeluk nenek Sumire.
"Kenapa denganmu Izu? Apa yang terjadi padamu?" tanya nenek Sumire. Nenek Sumire melihat lebam di wajah dan juga di tangan Izu.
"Katakan Izu...apa yang terjadi padamu?" nenek Sumire terlihat bertambah cemas dan sedih.
"Nenek...aku kehilangannya..." tangis Izu semakin menjadi.
"Kehilangan? Kehilangan apa Izu?"
"Dia sudah tidak ada nek..."
"Siapa yang sudah tidak ada...siapa maksudmu?"
"Bayiku....nenek...aku kehilangan bayiku..."
"Bayimu...? Apa yang kau katakan..."
"Shino...apa yang Izu katakan...nenek benar-benar tidak mengerti..."
Izu masih terus menangis, tidak menjawab pertanyaan nenek Sumire. Tangisan penuh kesedihan yang menyayat hati.
Selama mengandung bayi Hanzo, Izu seperti memiliki Hanzo meski hanya separuh di dalam hatinya.
Namun, kini Izu sama sekali tidak memiliki Hanzo meskipun hanya setitik kecil didalam hatinya.
------------------------
Hai readers...part 10 udah update, nih❤
Jangan lupa di vote dan di coment:) tq for you all ~
Sorry for typo🙏
See you di next part.
