Duapuluh satu.

3.1K 476 66
                                    

"Ini, Kakak balikin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini, Kakak balikin." Hyunjin mengulurkan sepatu Jeongin yang ada didalam lemari kaca sepatunya.

"Dih, Kakak mah. Kok dibalikin sih, sepatunya!." Suara keras protesnya membuat Hyunjin memutarkan mata.

"Ini kan emang punya kamu, besok baru kamu kembaliin sepatu Kakak." Melembutkan suara, menjelaskan pelan-pelan agar Jeongin mengerti.

Hyunjin melebarkan mata saat suara decakan Jeongin terdengar.

"Aku gak mau ah! Kakak kok bisa-bisanya sih balikin sepatu aku."

"Mau kamu apa sih Dek?." Hyunjin menghela nafas, entah kenapa Jeongin lagi mode sangat menyebalkan sekarang.

Ia lelah? Tentu saja tidak, hanya saja Hyunjin berniat mengembalikan sepatu kepada yang punya. Dan sebaliknya, segampang itu.

Tapi Jeongin yang mempersulit membuat dirinya tidak mengerti apa yang pacar kecilnya itu inginkan.

Mata elang itu mengedarkan seisi rumah. Dan melihat jam yang ternyata hari sudah siang bolong. Hyunjin yakin bahwa Kak Taehyung sudah berangkat kerja dari beberapa jam yang lalu.

"Kak Hyunjin kok malah diem." Suara cicitan Jeongin dengan bantal sofa dipangkuan dan bibir dipout-kan membuat Hyunjin merasa bersalah karena sudah membentaknya.

Bagaimana'pun, Jeongin tetap harus ia lembutkan. Tidak boleh ia kasari sama sekali.

Sepatu ditaruh dilantai, ia jadikan lutut sebagai tumpuan tubuhnya didepan Jeongin yang duduk disofa. Agar wajahnya bisa sejajar dengan wajah cantik milik pacarnya.

"Maaf karena sudah membentak. Mau kamu apa, sayang? Jangan cemberut, kamu jelasin biar kakak ngerti." Suaranya seperti berbisik, mata tajam elangnya ia buang jauh-jauh.

Hyunjin melihat mata kecil dibalik poni yang sudah terlihat panjang itu. Tangannya menyibakkan rambut si kecil kebelakang.

"Maaf, Kak—"

"Haha, jangan menangis." Lucu sekaligus menggemaskan membuat Hyunjin tertawa. Sial sekali Hyunjin, ia lupa bahwa Jeongin terlalu sensitif untuk suara bentakan.

Tepukan dibahu membuat Hyunjin diam dan kembali menatap Jeongin yang sibuk mengusap mata.

"Jangan dibalikin ya sepatunya, biarin aja sepatu aku Kakak simpan. Nanti, sepatu punya Kakak aku simpan juga."

Hyunjin mengangguk mendengarkan, tangannya ia pindahkan ke pipi gembil milik Jeongin. Sesekali ia tekan dan ia usap secara memutar.

Enak sekali Hyunjin, punya squishy fluffy untuk ia mainkan. Bibir Jeongin yang memaju seperti bebek ia kecup dengan pelan.

Jeongin hanya menatap datar yang lebih tua, jantungnya berdetak kencang seperti ia sedang berpacu kuda.

"Ih! Jangan dimainin pipi akunya." Rengek'kan Jeongin diabaikan. Hyunjin pertemukan hidung
mancungnya dengan hidung bangir milik pacar.

𝐬𝐞𝐩𝐚𝐭𝐮.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang