12

6.4K 572 13
                                    

hope you enjoy!

author's pov

Taehyung membenarkan kaosnya dan celana jinsnya sambil bercemin di depan kaca, ia lalu mengambil tas dan berjalan ke pintu depan untuk memakai sepatunya.

hari ini dia mempunyai 'kencan' dengan Jungkook. rencana hari ini adalah mereka akan membeli buku keluaran terbaru yang disukai Tae, dan mungkin sebelumnya membeli makan terlebih dahulu, tapi baginya itu masih termasuk kencan.

"joonie hyung, aku pergi!"

"yaa, hati-hati saat berjalan diluar!"

Taehyung menutup pintu rumah dan berjalan menuju halte bus, mereka setuju untuk bertemu disana dan melanjutkan perjalanan dengan bus.

senyum Taehyung melebar ketika melihat Jungkook yang sudah berdiri di halte bus, melambaikan tangan ke arahnya. Tae membalas balik lalu berlari kecil kesana.

"hai!", senyum Jungkook mengembang, senang melihat wajah yang ia rindukan seminggu ini.

"haii! ayo, busnya sudah datang!"

Taehyung melangkahkan kaki ke dalam bus, diikuti oleh Jungkook di belakangnya.

mereka duduk di barisan belakang dengan Tae yang duduk di dekat jendela.

"aku tidak sabar ketika kita sampai! perutku sudah beteriak meminta makan!", jelas Tae kepada Jungkook.

yang lebih muda hanya bisa tertawa, mengagumi keimutan pria yang lebih tua darinya itu. ia juga tidak sabar untuk melakukan 'kencan'nya hari ini.

mereka berdua turun di jalanan yang menjual banyak makanan saat malam hari. melihat hari sudah mulai sore, beberapa pedagang sudah bersiap untuk menjual dagangan mereka. Taehyung memekik layaknya anak kecil, tangannya tidak sadar sudah menarik lengan Jungkook untuk melihat sekitar. Jungkook sedikit terkejut, namun sebuah senyum dengan cepat mengembang dari bibirnya. mereka terkadang berhenti di salah satu toko dan membeli jajanan ringan yang dijual oleh para ahjumma, merasa malu ketika ditunjuk sebagai sepasang kekasih yang sangat serasi.

"kau makan dengan lahap"

Tae melihat ke arah Jungkook, yang ternyata sedang menatap ke arahnya dengan binar kagum di kedua onyx hitam pria tersebut.

"terima kasih? oh apa itu sebuah pujian atau kau hanya bergurau saja?", balas Tae masih mengunyah tteokbokki, ada sedikit noda saus di ujung bibirnya.

Jungkook yang melihat itu dan berfikir bahwa Tae imut lekas mengusap saus itu dengan ibu jarinya dan reflek menyicipi saus tersebut. Taehyung membelalak, drama picisan apa yang baru saja ditonton oleh Jungkook tadi pagi?

pipinya pun terasa menghangat kala wajahnya berubah warna perlahan menjadi merah, "apa kau melakukan itu dengan sengaja?", tanya Tae

Jungkook membalas dengan muka menyebalkannya, "mungkin"

pernyataan bukan pertanyaan, Taehyung memukul pelan lengan Jungkook, sedikit mengumpat, membuat Jungkook tertawa.

"itu tidak lucu tau!", kata Tae memelas, dirinya masih saja malu

tawa Jungkook perlahan mengecil, ia kemudian menemukan dirinya memandangi wajah kesal Tae yang entah kenapa terlihat begitu menggemaskan. alisnya yang dikerutkan, bibirnya yang dimajukan sedikit membentuk pout, serta tangannya yang sesekali menusuk tteok dan mengunyahnya dalam perasaan kesal. itu semua tampak berkali-kali imut daripada yang Jungkook bisa bayangkan. apa Tae benar-benar pria dewasa kantoran, adik dari CEO perusahaan ternama se-kota Seoul itu? ia pasti akan menganggap Taehyung membual jika tidak mengenal benar siapa dirinya.

Taehyung yang merasa dipandangipun mulai salah tingkah kembali, ia tidak kuat jika pria tampan pujaan hatinyalah yang daritadi memandanginya, seakan-akan tatapan itu bisa melelehkan wajah Taehyung saja.

mereka akhirnya memasuki toko buku tidak jauh dari sana, Taehyung langsung terlihat seperti anak kecil yang bersemangat untuk membeli semua buku di toko tersebut. Jungkook masih saja setia memandangi segala tingkah laku Tae dari bekakangnya, ia sadar Taehyung sudah menempati satu-satunya tempat di dalam hatinya, begitu banyak hal spesial yang Tae tunjukkan ketika bersama Jungkook, dan Jungkook sama sekali tidak keberatan akan hal tersebut. hatinya terasa menghangat ketika mengingat-ngingat lagi pertemuan pertama yang singkat dan konyol mereka.

dua pemuda itu keluar dari toko buku dan mereka tahu bahwa sudah waktunya untuk berpisah. berjalan ke depan halte bus yang akan mengantarkan mereka ke tempat awal keduanya bertemu, memulai kencan singkat namun akan selalu teringat dalam hati keduanya.

pada saat keduanya turun dari bus, Jungkook menahan tangan Tae untuk berhenti, yang direspon dengan raut bertanya-tanya dari Taehyung.

Jungkook merasa degup jantungnya bertambah cepat, sudah berapa tahun dirinya tidak merasakan detakan gugup itu lagi. yang pasti, Taehyung sudah berhasil membuat pria bernama Jungkook di depannya gemetar merasa gelisah di tempatnya berdiri.

baru saja ketika Tae akan membuka mulutnya, Jungkook berkata terlebih dahulu.

"a-aku um.. terimakasih untuk kencan hari ini", tergelak menyadari kalimatnya barusan

"maksudku! ak-aku merasa senang hari ini! ya, hari ini sungguh menyenangkan...", bahunya menurun kala dirinya sadar telah mengacaukan semuanya, Taehyung pasti akan langsung menertawainya setelah ini, begitu fikirnya.

namun, sebuah tangan yang lebih kurus menggenggam dan mengelus tangannya balik, rasa hangat kembali menjulur di seluruh tubuhnya.

Tae terlihat tersenyum, "yap! aku juga merasa senang hari ini!"

keduanya terdiam, tidak tahu harus berkata apa lagi setelah itu. Taehyunglah yang pertama kali membuka mulutnya kembali

siapa yang akan percaya seorang Jeon Jungkook yang brengsek, mesum, dan sering berganti parner seks itu berubah menjadi lembut dan bersikap hati-hati di sekitar Taehyung, memastikan agar pemuda manis itu tidak akan terluka jika ia berada di sekitarnya.

Taehyung sudah merubah Jungkook sedikit demi sedikit, dan itu adalah hal paling menakjubkan yang akan pernah Jungkook rasakan dalam hidupnya.

[]

kyut! anak"ku dah otw bucin UwU

MUSCLE FETISH ⛦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang