14

5.9K 512 12
                                    

"JUNGKOON BANGUN! HARUS BERAPA KALI AKU TERIAK AGAR KAU BANGUN? KAU ITU BABI ATAU BATU HAH?"

yang diteriaki mendecak kesel, Jungkook menggaruk belakang kepalanya sambil masih meringis mendengar teriakan dari Jin.

"YA YA AKU BANGUN"

dia berniat untuk bangkit dari kasur, namun ia merasa ada sesuatu aneh di antara selangkangannya.

ia pun menyingkap sedikit selimut yang menutupi setengah badannya dan benar saja perkiraannya itu. cairan lengket hasil produksi miliknya telah berhamburan kemana-mana dibawah selimut.

berdecak kesal untuk kedua kalinya, ia tahu persis sebab dari semua ini. bagaimana Jungkook tidak mimpi basah jika yang muncul di mimpinya tadi itu Taehyung dengan pinggulnya yang naik-turun di atas badan Jungkook, dan jangan lupa teriakan nama Jungkook keluar dari mulut penuh nafsu Taetae.

ia pun akhirnya turun dari kasurnya, melempar selimut kotor ke dalam keranjang cucian dan terpaksa mengganti spreinya juga. setelah itu masuk ke kamar mandi dan sedetik kemudian bisa didengar suara kecipak air dari dalam sana.

-

"aku akan keluar, hyung", Jin melihat Jungkook lalu mengalihkan pandangannya lagi ke panci yang ia pegang.

"ini hari liburmu, kan? kemana?"

Jungkook menggigit sosis yang baru saja dimasak oleh kakaknya,"melihat Taetae- wow! ini enak"

Jungkook lalu berjalan untuk menyematkan sepatunya, tidak lupa mengambil jaket dibalik pintu.

"aku pergi, hyung!"

Jin memutar bola matanya, bahkan Jungkook tidak meminum susu pisang kesukaannya hu.

-

setelah menyapa resepsionis dan beberapa karyawan di dalam gedung, dirinya menekan mantap tombol lantai dimana ruangan Tae berada, lagipula memang itu tujuannya dari awal.

mengetuk pintu beberapa kali dan memutar knob pintu setelah mendengar respon dari dalam, dirinya masuk dengan senyum lebar tersemat di wajahnya.

senyum Taehyung saat melihat Jungkook pun tidak kalah lebarnya, ia langsung berlari sambil melompat kecil bagai anak-anak, yang dianggap lucu oleh Jungkook.

mereka berpelukan, tangan Tae sudah melingkar di leher Jungkook, begitu juga dengan tangan Jungkook yang sudah menempel pas di pinggang Taehyung. keduanya memandangi masing-masing wajah, hidung mereka bersentuhan dan sesekali digesekkan membuat keduanya terkikik geli.

"aku sudah dengar kau akan kesini", ucap Tae sambil memainkan jarinya membuat lingkaran kecil di dada bidang Jungkook.

"wha- tahu dari mana?", Jungkook sedikit menjauhkan jarak diantara mereka untuk melihat wajah Tae.

"...Jin hyung?"

mulut Jungkook terbuka lebar. apa yang tadi dibilang Tae? Jin hyung? Seokjin? Jeon Seokjin kakaknya?

"aku bingung. tolong jelaskan lebih", tanyanya sambil mengecup ringan pipi Tae bergantian.

"geli Kook!", Taehyung tertawa pelan, pipinya pun tampak berubah pink.

Jungkook mengangkat Taehyung dan duduk di sofa ruangan Tae. sekarang Tae berada di pangkuan Jungkook.

"hm oke", Taehyung angkat bicara ingin menjelaskan kejadian tadi.

"aku sudah pernah bertemu hyung-mu"

Jungkook tampak bingung, "di toko bunga, aku ingin membeli bunga. saat aku masuk, Jin hyung langsung bertanya jika aku Taetae-", Jungkook mengecup singkat bibir Taehyung, tersenyum manis kearahnya.

"lalu Jin hyung bilang bahwa Jin hyung itu kakaknya Kookie!", ucapnya semangat seperti anak kecil, Jungkook lagi-lagi mengecup singkat bibir Taehyung.

namun, Taehyung menarik kerah baju Jungkook dan mencium balik, melumat pelan benda kenyal yang sekarang menjadi favoritnya.

"mmh Kook"

badan Taehyung didorong pelan sampai kepalanya bersandar di ujung sofa, Jungkook berada di atasnya mengagumi pesona wajah Taehyung.

"kau sangat cantik"

Tae tertawa pelan,"aku ini pria Kookie"

tangan Jungkook mulai mengelus pinggang Tae yang masih terbalut sweater putih miliknya. ya, Tae langsung mengganti kemejanya dengan sweater putih kebesaran saat tahu Jungkook akan datang kesini.

"apa kau menggunakan pantie-mu?", Jungkook bertanya sambil berusaha membuka celana yang masih dipakai oleh Taehyung.

Tae menggeleng, hal yang Jungkook lihat selanjutnya sedikit membuatnya terkejut.

"lingerie?"

Taehyung mengangguk manis, sangat bertolak belakang dengan pakaian yang dipakainya sekarang.

"sepertinya aku menemukan anak nakal", ucap Jungkook.

"punish me, daddy"

milik Jungkook otomatis menegang mendengar kalimat yang baru saja Taehyung ucapkan.

tangan Taehyung terulur untuk meraba bicep Jungkook, turun ke dada bidang dan otot perut, lalu berhenti di kancing celananya.

"buka", suara dominan Jungkook membuat sekujur tubuh Taehyung seperti terkena sengatan listrik, dirinya langsung menurut.

"mhm punya daddy sangat besar"

tangannya mengelus milik Jungkook. dirinya bangkit lalu membungkuk untuk mulai melahap, menghisap milik Jungkook.

tidak lama bagi Taehyung untuk mengulum habis punya Jungkook ke dalam mulutnya. jari Jungkook sudah berkeliaran mencari lubang nikmat pria kesayangannya.

setelah membasahi jarinya, Jungkook memasukkan kedua jarinya sekaligus langsung mengenai prostat Taehyung, membuat Tae melenguh tertahan.

Tae terus menghisap dalam sampai ujung milik Jungkook mencapai tenggorokannya, merasakan kerongkongannya panas dan hampir tersedak. Jungkook setia memainkan prostat Taehyung dengan keempat jarinya yang telah masuk, satu tangannya memijit pelan milik Tae, sesekali beralih ke dua tonjolan pink di dada Taehyung.

"oh shit- Tae, aku akan keluar!"

gerakan jari Jungkook di dalam Taehyung mulai dipercepat dan kasar, Taehyung melenguh hebat, batang Jungkook bahkan sudah sepenuhnya masuk ke dalam mulutnya.

pasangan tersebut semakin menambah tempo gerakan mereka, mencari klimaks yang sudah dinanti. satu hujaman terakhir menghasilkan klimaks untuk keduanya.

Jungkook menggeram rendah sambil Tae masih berusaha menelan semua cairan Jungkook. keduanya terlihat berantakan dengan rambut acak-acakan dan baju Tae yang sudah berada di lantai.

Jungkook memeluk badan lelah Taehyung, memberinya kecupan ringan pada yang masih terduduk lemah di pangkuannya. sungguh betapa Jungkook menyayangi pria di depannya.

"Kookie...?"

Jungkook menatap wajah lelah Tae yang masih berwarna kemerahan, keringat jatuh dari pelipis Taehyung.

"sebenarnya... Taetae itu siapa bagi Kookie?"

Jungkook bingung melihat Tae, tentu saja Tae adalah pria yang disayanginya, dia rela melakukan apapun untuk membuat Tae bahagia.

"Tae tidak mau dianggap Kookie hanya sebagai pemuas nafsu"

kalimat terakhir tersebut membuat hati Jungkook sakit. apa itu yang selama ini Tae fikirkan? bahkan setelah mereka saling menyatakan perasaan mereka yang sebenarnya.

dengkuran halus terdengar, Jungkook menatap kedua mata Tae yang kini tengah menutup, kelopak mata yang menutupi onyx indah milik Taehyung-nya.

bahkan wajah tidur Tae tampak sangat manis, hampir seperti damai dan terkesan polos.

biarkanlah pasangan tersebut menyalurkan sayang dalam diam, walau sekarang Jungkook sadar belum ada status kepemilikannya pada Taehyung.


[]

yes i know this chap is cringey, but it was worth it  i guess hahah *sweats*

MUSCLE FETISH ⛦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang