Jaemin menoleh, terlihat gadis mungil itu tersenyum ke arahnya. Jaemin melepaskan satu headset di telinganya.
"Udah tau kan?" Jaemin menaikkan alisnya"Lo ngapain kesini? Mau ikutan bolos?" Gadis itu duduk di samping Jaemin, ikut menatap langit. Mereka berdua sedang berada di balkon sekolah, dan murid lainnya sedang belajar. Ck, siswa teladan.
"Gak, Bu Yoona sakit. Jadi gak ngajar" Jaemin mengangguk, memasang kembali headset nya lalu memejamkan mata.
It's been a long day Without you my Friend And I tell you about i see you again.
"Dia udah tenang" Jaemin tersenyum kecut, "Harusnya gue ngutarain ini lebih dulu, sebelum dia pergi." Gadis mungil itu tetap di posisi nya saat Jaemin meletakkan kepalanya di bahu gadis itu,
"Gue kangen umji, Jin. Gw kangen dia" Heejin tersenyum. Tangannya bergerak mengelus Pria bermarga "Na" itu,
"Udah Na, Umji udah tenang. Kamu gak usah nangisin dia lagi." Heejin merasakan ada yang retak di dadanya.
"Gue... Gue masih cinta sama Umji, Jin. Walaupun dia udah gak ada, susah buat hilangin perasaan ini" Heejin tersenyum, bertahun dia, Umji dan Jaemin bersahabat. Bertahun dia memendam perasaannya, Bertahun dia merasa Jaemin juga mencintainya, tapi bertahun itu Jaemin hancurkan dengan pernyataan cintanya pada umji.
"Heejin"
"Iya Nana?"
"Gue suka Umji." Dunia Heejin terbang.
"Gue mau nembak dia! Tolongin gue ya?" Dunia Heejin retak.
Ponsel Heejin berbunyi. "Halo?"
"A-apa? Umji? Gak mungkin, Umji baru aja pamit 1 jam yang lalu, Tan. Ga mungkin" Ponsel Heejin terjatuh dari genggaman pemiliknya.
"Ada apa, Jin? Umji kenapa?"
"Um-umji, dia... Umji meninggal, Na" Dunia Jaemin Hancur.
"Lihat ke depan, Na. Umji juga pasti gak suka kamu terus terusan kayak gini" Heejin menahan bulir bening yang mendesak keluar dari netranya. Kadang Heejin berpikir, apa yang dimiliki Umji hingga jaemin lebih memilihnya daripada Heejin. Mereka sama sama lembut, sama sama sahabat Jaemin, bedanya hanya pada wajah mereka. Bukannya sombong, tapi sekilas lalupun orang akan mengatakan kalo Heejin lebih cantik dari Umji. Lalu kenapa Jaemin lebih memilih Umji?
"Na?" Jaemin mendongak, menatap tepat pada netra Heejin. "Apa yang bikin kamu cinta sama Umji?" Jaemin menggeleng,
"Gue cinta dia karena gue nyaman, karena gue selalu mau ngelindungin dia, karena gue selalu butuh dia di setiap kehidupan gue dulu, dia segalanya buat gue."
Segitu berartinya Umji buat kamu, Na. Sampe udah bertahun tahun aku disini, disamping kamu, berharap bisa gantiin posisi Umji tapi kamu gak pernah sadar, masih saja Umji dan Umji.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
