Tiga Belas

1.3K 158 12
                                    

Gue lebih suka kalian komen daripada vote, serius:))))))))))))).

Lisa berbalik, netra nya menangkap cengiran khas seseorang. Jungkook memandang tak suka pada sosok yang mengenakan jaket merah dengan rambut di cat biru itu,

"Taehyung?" Kelopak mata gadis Park itu membulat,

"Hai."

"Ngapain Lo kesini?" Tanya pria kelinci sinis,

"Gue kan sekarang temennya Lisa," Taehyung melangkah mendekati mereka berdua, lalu merangkul bahu gadis bermarga park itu,"Jadi gapapa dong kalo saling berkunjung, wajar kan? Ya nggak Lis?"

Lisa hanya terpaku di tempatnya, sementara Jungkook berdecak lalu melakukan roll eyes.

"Lepasin tangan lo." Ujar Jungkook dingin,

Taehyung melepaskan rangkulannya, mengedikkan bahu lalu memilih memasukkan tangan ke saku mantelnya. Pria dengan rambut ber cat biru itu memandang sekitar,

"Gerimis ya, ntar lagi pasti hujan deras. Gue mampir di rumah Lo dulu ya, Lis?" Taehyung tersenyum, menatap Lisa yang berada di sampingnya. Lisa berpikir sejenak lalu mengangguk,

"Ayo mampir du—"

Hujan datang begitu saja, sangat deras. Bertepatan dengan pria kelinci yang memayungi Lisa dengan jaket nya dan pria pemilik tawa kotak yang memayungi gadis cantik itu dengan payung sebenarnya.

Btw ngerti gak?

***
"Duduk aja, anggap rumah sendiri." Taehyung dan Jungkook menatap Lisa yang mempersilahkan mereka duduk,

"Coklat panas?" Tawar Lisa, Jungkook mengangguk.

"Gue kopi aja deh." Jawab Taehyung sambil menelusuri arsitektur rumah Lisa. Sederhana namun mewah.

"Oh oke." Lisa mengangguk, berlalu meninggalkan 2 pria dengan marga berbeda di ruang tamu rumahnya.

Senyap.

Tak ada yang memulai percakapan di antara 2 pria itu. Hanya suara hujan diluar dan suara kompor yang di nyalakan dari dapur.

"Lo ngapain kesini?"

"Kangen sama Lisa."

"Cih." Jungkook memutar matanya,

"asal lo tau aja, sampai kapanpun Lisa bakal jadi milik gue."

Taehyung tersenyum mengejek,
"Harusnya itu dialog gue, Jeon Jungkook."

"Whatever." Jungkook memutuskan menghentikan pembahasan itu saat Lisa datang membawa nampan berisi 2 cangkir coklat panas.

"Maaf ya, Tae. Kopi nya abis, jadi gue bikinin coklat panas. Gapapa, ya?" Taehyung mengangguk, lalu menyeruput coklat nya ragu-ragu. Pasalnya, beberapa tahun lalu gadis dengan potongan rambut tak pernah berubah ini, bahkan tak bisa membedakan butiran garam dan gula pasir.

"Enak."

Itu suara Jungkook. Pria kelinci itu sekarang tersenyum yang segera saja menular ke Lisa.

Saling menukar senyum?

Taehyung memutar matanya, Jungkook mendapat respon baik dari Lisa begitu cepat, setidaknya menurut pria Kim ini.

"Beneran?"

"Ya enak, buat ukuran pemula." Jawab Taehyung yang segera saja menyesali perbuatan gegabahnya itu. Perkataannya membuat raut sumringah yang dipasang Lisa tadi menjadi hilang begitu saja.

Ck, bodoh.

Ucap Taehyung dalam hati menyadari Jungkook di seberang sana yang menaikkan satu alis dan melemparkan senyum remeh kepadanya.

☾ 𝐃𝐄𝐒𝐓𝐈𝐍𝐘 ☽ | 𝐓𝐚𝐞𝐥𝐢𝐜𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang