Hyunjin tidak memikirkan pemuda behel itu, tidak juga memikirkan kejadian tadi siang.
Dirinya masih asik memandangi air kolam renang rumahnya yang tenang, dengan campuran sinar bulan dan ditambah pantulan sinar lampu tamannya yang remang-remang.
Sepenuhnya mengabaikan teman-teman seperjuangannya yang asik berceloteh, sesekali menghisap berbatang-batang nikotin.
Dirinya pun tidak minat untuk menghisap benda kecil nan ramping itu. Seakan-akan air kolam renang lebih menarik perhatiannya dari pada benda nikotin yang ia idam-idamkan.
Mereka tidak minum, tidak. Mereka masih menyayangi nyawa indah mereka.
Hyunjin mempunyai kakak tiri, Kim Taehyung. Kakak tirinya itu memang tidak melarang mereka menghisap rokok.
Taehyung hanya melarang mereka mabuk-mabukan, sex bebas, balapan liar dan clubing dimalam hari.
Dan, mereka tidak membantah peraturan itu. Mereka pikir, rokok lebih baik dari pada itu semua.
Hyunjin masih asik memandangi air kolam, sampai-sampai dirinya tidak menyadari bahwa ada seseorang yang duduk disebelahnya.
"What are you doing?." Hyunjin menoleh, mendapati pemuda pucat dengan accent Australianya yang kental.
Kepalanya menggeleng, menandakan bahwa pemuda tampan itu tidak sedang melakukan apa-apa.
"Tadi, gue ketemu rubah lo."
Hyunjin hanya meliriknya malas, otaknya belum sepenuhnya sadar.
"Jeongin, tadi gue ketemu dia."
Hyunjin menoleh dengan cepat, mengalihkan sepenuhnya atensi dari air kolam renang ke arah Bangchan.
"Kok bisa? Ketemu dimana? Sama siapa dia?." Hyunjin menatap dengan ingin tahu, dirinya masih menunggu jawab dari Bangchan.
Sedangkan pemuda itu malah mengabaikannya dan meminta rokok kearah dua teman lainnya yang sedang sibuk bermain kartu Uno. Dan dilempar sebungkus rokok Malboro hitam oleh Minho beserta korek kayu kecil.
"Yah Malboro, kirain U-mild."
Alis Hyunjin menukik tajam, merasa kesal karena pemuda pucat itu belum juga menjawab pertanyaannya dan malah berkomentar karena Minho melemparinya sebungkus Malboro bukan sebungkus rokok favoritenya.
"Mau?." Bangchan menawarkan rokok kearah Hyunjin, dan pemuda tampan itu menolaknya dengan menepis pelan tangan kanan Bangchan.
"Jawab dulu pertanyaan gue yang tadi." Hyunjin menahan diri untuk tidak menseret dan menceburi temannya ke kolam renang.
"Ya ampun, berisik banget sih Hwang. Rumah Gue satu komplek sama rumahnya dia."
"Kok gue gak tau? Kok lo gak cerita ke gue?."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐬𝐞𝐩𝐚𝐭𝐮.
Fanfiction[COMPLETED ON OCT 2019] 𝘀𝗸𝗲𝗻𝗮𝗿𝗶𝗼 𝘂𝗻𝗶𝗸 𝗺𝗶𝗹𝗶𝗸 𝘁𝘂𝗵𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗽𝗮𝘁𝘂, 𝗺𝗲𝗺𝗽𝗲𝗿𝘁𝗲𝗺𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗱𝘂𝗮 𝗵𝗮𝘁𝗶 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝘀𝗮𝗹𝗶𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗻𝘆𝗮𝘁𝘂. mentioning : local , ooc , baku/nonbaku 📌 © 2019 , quixoteffy