16

5.4K 497 10
                                    

sudah seminggu sejak insiden di tempat Park Bogum terjadi, akhirnya Tae memutuskan untuk pergi ke kantor kembali. tadinya ia ijin cuti (walaupun dia tidak harus melakukannya) ke Namjoon selama seminggu.

berjalan ke dalam gedung, hal pertama yang didapatnya adalah deringan telefon miliknya.

melihat siapa yang menelfon, ia langsung menjawab panggilan tersebut.

"halo-"

"Tae? aku dengar kau sudah masuk kerja lagi? aku akan kesana, oke?"

"Jung-"

"apa kau baik-baik saja? Jimin bilang kau tidak masuk karena tidak enak badan, panggilanku juga tidak kau jawab"

Taehyung yang merasa bersalah akhirnya menghela nafas, mengangguk tertuju pada Jungkook walaupun tidak bisa dilihat oleh lawan bicaranya.

"okay, maaf, kau tau harus menemuiku dimana"

setelah itu panggilan terputus, bisa dipastikan Jungkook tengah berlari ke lantai atas, dimana kantor Taehyung berada.

beberapa menit berlalu dan datang juga Jungkook dengan badannya yang sudah berkeringat.

"kau sebegitu kangennya denganku?", ucap Taehyung menampakkan senyum jahilnya, langkahnya berjalan ke arah Jungkook walau hatinya masih enggan memberitahu Jungkook tentang apa yang terjadi.

"jadi...ada apa denganmu? apa aku berbuat salah? apa kau sudah bosan denganku?"

Tae miris melihat ekspresi wajah Jungkook yang terlihat menyedihkan.

sejak kapan Jungkook bisa membuat wajah seperti anjing kecil yang dibuang ke jalanan?

"Taehyung..ada yang harus kubicarakan denganmu"

kepala Taehyung mengadah ke atas, terheran dengan kalimat yang baru saja Jungkook katakan.

tangan Jungkook terulur untuk mengambil kedua tangan Taehyung.

ia bisa merasakan degup jantungnya berpacu, begitu juga dengan Taehyung. pikiran Taehyung saja sudah kemana-mana, apa jangan-jangan...

"hei, uh.. mungkin ini memang sedikit terlambat dan juga tiba-tiba, tapi kau harus tau kalau aku benar-benar peduli padamu, Tae"

kedua mata Jungkook bersusah payah untuk menatap mata Taehyung, terlalu malu dan merasa ini sangat menggelikan baginya.

"aku tidak tau denganmu, tapi aku berharap bisa membagi keseharianku denganmu mulai saat ini"

hening sejenak, "jadi, apa kau bersedia menerima tantangan itu?", kalimat Jungkook diselesaikan dengan cengiran khas miliknya yang berujung sedikit canggung. walaupun sudah bersusah payah menahan malu, tetap saja aksinya terlihat konyol.

meskipun begitu, Jungkook rela dihujat Taehyung sehabis ini.

Taehyung pun ikut berkaca-kaca, tidak perlu waktu lama untuk membalas dengan anggukan mantap sebagai balasan dari pertanyaan Jungkook.

Jungkook langsung memeluk Taehyung erat. lega karena pada akhirnya pria yang bisa membuat hatinya berdegup cepat menerimanya.

"terimakasih, aku bersumpah akan menjagamu dan menyayangimuuu", kecupan diseluruh wajah Tae dilontarkannya, kelewat senang akan pengesahan hubungan mereka sekarang.

tapi, kalau sudah begini, Taehyung enggan  merusak momen bahagia mereka. ia pun memutuskan bahwa sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk membicarakan masalahnya.

[]

"jadi setelah kalian resmi berhubungan, aku harus mendapat pemandangan seperti ini setiap hari?", Jimin berdecak kesal dan memutar bola matanya malas melihat pasangan horny di depannya.

tidak salah. salahkan Jungkook yang sekarang sedang memangku Taehyung di kursi kerja Taehyung.

Jimin bahkan tidak pernah mempunyai kesempatan untuk duduk disana (bahkan tidak pernah terfikirkan olehnya) dan Jungkook dengan santainya memangku orang terpenting ke dua dalam gedung ini di atas pahanya.

"Chim, kita bahkan tidak melakukan apapun daritadi", kata Taehyung berusaha membela dirinya dan juga Jungkook.

"kalimatmu meyakinkan. tapi tidak cukup untuk menjelaskan desahan apa tadi saat aku menelfonmu dua menit yang lalu", Jimin melipat tangannya di dada, kakinya menghentak tidak sabaran.

"kau bisa saja menghiraukan desahan Tae dan tidak datang kesini, kan?", itu Jungkook yang angkat bicara.

mata Jimin melotot garang. berani-beraninya bocah newbie di hadapannya memberinya arahan.

"tutup mulutmu sebelum wajah mesummu itu ku-"

"kalian berdua, tenang dan berbaurlah", akhirnya Tae membuka suara lagi setelah sadar Jimin akan melontarkan kalimat tajamnya ke arah Jungkook.

"okay, aku yang salah, maafkan aku sudah mendesah saat kau menelfonku, Chim", bibir bawah Taehyung dimajukan membuat Jungkook dan Jimin gemas.

"tidak apa Tae-"

"aww Taetae ku sangat menggemaskan! dan itu bukan salahmu, bae, aku tidak keberatan mendengar desahanmu kapan saja", kata Jungkook memotong kalimat Jimin.

Taehyung yang malu pun menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Jungkook sambil tangannya juga ikut melingkar di sekeliling leher pacarnya.

Jimin menepuk jidatnya, sia-sia saja untuk mengajak bicara dua makhluk haus akan belaian. lebih baik dia pergi mencari Yoongi dan Hoseok, kedua pacarnya yang tidak kalah tampan dan romantis dari Jungkook.

"Tae, ingat kau ada meeting dengan tuan Choi sore nanti di perusahaan X", dan dengan itu Jimin melangkah keluar, tidak tahan lagi dengan berbagai kemesraan Taekook.

setelah Jimin tidak terlihat lagi, Jungkook mengecup pelan pucuk kepala Taehyung. ia sesekali menyium aroma wangi dari rambut Tae, menjadikannya candu untuk dirinya sendiri.

"Jimin bilang kau nanti ada meeting?", tanya Jungkook, Taehyung mengangguk mengiyakan.

"apa aku boleh menemanimu?"

pertanyaan Jungkook membuat Taehyung mengangkat kepalanya dari ceruk leher pacarnya.

"tidak perlu, Kook. bukannya Jin hyung masih membutuhkanmu di tokonya?"

"tidak, hari ini aku bebas. aku ikut menemanimu, ya? takut kau diapakan oleh orang disana"

Taehyung terkekeh pelan, "hm... apa boleh buat. memang susah menjadi orang se-seksi ini", ucap Tae sambil menggelengkan kepalanya main-main.

"kau memang seksi", cengiran Jungkook melebar sambil tangannya turun ke bongkahan bulat dibagian bawah Tae.

"ini yang paling seksi", ucapnya yang lalu meremas pantat bulat Taehyung dengan kedua tangannya.

Taehyung memekik kaget, kedua tangan Jungkook seakan sangat pas untuk menggenggam kedua pantatnya, dan entah kenapa mereka berdua dan para reader jelas setuju tentang fakta tersebut.


[]

MUSCLE FETISH ⛦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang