Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hyunjin merenggangkan tubuhnya yang kaku, duduk dibangku selama dua jam membuat pinggangnya terasa sangat kebas.
Bel istirahat sudah berbunyi saat sepuluh menit yang lalu, tetapi Hyunjin masih saja duduk diam dan melamun menatap papan tulis berisikan rumus-rumus Matematika yang menyebalkan.
Betisnya terasa nyeri sekarang, ingin berdiri saja rasanya tak mampu. Bukan apa-apa, saat jam pelajaran olahraga tadi Hyunjin terlambat satu jam. Yang artinya dirinya melewatkan satu materi.
Akhirnya, Hyunjin mendapatkan hukuman lari keliling lapangan 35 kali, dan jalan jongkok memutari lapangan sebanyak 5 kali. Selama dia menjalani hukuman. Dalam hati dia tidak berhenti menyumpahi Bangchan dan Minho yang hanya tertawa jahat dipinggir lapangan.
Semua memang gara-gara Changbin, dirinya telat juga karena Changbin, otot-otot betisnya yang terasa sangat linu juga karena Changbin.
Pemuda dengan dagu lancip itu mengajaknya untuk merokok sebentar diatap sekolah. Cih, sebentar katanya? Bahkan Changbin berhasil menghabiskan satu bungkus rokok dalam satu jam. Walaupun Hyunjin ikut dalam menghabiskan nikotin itu.
Tadinya Hyunjin ingin menolak, dan lebih memilih untuk ke lapangan dengan tepat waktu. Tetapi, dengan sialnya Changbin memancingnya dengan memutar-mutarkan sebungkus rokok ditangan. Membuat Hyunjin tergoda dan menerima tawaran Changbin dengan senang hati.
Setelah satu jam mereka berkutat dengan benda penyakit itu. Dengan santainya Changbin menitipkan izin tidak mengikuti jam olahraga pada Hyunjin.
Hyunjin hanya menatap malas pemuda boncel yang sedang berjalan meninggalkan dirinya sendirian diatap. Semakin kesal karena pemuda berbahu kokoh itu menutup pintu atap dengan kasar. Seperi sedang mengejeknya.
Line!! Line!!
Hyunjin mengerjapkan mata kelamnya, melirik handphonenya yang hanya tergeletak menyedihkan diatas meja.
Hyunjin mengambil benda persegi panjang itu, membaca pesan dari group kawan-kawannya.
