17

5.2K 432 16
                                    

"aish, bagaimana aku harus kasih tau Jungkook?", ucap Tae kesal sendiri memikirkan masalah yang belum bisa ia ceritakan ke Jungkook.

bukannya ia tidak mau, hanya saja waktunya pasti selalu tidak tepat.

"apa nya yang ingin kamu kasih tau, Tae?", Jungkook bertanya membuat Taehyung terkesiap.

Jungkook berjalan keluar dari dapur membawa dua coklat panas untuknya dan juga Tae. mereka berdua sedang berada di rumah Taehyung menghabiskan hari minggu pagi bersama.

"anu.. um.."

"kenapa anu ku?", Jungkook bertanya sambil reflek melihat ke area bawahnya dan langsung mendapat pukulan balik dari Taehyung.

"hahahahah oke ada apa dengan baby Taetae? daritadi kamu keliatan kayak sedang berfikir keras", ucap Jungkook sambil menyibak poni Taehyung lembut.

"tidak ingin cerita?", tanyanya lagi memastikan.

Taehyung menggeleng, ia sangat ingin cerita. oke, mungkin ini saatnya untuk bercerita.

"hm.., tapi janji tidak akan marah?", Tae berkata sambil mengacungkan jari kelingkingnya.

sebelah alis Jungkook terangkat, "...oke, baiklah, sepertinya kamu memang tidak mau bercerita kalau aku tidak begini?"

Jungkook memajukan kepalanya untuk mengecup singkat Taehyung, yang dicium mengangguk tersipu.

Taehyung menghela nafas untuk menyiapkan mentalnya jika saja Jungkook akan meledak dan bisa saja spontan mengakhiri hubungan mereka secara sepihak.

Jungkook tidak akan sampai sebegitunya, kan?

"aku sudah kasih tau kamu kan, waktu Bogum hyung pulang ke rumah buat selesain pekerjaan kantor"

Jungkook mengangguk sebagai respon, walaupun didalam hatinya sudah malas setengah mati mendengar nama itu lagi.

"tapi saat di rumah, B-Bogum hyung...", mata Tae jadi berkaca-kaca, Jungkook jadi heran sendiri.

Taehyung terlalu takut jika Jungkook benar-benar akan langsung memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka karena dia yang sudah ketahuan berselingkuh (walaupun itu bukan kemauan Tae)

"apa dia melakukan hal aneh?", Jungkook bertanya tidak percaya jika memang itulah masalahnya.

"B-Bogum hyung menyentuhku..", suara Taehyung lirih.

sudah pupuslah semua harapan Taehyung, dia hanya bisa pasrah memejamkan mata jika saja Jungkook ingin langsung pergi meninggalkannya disana, pada saat itu juga.

"ck. aku tau hal seperti itu akan terjadi", geram Jungkook, tapi ia memilih untuk memeluk pria kesayangannya dulu yang sudah terlihat bergetar ketakutan.

"sshh... tidak apa Tae, apa kamu takut aku akan langsung memarahimu?", katanya sambil menepuk lembut punggung Taehyung, tangisannya malah makin menjadi.

"yang benar saja. mana mungkin aku melepaskan pria sempurna sepertimu, kamu itu terlalu berharga untuk aku lepas begitu saja", tubuh Taehyung diangkat oleh Jungkook untuk duduk dipangkuannya.

Jungkook mengecup setiap senti dari wajah Taehyung, mengulum lembut bibir kenyal kesukaannya itu.

setelah kedua bibir itu berpisah, Jungkook kembali melihat kebawah.

"hahhh kesal"

Taehyung terkesiap mendengar perkataan Jungkook.

"Jungkook jangan benci Tae", cicit Taehyung.

"tidak, sayang. aku kesal dengan si Bogum itu, beraninya sudah menodai bibir milikmu yang JELAS, sudah menjadi punyaku"

Jungkook mengusakkan kepalanya di ceruk leher Taehyung, menyesap semua aroma kesukaannya dari tubuh Taehyung, Tae hanya bisa memainkan rambut Jungkook dengan jemarinya.

MUSCLE FETISH ⛦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang