Tujuh belas

1.6K 89 13
                                    

Terlalu munafik kalau lo bilang gaada di dunia ini yang bisa nyakitin lo, karena setegar apapun diri lo, sekuat apapun jiwa lo, lo tetap manusia yang rapuh, tetap insan yang punya kelemahan. Tetap bakal ada yang buat lo sangat jatuh, tetap bakal ada yang bikin senyum lo terhapus dalam sekejap mata.

Begitupun dengan Jungkook, Pria itu tetaplah manusia, dia yang setiap hari terus tersenyum sekarang menemukan titik lelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitupun dengan Jungkook,
Pria itu tetaplah manusia, dia yang setiap hari terus tersenyum sekarang menemukan titik lelahnya. Titik berhentinya. Titik dimana dia terlalu lelah melanjutkan semuanya.

Belasan tahun dia hidup dengan keluarga yang berantakan, bertahun dia merasakan bagaimana papa nya mendominasi hidup dirinya, Heejin, dan mama. Bertahun dia dipaksa untuk merasakan rasa iri luar biasa saat teman-temannya membanggakan orang tuanya. Tentu saja Jungkook bisa membanggakan orang tuanya jika dia mau, papa nya pemegang saham di perusahaan toiletries dunia, yang mana berkembang sangat pesat dan punya cabang dimana-mana, papanya tidak pernah alpa memberikan Jungkook dan Heejin fasilitas yang dia butuhkan. Tapi, Jungkook tidak ingin kebanggaan semacam itu. Dia ingin membanggakan papanya sebagai seorang ayah pada umumnya, ayah yang selalu mendengarkan anaknya, ayah yang selalu sedia petuah saat anaknya kesusahan, dan ayah yang akan mengajarkan padanya apa yang disebut sebagai seorang pria sejati. Papanya hanya ada untuk menegur jika nilai raportnya bermasalah, selebihnya? Papa akan masa bodoh.

Selama ini Jungkook merasa tidak berhak menuntut itu pada papanya, menurutnya papanya sudah sangat baik, sangat baik hingga Jungkook merasa tidak butuh apa-apa lagi. Jungkook akan tetap diam meskipun mamanya berteriak teriak dari lantai bawah, bagaimana pecahan benda terus terdengar, bagaimana papanya terus menyebutkan kata-kata yang seharusnya tak pernah pantas mama dapatkan. Jungkook akan lebih memilih mengeratkan pelukannya pada Heejin yang sedang menangis. Jungkook akan lebih menulikan telinganya. Jungkook akan berpura-pura, membohongi diri sendiri, jika keluarganya baik-baik saja. Keluarganya hanya sedang butuh jalan keluar untuk masalah sepele, keluarganya akan tetap sempurna.

Hingga tiba hari itu, hari dimana dia menemukan Lisa. Hari dimana pria itu sadar, selama ini, sejatinya, ada bagian hatinya yang kosong. Hampa. Minta diisi. Dia melihat kesepian di diri Lisa tercermin pada dirinya sendiri. Tanpa beda.

Dan hari itu, hari dimana dia memberikan selembar roti dengan selai coklat pada Lisa. Hari itu, dia berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu berada di samping gadis itu. Apapun yang terjadi.

Tapi, Jungkook tidak tahu.
Hari lain sudah menunggu, hari lain yang menyadarkan betapa keluarganya hanyalah sebuah bayang semu di balik sebuah kehancuran yang nyata.

***

Berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk mengenal seseorang lebih dalam? Berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk mengetahui seluk beluk orang itu? Kebiasaan dia? Baik buruknya? Berapa lama?

Berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk mengenal seseorang lebih dalam? Berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk mengetahui seluk beluk orang itu? Kebiasaan dia? Baik buruknya? Berapa lama?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

☾ 𝐃𝐄𝐒𝐓𝐈𝐍𝐘 ☽ | 𝐓𝐚𝐞𝐥𝐢𝐜𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang